Malam tak terasa begitu cepat. Kini jam telah menunjukkan pukul dua belas malam. Jika kalian bertanya apakah Jaemin sudah pulang? jawaban nya tentu saja tidak. Haechan dirumah bersama Mommy nya dan sang anak sulung.
Dingin menerpa permukaan kulit mulus Haechan. Saat ini ia sedang menuju dapur untuk meminum segelas air.
Gluk
Gluk"Ahh.. nikmat nya air malam hari"
"Tapi udaranya tidak... ini sangat dingin... kkk dingin..."Disaat Haechan menikmati minumnya tiba-tiba..
Dug
"MAMAAAA!!!!"
"Aku bukan mama mu"
"Mark hyung?!"
"Hm"
"Bisakah kau permisi dulu?? selalu saja mengangetkan ku!"
"Tidak"
"Menantang ku ya??! aku bisa mengusir mu asal kau tau!"
"Apa berani mengusir calon suami mu ini?"
"T-tak sudi aku mempunyai suami seperti mu! lebih baik aku sendiri selamanya daripada harus dengan mu, manusia kelebihan hor─"
"Diamlah Chan. Kau ingin menggangu tidur mommy?"
"Tak apa. Agar mommy─"
Mark menarik paksa pinggang Haechan hingga bibir mereka bertemu.
"Mhh"
"Sadarlah Haechan! ini tidak benar, hentikan!!"Kepala Haechan memberontak. Dengan paksa Mark menahan kepala Haechan agar tidak lepas.
Lama Haechan tak membuka mulutnya, hal itu membuat Mark menggigit bibir bawahnya agar mulut itu terbuka."Ahhh"
Mereka beradu lidah didalam sana. Satu persatu air liur itu menetes, entah milik Haechan atau milik Mark.
"M-mhh emh Ma ahh" Mark melepas paksa tautan mereka.
Ia balikan lah badan Haechan. Dapat Haechan rasakan jika ada sesuatu yang tegak di bawah sana menusuk belahan pantatnya.
"Jangan berisik atau mommy akan menikahkan kita sekarang..." ucap Mark menjilati daun telinga Haechan.
"Shh Lakukan dengan cepat!"
Sialan dengan harga diri, ia ingin menuntaskan nafsu nya sekarang juga.
Segeralah Mark melepas celana Haechan. Ia lepas hanya sampai lutut saja. Gantian ia turunkan resleting celana miliknya. Menampilkan penis yang sudah menegang keras.
Ia masukkan penis itu dengan pelan hingga─
JLEB
penis Mark sudah tertanam mulus di dalam lubang Haechan.
"T-tunggu..."
Mark tidak langsung menggerakkannya. Menunggu kekasihnya agar terbiasa.
"Move Mark.." titah Haechan.
Mendengar perkataan kekasihnya itu, Mark menggerakkan pinggulnya.
"Nghhh.. fast.." gerakan Mark sangat lambat, membuat dirinya frustasi.
"Apa?"
"Harderhh..." Haechan menggeleng tak berdaya. Ia tak kuat. Sungguh ia kesal dengan Mark.
"Katakan yang benar sayang..."
"GERAKAN DENGAN CEPAT MARK!"
"Jangan berteriak sayang, kau lupa jika mommy tidur hm?"
Gerakan Mark menjadi tak beraturan. Ia in-out kan dengan sangat cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heaven House 🔞 - Markhyuck
RomanceInsiden atau sebuah jalan keluar? BxB Mpreg Missgendering Mature 18+++ Harsword/Kekerasan Jangan bawa cerita ini ke luar platform wattpad!