5

2.7K 225 35
                                    

Natan sudah menunggu ditaman dimana yang diberitahukan oleh aamon sebelumnya. Taman ini sangat rame oleh pasangan suami-istri maupun pacaran.
" Natan kau disini juga" Natan menoleh, melihat Brody dengan seorang anak kecil digenggamnya.

"Sedang apa kau disini Brody" tanya Natan

"Aku menemani adik ku untuk bermain disini, oh iya perkenalkan namanya diggie" natan tersenyum lembut pada anak itu dan berjongkok untuk menyamakan tinggi mereka.

"Hay diggie perkenalkan aku Natan" Natan menjabatkan tanganya untuk mengajak kenalan, diggie langsung tersenyum membalas jabatan tangan Natan.

"Kak Natan pacar bang Brody yah" natan terkejut begitupun juga dengan Brody.

"Hehehe maaf kan diggie Natan, dia terkadang suka bercanda" kata Brody. Natan hanya tersenyum dan mengelus rambut diggie.

"Kan benar bang Brody dan kak Natan berpacaran,,, cieee" entah asupan apa yang diberikan kepada anak 8 tahun ini sehingga ia sudah mengetahui tentang berpacaran.

Natan tak tau harus mengatakan apa ia, tiba tiba saja otak nya tidak dapat berpikir cepat untuk menjelaskan kepada anak ini. Tangan Natan langsung ditarik seseorang membuat ia melihat orang terus.
"Tuan muda" batin Natan.

Aamon menatap tak suka kearah Brody membuat Natan menjadi panik.
"Heyy, jangan menyentuh kekasih bng Brody" diggie memukul tangan aamon yang menggenggam tangan Natan.

"Diggie kau tak boleh seperti itu" Brody mencoba melerai diggie untuk tidak memukul tangan aamon.

"Dia pacarku, bukan pacar abng mu" kata aamon datar, sedang kan Natan udah keringat dingin.

"Tidak,, kak Natan pacar bang Brody,, iyah kan bang kak Natan pacarnya bng Brody" mata diggie berkaca kaca ingin menangis, ia tak terima jika Natan berpacaran dengan aamon.

"Diggie,,, kak Natan bukan pacarnya abng, jadi jangan gtu yah" Brody mencoba menenangkan adik sepupunya ini agar tidak menangis.

"Sebaiknya kau membawanya pulang,,, menganggu saja" Brody mengangguk lalu berpamitan dengan Natan dan aamon.

"Saya pulang dulu tuan paxley, Natan" aamon tak membalas, sedangkan Natan memberikan sedikit senyum kepada Brody dan diggie.

"Tuan muda tidak seharusnya anda bersikap begitu pada mereka" Natan mencoba memberikan pengertian kepada aamon. Aamon menatap Natan, membuat Natan panik.

"Kenapa kau membelanya"tanya aamon. Membuat Natan mengerutkan keningnya.

"Bukan begitu tuan muda,, ahhgg sudahlah lupakan saja" Natan pening sendiri menjelaskan bagaimana kepada aamon yang keras kepala ini. Natan menarik tangan aamon kesalah satu kursi ditaman dan mendudukan aamon di kursi tersebut.
"Tuan muda jangan kemana-mana, tunggu disini saja" Natan pergi berlari entah kemana membuat aamon kesal karena ditinggal.

Berapa menit menunggu Natan kembali dengan minuman dingin digenggamnya.
"Kau lama sekali" ucap aamon dengan kesal. Natan tak menjawab apapun dan langsung memberikan minuman dingin itu pada aamon. Aamon menerimanya dengan kesal membuat Natan yang melihatnya menarik nafas dalam-dalam.

"Tuan muda wajah mu terlihat sangat jelek kalau seperti itu" Natan mencoba menggoda aamon. Tapi yang digoda malah menatapnya tajam.
"Sial, ternyata dia tambah kesal" Natan mencoba mencari cara agar membuat aamon tidak kesal. Dia terus berpikir keras tapi tidak ada yang seperti ia harapkan.

Aamon masih menatap Natan, membuat Natan seperti orang linglung tak tau apa yang harus ia lakukan.
"Ayolah tuan muda jangan terus bersikap seperti itu" Natan pasrah, ia sudah tidak tau harus melakukan apa.  Dan aamon hanya memalingkan wajahnya.

Cupp

Natan mengecup pipi aamon, membuat aamon terkejut tak percaya Natan melakukan itu, yah senang juga sih aslinya.

Natan tersenyum ternyata cara ini ampuh untuk aamon paxley.
"Kau semakin nakal Natan" Natan tak mengerti, membuat ia mengerutkan keningnya. Aamon mendekatkan wajahnya ke natan membuat Natan menahan wajah aamon yang ingin menciumnya ditempat umum.

"Tuan muda jangan lakukan itu, disini banyak anak kecil" Natan mencoba menahan aamon. Aamon tak peduli dengan perkataan Natan, segera ia jauhkan tangan Natan dari wajahnya dan mencium bibir marun Natan. Oke sekarang Natan menyesali perbuatannya yang tadi mencium aamon.

Natan mendorong bahu aamon untuk menyelesaikan perbuatan tak senonoh itu.
"Nyesal sumpah"  batin Natan.
Aamon tersenyum tipis,lalu berbisik diteling Natan.
"Nanti kita lanjutkan dirumah" Natan langsung ketar ketir mendengarnya sedangkan aamon yah bisa ditebak ia bahagia.

Aamon mengajak Natan berkeliling taman dan yang pastinya aamon bermesraan dengan Natan. Natan masih memikirkan yang aamon bisikan tadi padanya, ia belum siap jika itu terjadi.

Malam sudah tiba, aamon mengantarkan Natan pulang
"Tuan muda ingin langsung pulang atau mampir" tanya Natan.. ia sangat berharap aamon langsung pulang saja.

"Tentu saja mampir, kita harus melanjutkan yang tertunda tadi" Natan panik sekarang

Aamon duduk disofa sambil menatap Natan, melihat tatapan itu Natan bertambah panik.
"Saya ke kamar mandi sebentar" Natan langsung berlari menghindar dari aamon. Natan mengunci kamar mandi dengan panik.
"Ayo natan berpikirlah" Natan mondar-mandir dikamar mandi ia harus mencari cara untuk menghindar. Tiba tiba ide gila muncul dikepalanya.

Aamon menunggu Natan
"Lama sekali dia" ucap Natan

Brukk
Pranggg
Tinggggg

Suara benda jatuh terdengar dari kamar mandi dengan cepat aamon berlari.
"Natan apa yang terjadi" tanya aamon. Natan membuka pintu kamar mandi.
"Apa kau baik-baik saja" kata aamon khawatir. Natan mengganguk sebagai jawabanya ia tak menyangka bahwa akting akan berakibat seperti ini, pinggang nya sakit karna jatuh dari kamar mandi padahal tadi ingin berpura-pura jatuh.

Aamon membopong Natan ke kamar.
"Aku heran kenapa kau sampai nekad melakukan itu" kata Aamon. Natan menatap aamon bingung.
"Kau menghindar bukan, dan berpura pura jatuh dikamar mandi  dan ternyata malah jatuh sungguhan" Natan malu sendiri aamon mengetahui rencananya.

"Maaf tuan muda" aamon hanya mengangguk dan tersenyum tipis.

"Kau sangat konyol dan bodoh ternyata natan" kata aamon mengejek membuat Natan kesal.
"Sebaiknya kau beristirahat, aku akan kembali kerumah atau apa kau mau aku nginap disini"

"Sebaiknya tuan muda pulang tuan muda gusion pasti mencari anda" aamon hanya mengangguk dan pamit ke Natan.

CALL MY NAME (AamonXnatan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang