Olietara - Bag 4. Keadaan Antara

11 2 0
                                    

Sudah 2 hari lamanya Antara tertidur. Namun, belum ada tanda-tanda jika ia akan bangun.

Selama 2 hari ini, Sahara dan Baranic bergantian menjaga Antara.

Baranic yang pekerjaannya keteteran, dan Sahara yang rumahnya tidak terurus.

Sekarang, Oliveira sedang duduk di brankar milik Antara.

Ia memilin jari Antara dan menatap nya sedih.

"Tala, kenapa nda bangun bangun? Olie lindu dengan Tala," ucap nya.

"Katanya, Tala mau Malsmallow. Olie udah beliin buat Tala. Ayo, bangun." Oliveira menatap wajah damai milik Antara.

Karena bosan berbicara sendiri, akhirnya Oliveira berbaring di samping Antara yang masih senggang.

Ia tertidur dengan menggenggam tangan Antara yang tidak terpasang infus.

***

Hari ini, umur Oliveira genap 5 tahun. Yang artinya, ia akan memasuki masa Taman Kanak Kanak.

Oh iya, berita bagusnya. Kemarin, Oliveira sudah bisa ngomong R loh!

Oliveira sedang berada di perjalanan untuk menuju sekolahnya.

Ia hanya melihat jendela mobil, sambil memikirkan Antara. Seharusnya, hari ini mereka sama-sama bersekolah.

Oliveira masuk dengan menggandeng tangan sang bunda. Perlu kalian ketahui, Oliveira ini termasuk anak yang susah bersosialisasi.

Ia hanya dekat dengan Antara. Oleh karena itu, ia merasa kesepian saat Antara tertidur pulas di ranjang rumah sakit.

Setelah sampai di depan kelas Oliveira, Rosaline menunduk unduk menyamakan tinggi nya dengan Oliveira.

"Olie baik-baik ya? Jangan nakal, ini kan hari pertama sekolah Olie. Nanti jangan lupa kenalan sama temennya, ya?"

"Iya, bunda."

"Olie mau bunda tungguin?" tanya Rosaline.

"Olie sendiri saja, bunda pulang nda papa."

"Serius? Olie gak papa nih bunda tinggal?" Rosaline memastikan.

"Iya, bunda. Olie berani kok," ucap Oliveira meyakinkan Rosaline dengan tersenyum.

Meski agak ragu, Rosaline akhirnya pulang.

***

Masalah Baranic bertambah. Belum usai putrinya yang bahkan belum siuman. Sekarang, ia harus pergi ke Jepang, karena perusahaan nya disana serang dilanda masalah.

Akhirnya, Baranic mengajak Sahara berdiskusi.

"Cabang perusahaan yang di Jepang sedang bermasalah," ucap Baranic.

"Lalu?" Sahara bertanya.

"Aku akan kesana, apa nggak sebaiknya kita bawa Antara untuk berobat kesana? Mengingat di Jepang ada rumah sakit terbaik dunia."

"Kita harus konsultasi ke dokter, mas. Kita nggak bisa sembarangan memindah Antara," ucap Sahara.

"Nanti aku akan menemui dokter, kamu tenang aja."

Setelah berdiskusi, Baranic kembali ke kantor untuk menyelesaikan pekerjaannya yang menggunung.

Sahara menatap putrinya sendu.

OLIETARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang