[BL][✓]Jutawan Sebagai NPC di Siaran Langsung

102

    Dia menjaga sungainya hari demi hari.

    Cat di sini.

    Bintang-bintang jatuh di sini.

    Medan gravitasi memancarkan gelombang yang merusak.

    Kerabatnya meninggal di sini.

    Sebelum meninggal, dia menyentuh pipinya yang dingin dengan jari-jarinya.

    “Sungai panjang dan mati milikmu ini akan penuh dengan bintang mulai sekarang.”

    Pengurus

   rumah tangga memiliki lapisan keringat dingin di dahinya.

    Dia memeluknya dari belakang, dagunya bertumpu di atas rambut lembutnya.

    Ketika dia bangun, tuan muda yang dipeluk erat di lengannya tidur sangat nyenyak, pipinya memerah di bawah selimut, dan bulu mata yang tebal dan ramping lebat dan lebat, membuat bayangan indah di pipinya.

    Lapisan putih yang terlalu lebar benar-benar dibuang dan dibuang ke sudut kamar mandi, sehingga tidak mungkin untuk melihatnya.

    Warna transparan secara bertahap menjadi keruh, dan cairan menjadi padat.

    Kemudian dilemparkan ke bawah dengan jijik dan meletakkannya di tanah.

    Ada lebih banyak uap air di atas, dan tetesan air mengembun di jendela kaca dari ruang sempit Tetesan air yang tidak dapat menahan beban berguling tak tertahankan, meluncur melalui busur yang sama seperti keringat panas.

    Lekukan itu meluncur, tersulut oleh panas yang menyengat, dan kaca tampaknya menjadi satu-satunya tempat yang dingin.

    Segera, sidik jari kecil tertutup, dan kelima jari tampak sedikit melengkung karena ketidaknyamanan.Beberapa detik kemudian, tangan besar dengan tulang yang jelas menutupinya.

    Jari-jari terjalin, mengeluarkan tanda air.

    Sekarang, tangan lembut itu dengan lemah bersandar di bantal Su Nanzhi.

    Ada juga beberapa bekas gigitan di jari-jarinya, yang digigit pengurus rumah tangga dan tidak bisa menahan diri.

    Kepala pelayan menyisir rambut dahinya yang lembut, mengulurkan jari-jarinya, dan dengan ringan membelai bulu matanya.

    Renyah dan masa lalu, gemerisik dan bergerak.

    Dia menekan ujung jarinya di kelopak mata merah Sunanzhi dan merasakan aliran pembuluh darah.

    Dia mengendus bau rambut Su Nanzhi, jatuh ke dalamnya, dan mencium lembut bagian atas rambutnya.

    Tubuh palsu memiliki jiwa sejati.

    Dia terkejut dan senang, dan dia tidak tahu bagaimana membuat sangkar untuk memenjarakannya.

    Terlepas dari rasa takut di hatinya, dia lebih gembira, seolah-olah dia telah mendapatkan harta yang menarik.