Sammy Atha
Seringkali terpikir di benak saya, sebenarnya power yang besar itu cukup mengerikan, baik diberikan ke satu individual yang kompeten, ataupun suatu kelompok yang dominan dalam suatu kelompok lainnya, atau bisa kita sebut sebagai masyarakat. Semakin hari saya lihat, semakin jelas bahwa kuasa yang besar bisa membuat orang berlaku sewenang - wenang. Miris memang, suatu power yang bisa kita pakai untuk kesejahteraan, kepentingan bersama, justru dipakai untuk kepentingan pribadi maupun kelompok masing-masing.
Padahal saya ingat jelas ada sebuat kutipan yang berbunyi "With great power, comes great responsibility". Sayangnya, oknum ini hanya melihat powernya tanpa menghiraukan sisi tanggung jawabnya.
Sudah jelas nampaknya, seseorang dengan pengaruh yang besar jangan sampai diberi kuasa untuk terlalu lama. Seringkali, bahkan 99% kemungkinan, ia akan "candu" terhadap kuasa itu dan semakin buta terhadap realita. Ia tak peduli bila yang lain jatuh, asalkan dia tetap berada di puncak segalanya. Kasihan, manusia yang lupa daratan memang sungguh kasian. Mereka lupa akan kuasa absolut yang selalu melihat seluruh keegoisan, ketidakmanusiaan mereka. Kasihan, mereka lupa akan konsekuensi dari segala kerugian yang mereka perbuat. Andai saja mereka berubah, yah, sekarang saya hanya bisa berandai. Akankah mereka tetap seperti ini walau mereka tidak memiliki kuasa yang besar?
Sebuah kelompok tertentu tidak kalah parahnya dengan yang di atas apabila mereka diberi power yang besar akan banyak oknum kelompok tersebut yang menyebarkan pride mereka yang tidak sehat kepada oknum2 lainnya yang, maaf maaf saja, kurang pandai memilah informasi. Pada umumnya kelompok2 kumpulan oknum ini akan gelap mata, menjadi orang2 yang munafik. Sering sekali saya melihat kemunafikkan seseorang yang pendek akalnya, mereka bahkan tidak cukup peduli untuk mencari tahu kebenaran dalam kelompoknya, atau mencari keadilan satu sama lain. Namun terkadang saya juga terpikir, apakah ini bentuk pembalasan atas masa lalu mereka? Apakah mereka menutupi insekuritas mereka dengan menjatuhkan yang lainnya, atau mereka lupa daratan dan hanya menganggap yang berbeda sebagai tikus tikus yang tidak ada nilainya? Sungguh saya sangat amat sering terdiam, melihat betapa mengerikannya kekuatan bisa mengubah seseorang
Andai saja seluruh umat manusia mau mengalahkan egonya, dan menghargai satu sama lain tanpa memandang apapun, dan dapat menggunakan kelebihan mereka bukan hanya untuk diri sendiri, tapi untuk lainnya juga. Akankah dunia jadi tempat yang lebih indah? untuk sekarang, saya hanya bisa berandai kapan hal itu dapat terwujud.
KAMU SEDANG MEMBACA
OPLAS
Non-FictionHai semuanya.. Perkenalkan kami dari Klub Bestari Bahasa Indonesia SMKN 1 Jakarta. Pada kolom OPLAS ini, berisi esai yang akan dipublikasi secara berkala. Jenis pembahasan yang akan diulas berbagai macam hal sesuai dengan isu yang sedang banyakdibic...