Korupsi

13 1 0
                                    


Kata "korupsi" saya yakin banyak orang yang sudah sering mendengar dan mengetahui arti dari kata tersebut. Korupsi bukanlah hal yang minim terjadi di Indonesia yang kita sebut sebagai "Negara Tercinta" karena maraknya kasus korupsi yang sering terjadi. Korupsi itu sendiri bahkan sudah dianggap menjadi salah satu bagian dari budaya di indonesia, bahkan mendarah daging yang sampai saat ini belum ditemukan solusi yang paling akurat untuk membasmi dan mengatasi nya.

Kenapa tidak? Paling sedikit setidaknya sekali dalam setahun kita pasti mendengar, melihat terjadinya kasus korupsi baik secara langsung maupun melalui media seperti smartphone, televisi, radio dan sebagainya. Sebagai contoh kasus korupsi yang baru saja terjadi semasa pandemi yaitu korupsi dana bantuan sosial yang dilakukan oleh seorang menteri sosial kabinet Indonesia Maju sejak 23 Oktober 2019 hingga terjerat kasus korupsi dana Bantuan Sosial COVID-19 pada tanggal 6 Desember 2020. Yakni JP Bb M.B.A (inisial) yang sebelumnya ia pernah menjabat sebagai anggota DPR dari PDIP yang berarti merupakan anggota (aktor) di bidang politik.

Dilihat dari gelar pendidikannya yakni M.B.A yang merupakan singkatan dari Magister Business Administration, pria yang berumur setengah abad itu sudah bisa dipastikan merupakan seorang yang lulus dari universitas internasional di luar negeri. Namun apa arti dari gelar yang diperolehnya jika ilmu yang dipelajari nya selama menempuh pendidikan tidak bisa memberi kebaikan bagi diri nya? Malah memberikan kesengsaraan bagi orang - orang disekitarnya serta menggali lubang yang paling dalam yang membuatnya jatuh dan terperangkap dalam lubang buatan nya sendiri. J Bb dikonfirmasi menerima suap sebesar Rp 32,4 miliar. Sunggu jumlah uang yang sangat fantastis. Cukup bayangkan saja jika uang tersebut kita buat membeli bakso atau mie ayam lalu kita berikan kepada masyarakat. Berapa banyak orang yang akan kita buat kenyang? dan berapa banyak keuntungan yang diperoleh pedagang bakso? Sehingga banyak masyarakat memutuskan untung berjualan bakso, hal itu bisa mengurangi jumlah orang yang menganggur (pengangguran) di Indonesia.


Menurut saya pelaku yang melakukan hal binasa seperti ini biasanya berasal dari dalam instansi tersebut (internal) merekalah yang memainkan peranan yang sangat besar yang membawa penderitaan bagi rakyat. Dan menurut saya selain virus covid19 ada penyakit kronis lain seperti mereka (koruptor) ini jugalah harus ikut dibasmi, harus segera dilenyapkan agar tidak menimbulkan banyak penyakit, banyak masalah dan kesengsaraan bagi masyarakat.

Apapun alasannya, apapun bendanya, berapa pun jumlahnya, melakukan korupsi, menerima suap bukanlah jalan keluarnya serta bertentangan dengan segala aspek baik kemanusiaan maupun agama.

Dari kisah JP. Bb saya mengambil banyak pelajaran berharga yang sangat berguna untuk bekal masa depan saya. Jangan sampai saya terjerumus di dalam sumur yang digali sendiri, hanya karena nafsu duniawi. Memang benar tidak ada manusia yang tidak pernah melakukan kesalahan. Manusia sering kali khilaf, namun jika saja manusia tersebut sudah mengetahui hal tersebut salah dan memilih untuk melakukannya secara terus-menerus, itu bukan khilaf melainkan ada unsur kesengajaan sebab tindak korupsi tidak boleh dinormalisasi.


 Dasar penindakannya pun harus sesuai dengan sila ke 5 dalam Pancasila yakni "Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia" apapun jabatannya yang salah tetaplah salah apa pun levelnya, apapun jabatannya tidak ada pengecualian. Hukum tidak boleh pandang bulu, beri hukuman kepada koruptor sesuai dengan perbuatan yang dilakukan seadil-adilnya.

OPLASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang