32

10.6K 1.2K 88
                                    



Kematian Justin langsung membuat Narani gemetar bukan main. Dia berfikir jika satu persatu orang mati. Apakah dia akan jadi yang selanjutnya. Mata Narani menatap Ke arah foto Justin. Keluarga justin menangis histeris kala melihat putranya yang di bawa ambulan. Kondisi kepala luka parah, kaki kanan yang patah. Di tambah tulang pinggul, belum lagi kulit tangan dan badan mengelupas karena gesekan dengan aspal.

Narani menatap Carera, dan tepat saat itu, Carera tersenyum pada nya. Dengan jari telunjuk ada di depan bibir. Seolah mengatakan jika Narani harus diam karena sudah tahu jika Carera lah dalang di balik pembunuhan itu.

Wajah Narani memucat kala mengetahui ini. Dia tak berani, jika dia lapor bisa saja dia yang akan menjadi sasaran berikutnya. Kiran terlihat bingung menatap kegugupan Narani. Namun dia acuh, Kiran memilih untuk berubah. Karena besok dia akan pergi ke New zeland. Ayahnya memiliki ternak Domba, dia berniat menghabiskan hidupnya untuk membantu keluarga.

Carera juga tahu hal itu, dan dia cukup puas karena Kiran satu-satunya yang berubah. Awalnya Carera juga ingin membunuh Kiran namun dia urung kala Sean mengatakan jika Kiran akan pergi jauh.









Hujan turun kembali, usai sesi pemakaman. Carera dan Sean menuju mobil, mereka akan kembali sibuk akan tugas masing-masing. Carera juga mau menemui David dan Rzen. Mengenai rencana berikutnya.

Namun semua kembali di gagalkan oleh Sean. Pria itu menahannya dan mengatakan jika mereka akan menemui Roland. Namun Carera tetap kukuh ingin pergi untuk mengurus masalahnya.

"Aku memaksamu Carera! " tegas Sean

"Aku juga punya urusan lain! Jika kau merasa itu penting untuk mu! Lakukan sendiri! " kata Carera, namun siapa sangka sebuah tamparan mengenai pipi Carera. Sean menamparnya dengan keras hingga sudut bibirnya robek.

Sean yang sadar akan perbuatannya terkejut. Namun detik berikut nya, Carera melayangkan pukulan hingga kaca mobil pecah. Itu karena Sean menghindari pukulan Carera. Tatapan Carera menggelap dia tak suka seseorang memukulnya. Dengan tangan yang dia tarik, Carera menbuka pintu mobil dan keluar.

Hujan yang deras, Sean juga ikut keluar namun siapa sangka. Carera menarik jas Sean menghajar pria itu hingga darah keluar dari mulutnya.

"AKU TIDAK SUKA ORANG MEMUKULKU! TIDAK PEDULI SIAPAPUN ITU, MAKA BALASANNYA LEBIH DARI APA YANG DIA LAKUKAN " Tegas Carera menginjak kepala Sean di tanah. Tanganya menarik sebatang rokok, mencoba menyalakan meski hujan.

Sean terbatuk menerima pukulan Carera, detik berikutnya Carera berjongkok menarik rambut Sean.

"Jangan ikut campur urusanku Sean, urus urusanmu sendiri! " Carera menyetop sebuah Taxi dia tanpa memperdulikan Sean langsung masuk ke dalam Taxi.

Taxi itu menjauh hingga menghilang dari pandangan Sean. Rasa marah keluar dia memukul aspal hingga tanganya memerah. Dia bukan tak mampu melawan Carera hanya saja dia lengah dan terkejut.

"Sen! Cari tahu siapa yang Carera temui! Ikuti taxi dengan plat 1xx0 !" perntah Sean, yang menghubungi Sen. Dia melirik kaca mobil yang pecah, pukukan tadi jika Sean tah menghindar mungkin saja hidungnya bisa patah bahkan rahangnya bisa saja bergeser.

"CARERA LEPAS KENDALI! " marah Sean, dia tak bisa mengendalikan Carera jika begini caranya. Dia harus main kasar, namun semakin kasar SEAN semakin MENGGILA JUGA sosok Carera.

Carera yang di tubuhnya adalah Ciela, sejak usia 16 tahun tak suka di pukul. Sekali di pukul Dia akan menbalas berkali-kali lipat lebih kejam. Maka semakin di kerasi Carera akan semakin keras juga.










Sen mengikuti Taxi yang di katakan Sean, beruntung dia berpapasan dengan Taxi itu. Dia bisa melihat bayangan Carera di dalam mobil. Taxi itu menuju sebuah perumahan elit. Bahkan Taxi itu berhenti di sebuah rumah megah.

"Ini adalah kawasan rumah Zaki dan Canna pasangan Gay jika tak salah. Apa yang Carera lakukan di sini" sen melihat ponselnya berbunyi hingga dia membungkuk untuk mengangkat telepon. Dan itu adakah dari Sean, namun saat selesai memberi tahu dimana Carera sebuah tendangan membuat kaca mobil Sen rusak parah.

"Yo! Menjadi penguntit sekarang! " Carera menarik sen keluar bahkan dengan sadis menarik Lewat jendela mobil yang pecah karena di tendang oleh Carera. Al hasil Sen terluka pada tangan dan perut karena tergores Kaca.

"CARERA KAU SUDAH GILA! " teriak Sen

"Gila? Lebih gila mana aku atau Sean dan dirimu. Sean pria bajingan yang menyiksa istri lalu lalu membakar habis rumah ayahnya?. Jangan ikut campur, Sen kau masih beruntung tidak aku bunuh . Padahal aku ingin menjadikan mu target selanjutnya seperti para sahabatmu! " datar Carera

Tatapan mata Carera membuat Sen terkejut. Wajah datar, mata yang menyiratkan rasa benci yang besar. Bahkan semua ucapan Carera seperti perintah dan juga ancaman.

"Lalu kau mau apa? Wanita lemah sepertimu bisa melukaiku? " pancing Sen, yang mana hal itu adalah kesalahan Fatal. di bawah guyuran hujan Carera menarik kepala Sen menghantamkannya pada jendela mobil hingga kacanya pecah.

Sen yang mau melawan langsung di pukul di bagian Belakang leher hingga pingsan. Carera mengambil ponsel Sen, dimana nama Sean ada disana.

"Hallo sean, kau meminta orang bodoh seperti sen mengikutiku?. Muli sekarang, aku tidak akan kembali ke rumah itu. Dan aku pastikan mengirim surat cerai kita. Jangan pernah berani mengusik ku jika tak mau bernasib sama seperti semua sahabatmu. !" ujar Carera, di seberang telpon sana, Sean mengepalkan tangan melempar ponselnya hingga hancur.


Carera menginjak kepala Sen, lalu melihat David dan Bella yang keluar dari mobil. Kedunya langsung membawa Sen kerumah sakit. Sementara itu Carera menuju ke tempat dimana dia harus berada.

Langkah kaki Carera memasuki sebuah rumah. Dimana rumah itu adalah miliknya saat dia adalah Ciela. Kala dia menekan kode, pintu terbuka, tak ada yang berubah.

Rumah Carera yang sekarang, di penuhi dokumen. Senjata dan juga peralatan untuk melacak lokasi, dan juga informasi.

"Hallo zaki, mari bertemu aku ada di rumah sekarang, dirumahku saat aku masihlah Ciela! " setelah mengatakan itu, Carera memutuskan sanbungan telponnya. Dia menarik satu batang rokok menyalakanya seperti biasa. Tanganya membuka gorden dimana hujan masih terus turun.


"Tidak ada pengacau dan penghalang lagi. Last mission " ujar Carera lalu berlalu menuju kamarnya. Tak lupa menginjak ponselnya hingga hancur agar sean tak bisa melacaknya.












Tbc

PUAS KALIAN! 💙💙💙💙💙

Love Is Never Makes U Happy ( Sudah Terbit Dalam Bentul EBOOK );Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang