° tiga °

1.2K 58 11
                                    

Typo bertebaran.......

.

.

Jeno termenung memikirkan bagaimana Ningning adik sematawayang nya bisa berada disini, Jeno mengalihkan pandangan mata pada adik bungsu nya yang duduk di hadapannya.

" oppa berhenti menatap ku seperti itu" ujar Ningning mulai merasa risi dengan Jeno yang terus saja memandanginya seperti itu.

" kenapa kau bisa sampai disini, apa kau membuntutiku, siapa yang menyuruh mu eomma atau appa eoh?" Ningning semakin sebal saja pada saudara laki-lakinya itu, kenapa pria galak di hadapannya ini bisa berpikir seperti itu, dan apa katanya tadi, membuntuti karena disuruh eomma, yang benar saja.

" oppa, aku harus bilang berapa kali jika aku merestui hubunganmu dengan Jimin unnie, kekasihmu baik dan aku menyukainya " ucap Ningning kemudian, tidak lupa dia mengerlipkan satu matanya pada wanita cantik yang sedang duduk di samping kanan pria galak bernama Jeno.

" tidak usah genit pada kekasihku " Jeno melempar serbet kearah Ningning, dan lemparan Jeno berhasil mengenai wajah Ningning.

" astaga..... aku heran pada Jimin unnie yang mau menerima pria galak bernama Lee Jeno " ucap Ningning tidak habis pikir dengan Jimin unnie yang mau saja menjalin hubungan dengan saudara laki-lakinya itu.

" kau bilang apa tadi ?, coba katakan sekali lagi " ujar Jeno yang akan beranjak dari kursi namun terhenti karena Jimin menahan tangan Jeno agar memaklumi perkataan Ningning.

" tenang lah " ujar Jimin mengelus bahu Jeno dengan lembut.

" kau selamat anak kecil, tapi tunggu saja di rumah nanti " ancam Jeno pada Ningning yang di hadiahi pukulan pelan pada pundaknya.

" jangan seperti itu " ucap Jimin kemudian.

" hahaha sepertinya akan ada calon suami takut istri, yakk Jisung-ah lihatlah wajah oppa ku terlihat sangat jelek sekali " tawa Ningning menggema memenuhi ruangan sepetak ini, Jeno hanya bisa mendengus sebal menyaksikan Ningning yang terus saja menertawainya.

" oh iya, Jisung-aah kenapa uri Ningning bisa ikut bersama mu ?" Jimin memanggil nama sang adik, Jisung pria tinggi itu menolehkan kepalanya ke arah saudaranya.

" dia memaksa ingin ikut pulang ke rumah " jawab Jisung dengan sangat jujur.

" untuk ?"

" dia menyukai ku, tapi Jisung sudah menolaknya, Jisung tidak mau dia salah memilih pasangan, dia berhak mendapatkan pria yang sepadan dengannya bukan dengan diriku yang hanya mahasiswa penerima beasiswa" Jimin tersentak begitu juga dengan Jeno, mereka berdua tidak menyangka jika Ningning memiliki perasaan pada Jisung.

" Ningning jawab oppa, apakah semua yang di katakan Jisung itu benar?" Jeno melihat kearah adik bungsunya yang sedang menundukan kepalanya.

" Ning-aah angkat kepalamu, oppa sedang berbicara padamu " perlahan namun pasti, Ningning pun mengangkat kembali kepalanya, kedua mata kakak beradik itu beradu tatap.

" apa benar ?"

" Ne oppa, aku menyukai Jisung " Jeno hanya bisa menghembuskan nafasnya dengan pelan, cukup sulit, kenapa harus Jisung yang di sukai oleh adik perempuannya itu, kenapa bukan pria lain saja, pikir Jeno seperti itu, namun Jeno juga tidak akan menyalahkan Ningning karena telah menaruh hati pada adik kekasihnya itu, karena cinta tidak ada.

" oppa tidak melarang mu untuk menyukai Jisung, jika Jisung tidak keberatan kenapa tidak ?"

" Hyung......." panggil Jisung pada Jeno, Jeno hanya bisa tersenyum menanggapi Jisung yang memanggilnya.

♡ CEO It's My BoyFriend ♡ (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang