9

21.5K 2.1K 36
                                    




Bangun tanpa busana,  Carera menguap kala matahari pagi menyinari masuk lewat jendela.  Terlihat Sean yang masih tidur di sebelahnya dengan tenang.  Carera ingat jika dia dan Sean mandi bersama dan Carera tertidur. 

Ponsel Sean berbunyi terlihat Carera langsung melihat ada pesan apa.  Ternyata pesan dari Narani yang meminta Sean menemui Kiran.  Dengan wajah kesal Carera melihat isi pesan tersebut.  Wanita bernama Narani itu terlihat berwajah suci  namun hatinya bagai bunga Bangkai yang langka.

"Kenapa harus Sean? Terlihat sekali, mereka benar-benar ingin menjadikan pria BODOH ini sebagai Alat" kata Carera yang menaruh ponsel sean kembali. Dia memilih mandi lagi, dan bersiap ke restoran.

Pasalnya dia mau membuat pertunjukan yang menyenangkan. Karena hari ini dia ingin membuat hubungan Sean Dan juga Roland semain memanas.

"Lalalallala... Hari yang bahagia...." Carera berjalan masuk ke dalam kamar mandi sambil bernyanyi gembira. Hidupnya memang harus di nikmati sebelum dia mendapat banyak masalah nantinya. Karena perbuatan yang akan dia lakukan tidak mungkin memiliki akibat yang buruk.










Sean membuka matanya kala tak merasakan tubuh wanita yang dia peluk sepanjang malam. Sedikit menaikan tubuhnya hingga bersandar pada kepala ranjang.  Tidak lupa tubuh yang begitu atletis  terpampang secara nyata.  Siapapun kaum hawa akan langsung jatuh hati melihatnya. 

"Oh?  Kau sudah bangun,  aku mau kerestoran.  Pria bernama Roland mengatakan ingin bicara hal oenting dengan ku" kata Carera

Mendengar nama Roland kepala Sean langsung mendidih.  Dia tidak menyukai kedekatan Carera dengan Roland dalam bentuk apapun mau rekan bisnis atau teman sekalipun..

"Tidak usah menemuinya!  Aku tidak mengijinkan " kata Sean bangkit dan memeluk Carera.  Tangannya menarik sedikit jubah mandi Carera hingga leher dan bahu mulus itu terlihat jelas.  Carera memasang wajah datar yang tidak bisa Sean lihat. 

"Dengar Sean,  aku juga harus melakukanya.  Lagian Roland pria yang baik,  dia tahu aku sudah menikah bukan.  Jadi bukan masalah harusnya.  Dia tak mungkin macam-macam denganku" kata Carera tersenyum manis menghadap Sean. 

Dengan memutar malas bola matanya Sean menarik wajah Carera mencium bibir istrinya dengan lembut.  Kadang dalam hati Carera berfikir,  apakah Sean mulai jatuh hati padanya.  Sejujurnya Carera enggan sekali membuat Sean jatuh hati.  Hanya saja,  Carera ingin memberi Sean pelajaran jika.  Terlalu mencintai seseorang bisa membuatmu tidak akan bahagia. 

Ini karena kesalahan nya dimasalalu,  andai saja sosok nya saat masih menjadi Ciela tak jatuh hati pada Roland maka dia tak akan terluka seperti sekarang.  Karena cinta lah,  Ciela mati dan kini ada dalam tubuh Carera. 

"Mandi lah,  aku lihat ada pesan masuk,  Narani memintamu menemui Kiran " kata Carera,  dan untuk pertama kalinya.  Sean enggan menemui temannya,  dia malah ingin bersama Carera menemani istrinya menemui Roland sialan itu fikirnya. 







Akhirnya usai urusan pagi usai,  Carera mendapat pesan dari Canna jika kemungkinan Liam akan merencanakan penculikan terhadapnya.  Melihat oesan itu,  Carera tersenyum jahat.  Ini sangat amat menguntungkanya.  Melenyapkan Liam akan menjadi hal paling menyenangkan dalam hidup Carera. 

"Seperti nya mengambil suaranya adalah bagian paling bagus " kata Carera yang langsung menjalankan  mobilnya.  Dari depan pintu Sean menatap kepergian sang istri. 



"Ikuti dan laporkan apapun yang Carera lakukan" kata Sean memberi perintah pada bawahanya yang ada di dekatnya.  Dia tak akan membiarkan Carera dengan bebas menemui Roland fikir Sean. 

Dan tanpa Sean sadari,  Carera sudah sadar jika Sean akan menuruh orang untuk mengikutinya.  Maka dari itu,  dia akan membuat bawahan Sean melaporkan Roland yang mencoba menyentuh dan mencoba melakukan hal tidak pantas padanya. 

Maka dengan itu,  ultimatum akan muncul,  dia bisa membuat Roland di bunuh oleh Sean tanpa harus dia mengotori tanganya sendiri.  Memikirkan bagaimaan itu terjadi membuat semangat Carera jadi begitu membara. 










Roland pov

Saat itu aku memberanikan diri menghubungi Carera.  Tidak peduli sama sekali meskipun dia sudah punya suami.  Yang aku sadari,  aku hanya mencintai dia.  Aku jatuh cinta padanya. 

Sejujurnya dulu ada wanita yang juga jatuh cinta padaku.  Wanita tangguh bahkann cerdas,  aku tidak menyukainya sama sekali.  Bukan benci hanya saja dia hanya alat untuk ku.  Aku biarkan dia mencintaiku,  dengan aku yang memanfaatkan kejeniusannya. 

Hingga hari itu,  aku metasa jika dia adalah ancaman besar untukku.  Tanpa aku sadari aku malah membuatnya mati.  Ada sedikit rasa bersalah dalam diriku,  kenapa aku bisa dengan kejam melakukan itu. 

Namun mau bagaimana lagi,  bagiku dia adalah ancaman.  Dia ingin mengadukan bisnis bawah tanah ku pada kepolisian.  Karena itulah aku harus membunuhnya dan membuatnya hilang selamanya. 

Aku sangat meminta maaf padanya,  karena membalas cintanya denganya kejadian seburuk itu.  Namun aku tidak menyesal karena,  aku memang tidak menaruh perasaan apapun padanya.  Karena hanya Carera yang ada di hatiku. 




Roland pov end



Saat pintu restoran terbuka,  mata Roland tertuju pada sosok wanita cantik dengan senyum lembutnya.  Carera selalu mempesona, bahkan sangat mempesona di mata Roland..

"Maaf membuatmu menunggu" kata Carera manis

"Tidak masalah , kau datang dengan aman kan? " tanya Roland

"Tentu,  tidak usah khawatir" keduanya mulai membahas soal banyak hal bahkan terkadang di sisipkan kalimat bercanda.  Carera juga mau mengetes sesuatu apakah Roland akan bereaksi atau tidak. 

"Kau tahu Roland aku punya teman baik dulu" kata Carera dengan wajah sedihnya.

"Benarkah lalu siapa dia? " tanya Roland

"Dia gadis yang baik,  meski serampangan ahahaha..  Dia selalu menolongku dulu.  Sayangnya dia meninggal karena kecelakaan" kata Carera yang membuat wajah sedih.  Roland yang tidak tega mengusap air mata Carera.  Dan hal itu langsung di laporkan oleh bawahan Sean. 

"Siapa namanya? " tanya Roland sambil menyentuh tangan Carera.

' aaaaaa...  Aku harap bisa melihat perkelahian ' Seringai Carera

"Namanya CIELA"

DEG


"ah?  Ci...  CIELA? " raut wajah Roland berubah drastis.  Kenapa atau mungkin saja namanya saja yang sama fikir Roland. 

"Iya dia mati karena jatuh dati jembatan " kata Carera

' syukurlah!  Bukan Ciela yang aku kenal' batin Roland.


"Aku harap dia mendapat tempat terbaik dan bisa hidup dengan bahagia" ujar Roland memberi semangat,  tangan Roland menyentuh pipi Carera yang basah akan air mata.  Dia berniat mengusap nya dengan jari hingga.





Sret



BHUG!



"JAUHKAN TANGAN MU!  DARI ISTRIKU! " suara berat nan datar SEAN




' MENARIK SEKALI! ' batin Carera











Tbc


Aku Up nya gak bisa setiap hari,  karena harus istirhat dulu.  Maunya aku HIATUS 6 BLN tapi kasihan banyak yang nunggu.  Jadi aku usahakan tetap UP meski gak tiap hari ya

Love Is Never Makes U Happy ( Sudah Terbit Dalam Bentul EBOOK );Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang