Olietara - Bag 3. Tragedi (2)

11 2 0
                                    

Sesuai ucapannya kemarin, Oliveira hari ini akan berjalan jalan dengan sang ayah dan bunda.

Walaupun kemarin ia sudah ijin kepada Antara. Namun, sekarang ia juga kembali ijin!

"Tala, Olie pelgi dulu ya! Nanti kalo Olie pulang, Olie bakal bawain Tala malsmallow," katanya.

"Iya, Olie hati hati ya! Jangan lupa sama malsmallow nya Tala, hihihi."

Setelah berpamitan pada Antara, Oliveira langsung kembali ke rumah untuk berangkat jalan jalan.

Antara kembali lagi ke dalam untuk menonton si kucing biru yang punya kantong ajaib, Doraemon.

Karena Antara bosan, ia lalu mengambil beberapa mainannya lalu di bawa ke depan televisi.

Bermain sambil menonton Doraemon.

Oh iya, Baranic hari ini tidak bekerja. Namun, ia masih terlelap di pulau kapuknya. Sedangkan Sahara, ia sedang ke pasar untuk membeli bahan makanan.

Antara di rumah sendirian. Ia sudah terbiasa, dan berani. Karena Antara ini termasuk anak yang penurut, jadi Sahara tidak terlalu mengkhawatirkan jika putrinya itu tiba tiba pergi.

Antara ini hanya memiliki Oliveira sebagai temannya. Jadi, alasan apa yang akan membuat ia keluar rumah jika bukan Oliveira yang menjemput?

Jam menunjukkan pukul 9 pagi. Baranic baru saja terbangun dari tidur lelapnya. Setelah mandi, ia langsung turun dan mendapati putrinya yang asik bermain sendirian.

Ia lalu menghampiri putrinya, dan duduk di sampingnya.

"Tara lihat mama ngga?" tanya Baranic saat sudah mendudukkan dirinya.

"Mama tadi ke pasal, Papa." Antara masih asik dengan mainannya dan mengabaikan papa nya.

"Kamu sendirian dong dari tadi?"

"Nda. Tadi ditemanin sama Olie sebelum Olie jalan jalan."

"Olie jalan jalan kemana emangnya?" tanyanya lagi.

"Tala nda tau, soalnya Olie nda ngasih tau Tala."

"Papa jangan nanya nanya telus dong! Tala mau main, nda bisa kalena papa tanya tanya," marahnya saat mulai terganggu dengan pertanyaan pertanyaan papanya.

"Loh, papa kan nanya karena gak tau. Kok kamu marah sama papa?"

"Tapi nya papa nanya nya jangan banyak banyak!" jawab Antara dengan masih ngegas.

"Yaudah iya, salah papa." Baranic lebih memilih untuk mengalah dari pada berdebat dengan putri imutnya ini.

"Papa, Tala mau ambil mainan dulu ya di kamal atas." Setelah mengatakan kalimat itu, Antara langsung berlari menuju tangga untuk mengambil mainannya.

Antara sudah mendapatkan apa yang ia cari. Namun, saat akan melangkah turun, Antara terpeleset dan berguling di lantai.

"PAPA!" teriak Antara yang terkejut.

Baranic yang tadi sibuk mengupas kulit kacang, lalu mengalihkan pandangannya ke tangga.

Melihat pemandangan yang membuat tubuhnya lemas. Pandangan nya mengabur. Langsung saja ia berdiri menghampiri putrinya.

Di sana, putrinya tergeletak dengan genangan darah di sekitarnya. Matanya terpejam, tangan putrinya terasa dingin.

Baranic menggendong putrinya, berlari menuju garasi. Meletakkan Antara di pangkuannya, lalu menancap gas menuju rumah sakit terdekat.

OLIETARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang