Keputusan

717 32 0
                                    

BRAK!

Ucapan Haechan terhenti ketika seseorang mendobrak pintu tersebut. Kedua submissive itu melihat seseorang yang datang.

"Kalian melakukan nya Chan?" tanya seseorang tersebut.

"Sungguh maafkan aku Je─"

"Tidak! dia menolaknya. Mark hyung yang memaksa!" bukan, bukan Haechan. Namun Jaemin memotong perkataan Haechan. Membela sahabatnya yang tidak bersalah.

"Tidak Na! a-aku tidak menolak Mark hyung. Kami melakukan tanpa paksaan" bela Haechan. Ia tak mau hubungan Jaemin dan Jeno rusak hanya karena dirinya.

"Tidak Chan! bisakah kau membenarkan semuanya? sudah tidak jaman bukan membela or─"

"Na Jaemin"

"Diam Jen. Apakah kau juga ikut membela hyung mu itu?! bahkan Haechan menol─"

"Aku tau. Mark hyung sudah bercerita kepada ku. Dia juga akan bertanggung jawab atas semua nya. Aku bertanya hanya memastikan apakah benar atau tidak"

"Maksud mu melakukan pernikahan tanpa rasa??!"

"Mark hyung menyukai Haechan Na"

"Maksud mu Jen?"

"Mark hyung menyukai Haechan sejak mereka bertemu"

 
**

"Bagaimana keadaan Haechan dok?" tanya Jaemin kepada dokter yang memeriksa Haechan.

Ya, Haechan pingsan. Pasangan bucin itu tak menyadarinya. Mereka sibuk beradu mulut.

"Pasien tak apa-apa. Hanya lelah saja. Apakah dia ada memikirkan sesuatu yang berat?" tanya sang dokter.

"Tak tahu dok. Nanti akan ku tanyakan"

"Baiklah. Jika pasien telah sadar tolong panggilkan suster yang ada. Saya permisi dulu."

"Baik. Terimakasih dok" jawab Jaemin disusul dengan perginya dokter.

"Menurut mu apa yang dipikirkan Haechan, Jen?" tanya Jaemin kepada kekasihnya.

"Mungkin masalah Mark hyung Na"

"Sepertinya ada yang lebih besar Jen. Semoga saja Haechan tak apa-apa"

"Iya Na, semoga"

Tak lama dari itu, Haechan terbangun dari pingsannya. Jaemin memanggilkan suster sesuai perintah dokter tadi.

"Pasien hanya kelelahan saja. Dan obat ini tolong diminum jika kepalanya terasa nyeri, atau setelah makan juga tidak apa. Pembayaran bisa dilakukan di ruang tengah"

"Terimakasih sus"
"Jeno tolong bayarkan ya"

"Iya Na."

Setelahnya Jeno pergi bersama suster menunjukkan ruang tengah untuk membayar biaya obat Haechan.

"Sakit apa aku Na?" tanya Haechan yang setengah sadar.

"Kau hanya kelelahan saja Chan. Sebaiknya kau tidak memikirkan hal lain dan beristirahat lah" jawab Jaemin. Ia tidak akan bertanya masalah dulu. Membiarkan Haechan sembuh.

Jaemin juga tidak akan menceritakan bahwa Mark hyung akan bertanggung jawab. Takut pikiran sahabatnya itu semakin jauh.

**

"Sahabatku yang manis Haechan. Mari aku antar pulang!"

"Terim─"
"Ah tidak usah Na! a-aku bisa sendiri" Astaga Chan! kau lupa jika kau sudah diusir dari rumah itu?? tutur Haechan dalam hatinya.

Heaven House 🔞 - Markhyuck Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang