Nizam Hassan
Pada bulan Februari, Pemerintah pun turun tangan dengan mematok kebijakan satu harga untuk minyak goreng, yakni Rp 14.000 per liter. Per tanggal 6 Maret 2022, harga minyak mengalami kenaikan dengan kisaran harga Rp 47.000-Rp 50.600. Kenaikan harga dan kelangkaan minyak goreng diperkirakan menimbulkan kerugian ekonomi yang tidak sedikit. Namun apa sebab, dari kenaikan harga minyak tersebut? FYI Indonesia saat ini adalah salah satu dari lima negara penghasil minyak sawit terbesar di planet bumi.
Padahal negara kita merupakan negara produsen sawit terbesar di dunia. Produksi sawit di Indonesia mencapai 43,5 juta ton. Lantas apa yang membuat harga minyak naik drastis?Sedangkan negara tetangga kita, Malaysia menetapkan harga minya goreng yaitu Rp.7.650 perliter dengan posisi kedua setelah Indonesia sebagai penghasil minyak sawit terbesar didunia. Namun, menurut saya, saat ini terjadilah Panic Buying, dimana masyarakat Indonesia membeli minyak yang berlebihan tidak sesuai dengan kubutuhan mereka, sesuai dengan artinya yaitu kita membeli suatu kebutuhan dan menimbunnya dalam jumlah yang banyak. Kita berpikir bahwa harganya murah, jadinya masyarakat akan borong minyak tersebut, walaupun sudah ditetapkan peraturan setiap orang hanya 2 liter, namun ada beberapa orang yang rela tidak mengenal keluarganya agar mendapatkan minyak yang berlebihan.
Ini adalah pendapat dari masyarakat, lantas apa yang dikatakan pemerintah soal kelangkaan minyak goreng, kenaikan harga minyak goreng lebih dikarenakan harga internasional yang naik cukup tajam. Selain itu, faktor yang menyebabkan harga minyak di Indonesia mahal adalah turunnya panen sawit pada semester kedua.

KAMU SEDANG MEMBACA
OPLAS
Não FicçãoHai semuanya.. Perkenalkan kami dari Klub Bestari Bahasa Indonesia SMKN 1 Jakarta. Pada kolom OPLAS ini, berisi esai yang akan dipublikasi secara berkala. Jenis pembahasan yang akan diulas berbagai macam hal sesuai dengan isu yang sedang banyakdibic...