4

2.5K 205 11
                                    

Alucard menunggu aamon dan zilong di kesal.
"Sampai lumutan gw nunggu mereka" zilong dan aamon pergi ke fotocopy untuk memprinrtkan tugas mereka, karna fotocopy sekolah ada kerusakan membuat zilong dan aamon harus keluar sekolah untuk memprinrtkan tugas.

Alucard bosan sendiri menunggu kedua temanya itu membuat ia pergi mencari pemandangan indah dilihat mata. Alucard melewati ruang musik, bisa alucard dengar seseorang memainkan sebuah biola.

Alucard mengintip di jendela, ia melihat seorang pria tengah mainkan biola dengan lihainya.
Mata alucard terkagum kagum melihat orang itu memainkan musik. Membuat alucard langsung memasuki ruang musik terburu buru.

Orang itu terkejut karna pintu terbuka sedikit kasar dan melihat siapa yang mengganggunya.
"Hehehe maaf Granger, aku mengejutkan mu" alucard berjalan mendekati Granger dan duduk dikursi depan Granger.
"Ternyata lo pintar memainkan alat musik ini" alucard memberikan pujian pada Granger, yang dipuji hanya diam mengacuhkan alucard. Melihat Granger yang mengabaikannya membuat alucard tak kehabisan ide.

"Dingin amat dah, diajak ngomong malah diam nanti bisa bisu lho" alucard sedikit bercanda pada Granger. Sedang Granger menatap alucard kesal.
"Hahaha wajah Lo kenapa Granger "  alucard tertawa, wajah Granger sangat lucu jika terlihat kesal. Alucard berdiri dan memegang wajah Granger.
"Wih wajah Lo ternyata halus banget" dengan cepat Granger menepis tangan alucard.

"Jangan menyentuhku" kata Granger datar, alucard hanya tersenyum ia tau Granger ini sebelas dua belas sama Ling, jadi maklumi aja..
Granger membereskan alat musiknya dan pergi dari ruangan musik.

Alucard hanya melihat Granger yang pergi, sedangkan dia masih diruang musik dengan tersenyum senyum.
"Gila,,,jangan jangan  gw naksir ama dia " alucard mengaruk tekuk leher belakangnya, ia salah tingkah dengan sedikit ada rona merah di pipinya.

Alucard berjalan menuju kelasnya dengan senyum senyum sendiri membuat orang di koridor menatapnya heran.
"Hay alucard" sapa seorang gadis padanya.

"Hay juga miya" balas alucard sambil menunjukan senyum manis. Miya yang melihat itu langsung merona dan berdebar debar.

Alucard sampai dikelas, disitu sudah ada zilong dan aamon yang sedang duduk.
"Hy bro" sapa alucard sambil tersenyum, membuat zilong merasa aneh.

"Kenapa lo" tanya zilong curiga, selama ini dia tidak pernah melihat alucard yang tersenyum bahagia saat ditinggal lama oleh mereka.

"Tidak papa kok, ngimana dengan tugas kita sudah selesai belum" zilong menatap heran alucard sedangkan aamon diam saja di kursinya sambil menatap keluar jendela. Alucard yang melihat itu menghampiri aamon.
"Asem banget tuh muka" sindir alucard. Aamon hanya diam saja dan tetap melihat keluar jendela.
" Woy Mon lagi ngomong nih"

"Ada apa" jawab aamon datar.

" wajah lo itu, asem banget kyak jeruk peras" tanya alucard.
"Cerita woy, siapa taukan kita bisa ngasih saran" aamon menatap alucard, ia agak ragu menceritakannya.

"Natan didekatin cowok lain" alucard bingung, sedangkan zilong kaget..

"Hah,,,, cepat amat dia selingkuh, padahal baru kemarin jadian" alucard memutar bola matanya malas.

"Dekat dengan yang lain belum tentu selingkuh Anjing" jawab alucard, zilong hanya cengengesan
"Udah Mon, sabar aja, pasti mereka Ngk ada hubungan spesial kok selain temanan" aamon hanya mengangguk tapi tetap aja dia kebakar api cemburu saat Natan diperlakukan seperti itu.

Hari sudah mulai sore, school academy LOD sudah pulang, semua siswa berhamburan untuk pulang dan ada juga yang nongkrong.
"Ehh gw Luan yah,, soalnya ada janji sama Ling" kata zilong lalu pergi menyusul Ling yang sudah pergi pulang duluan.

"Kalau lo mon ada janji ngak sama Natan" tanya alucard.

"Ada, memang kenapa" alucard hanya menggeleng mengisyaratkan dia hanya bertanya saja.

" Hanya nanya doang, yah udah  balik Luan yah " aamon mengangguk dan kembali Merapikan barang barangnya.

Aamon keluar kelas, yang ternyata sudah sepi, semua sudah pada berpulangan kerumah masing masing.
"Kak aamon" merasa dipanggil aamon melihat kebelakang.
"Hay kak aku floryn" kata floryn basa basi.

" ada apa"jawab aamon malas berbasa basi.

"Kak aku boleh minta nomor Kakak tidak" aamon sebenarnya malas meladeni adek kelasnya ini, membuatnya langsung pada intinya saja

"Saya tau maksud kamu minta nomor saya, karna malas berbasa basi saya tegaskan yah, saya sudah punya pacar jadi berhenti mengejar saya" floryn terlihat sedih dengan ucapan aamon. melihat itu aamon lebih baik pergi saja malas rasanya menghabiskan waktu untuk berbasa basi.

"Ayoklah floryn jangan nyerah, dia masih pacaran belum menikah"  floryn mencoba menyemangati dirinya sendiri agar tak terlihat sedih.

Aamon Pulang kerumah, terlihat gusion yang sedang main game dari hp nya. Melihat itu aamon menarik hp gusion.
"Eehhhh kembalikan hp nya" kata gusion.

"Tidak, setelah kau makan baru akan ku berikan hp nya kembali" gusion kesal dan terpaksa pergi ke meja makan.
"Good boy" kata aamon sambil mengacak-acak rambut gusion. Aamon pergi ke kamarnya untuk menganti pakaiannya dan ikut makan bersama gusion dibawah.

CALL MY NAME (AamonXnatan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang