~ Berhenti Berduka, Kamu Berhak Bahagia ~

2 1 0
                                    


Sampai kapan mau sedih terus? Asal kamu tahu, kamu itu berhak tenang.


⭐⭐⭐


Teruntukmu yang terlihat baik-baik saja, padahal keadaan di dalam begitu berantakan ...

Kamu tahu? Kamu kuat bisa bertahan sampai sekarang.

Dari sekian banyaknya rasa sakit, kamu masih bisa menampilkan senyum manis seolah tanpa beban.

Juga, dari sekian banyaknya manusia yang mengelilingimu, kamu memilih untuk tidak bercerita dan memendam itu sendiri.

Bagaimana rasanya? Apa kamu merasa baik-baik saja terus seperti itu?

Saya tahu. Kamu bisa melewati ini. Tapi tak akan baik jika terus berpura-pura.

Kalau kamu tidak bisa untuk tidak berpura-pura baik-baik saja pada orang lain, setidaknya jangan berpura-pura pada diri sendiri kalau kamu baik-baik saja.

Raga dan hati kamu juga tahu kamu itu lelah. Kamu butuh untuk meluapkan semuanya. Jangan dipendam! Itu tak akan baik.

Menangislah jika kamu benar-benar membutuhkan itu. Jangan terus menahannya.

Sekuat apapun benteng pertahanan yang kamu bangun untuk memendam semua rasa sakit dan luka yang ada, pada akhirnya akan runtuh juga ketika benteng itu sudah tidak kuat untuk menampungnya lagi. Ini hanyalah masalah waktu.

Kita hanyalah manusia biasa. Tak bisa terus memendam. Kalaupun iya, mau sampai kapan?

Adakalanya kamu harus meluapkan semua emosi itu. Luapkanlah dengan cara yang baik.

Kalau kamu butuh bercerita, berceritalah pada orang yang benar-benar kamu percaya.

Kamu sebenarnya butuh tempat bercerita dalam keadaan ini.

Tidak ada orang yang kamu percayai untuk bercerita?

Maka, berceritalah pada Tuhanmu. Dia yang selalu ada bersamamu. Dia yang sangat tahu keadaan kamu. Pada-Nya, kamu tak bisa berpura-pura. Dia tahu kamu sedang tidak baik-baik saja. Dia menunggu kamu untuk bercerita. Dia rindu hamba yang dia ciptakan untuk bercerita tentang semua yang kamu pendam.

Kamu boleh saja tidak bisa bercerita pada manusia. Tapi pada Tuhanmu sendiri? Apa kamu akan terus bungkam?

Ujungnya tidak akan baik jika kamu terus memendam.

Manusia yang kuat bukan berarti dia tidak boleh terlihat lemah. Kamu boleh kok memperlihatkan semua rasa lelah dan sakit itu pada Tuhan. Tuhan akan memberikan jalan yang terbaik ketika kamu sudah berdoa dan memohon bantuan kepada-Nya.

Percaya saja.

Sekarang, coba untuk menata semua dari awal, ya?

Kamu pasti bisa! Jangan pesimis dulu ...

Coba mulai cari apa yang perlu kamu lakukan, yang selama ini mungkin kamu tidak melakukannya?

Mungkin, kamu terlalu berjarak dengan Penciptamu?

Kalau iya, coba sekarang mulai dekat dengan Sang Pencipta. Kalau lagi kesusahan, minta bantuan kepada-Nya. Kalau lagi sedih, berceritalah kepada-Nya.

Ingat-ingat juga, apa yang salah dari dirimu. Meminta ampun, kita tidak tahu seberapa besar kesalahan kita pada Tuhan.

Kita sebagai manusia harus banyak-banyak introspeksi diri. Jangan malah bersedih terus ketika mendapatkan suatu masalah.

Mungkin saja, masalah yang datang itu karena dosa kita sendiri. Atau, itu sengaja Tuhan kirim untuk menguji seberapa kuat diri kita ini.

Maka dari itu, kita sebagai manusia harus semangat untuk terus memperbaiki diri. Yang lalu biarlah menjadi pelajaran untuk masa mendatang.

Mulai sekarang, cobalah memanfaatkan waktu dengan baik. Dengan hal-hal yang baik.

Lakukan hal baik yang dulu kamu tidak lakukan.

Buka lembaran baru, isi itu dengan hal-hal baik semampu yang kamu bisa.

Belajarlah mengikhlaskan semua yang membuatmu sesak dan terluka. Belajar mensyukuri diri sendiri juga.

Belajar bersyukur atas apa yang disenangi dan tidak disenangi.

Juga, belajar menerima yang datang dan pergi.

Ikhlaskan untuk sesuatu yang bukan untukmu dan jaga baik-baik yang sudah ada untukmu.

Jangan terus terikat pada duka. Bebaskanlah diri dan keluarlah cari jalan yang terbaik.

Yang rapuh tak boleh rapuh selamanya. Masih ada harapan untuk terus tumbuh lebih baik. Niatkan dari hati dan usahakan sepenuh hati.

Cari tujuanmu. Cari bahagiamu.

Jadilah diri sendiri, sayangi diri sendiri. Maka kamu akan merasa lebih nyaman.

Ayo perlahan bangkit dari kesedihan dan keterpurukan. Ayo kita jalan menuju masa depan yang lebih baik. Berjuanglah untuk kebahagiaan dan kenyamanan dirimu sendiri.

Tata lagi semua dari awal. Cobalah rangkai cerita yang penuh makna bahagia, walau nyatanya duka pasti ada. Namun, jangan terus terikat pada duka dan nestapa.

Kamu berhak bahagia. Kamu berhak tenang.

Jangan mengurusi hal-hal yang membuatmu sakit. Carilah tempat di mana kamu nyaman menjadi diri sendiri. Tempat itu pasti ada.

Nyatanya, manusia kuat bukanlah dia yang tidak pernah merasakan sakit dan luka. Bukan juga dia yang tidak pernah berada di posisi lemah. Justru, itulah yang membuat dia menjadi manusia yang kuat.

Intinya, kamu jangan mau terus berpura-pura bahagia padahal sedang terluka hebat-hebatnya. Jangan mau terus terpuruk di dalam masalah yang datang. Jangan pula lari. Kamu harus hadapi. Lalu selesaikan.

Ketika kamu sudah bisa bangkit dari kesedihan. Maka kamu juga bisa berpeluang untuk menolong orang lain bangkit dari kesedihannya.

Ketika kamu sudah tahu cara menemukan kebahagiaan. Maka kamu juga berpeluang untuk bisa membahagiakan orang lain.

Semua berawal dari dirimu.

Ayo tata kembali semua dari awal. Kamu pasti bisa menemukan hal baik itu.

***
Semoga tulisan di atas bisa bermanfaat untukmu.

Bagi yang menjalankan puasa, semoga puasanya lancar dan berkah. Aamiin. ^^

Jangan lupa untuk bangkit dari jatuh. Jangan jauh-jauh dari Tuhan

Terakhir, untuk kalian yang mau request apa lagi yang akan saya bahas di part selanjutnya, silahkan komen.

Komen di sini 👉

See you next time 👋

Tertanda,

Rofikoh

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 06, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Daily MotivationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang