bab 18

666 15 0
                                    

Setelah Akmal beredar dari rumah Aisyah, Aisyah terus menutup dan kunci semua tingkap dan pintu.

Lebih baik begini

Ruang tamu rumahnya yang tidak terlalu besar itu dipandang

Ruang tamu rumahnya yang tidak terlalu besar itu dipandang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


" walaupun rumah ni lebih kecil daripada rumah fahen..sekurang kurangnya aku masih bersama qera " kata Aisyah sambil matanya memandang segenap ruang itu

Jam tangan ditilik menunjukkan sekarang sudah masuk waktu solat maghrib .

Bilik beradu dituju dan kelihatan bayi kecil sedang tertidur pulas.

" kesian qera.. Penat ya sayang satu hari mengemas rumah " kepala bayi itu dibelai dengan penuh kasih sayang

Kasih sayang yang tidak dapat diukur dengan apa apa pun..

" dringgggggg........" phone Aisyah berdering menandakan ada orang call

' Adik manja '

Nama pemanggil tertera pada skrin phone miliknya.

Dia perlahan lahan keluar dari bilik beradu lalu menjawab panggilan itu

" Assalamualaikum Fatimah " terdengar suara puan Mariam sedang batuk

" waalaikumsalam..Kak Aisyah " balas Fatimah lembut

" Maaf ganggu Kak Aisyah " kata Fatimah lagi

" eh.. Tidak.. Janganlah berkata seperti itu " balas Aisyah

"lama sungguh Kak Aisyah tidak menghubungi kami.. Kak Aisyah sibuk ka " soal Fatimah

" maafkan kakak , Fatimah . Kakak baru pindah kerja, agak sibuk sedikit " jawab Aisyah sambil menuju ke balkoni

" oh..begitu.. Ibu bertanya boleh ka kami ke sana melawat kakak? " soal Fatimah lagi

Aisyah agak terkejut dan cuba untuk mengawal debarannya

" kalau buat masa sekarang ni.. Tidak bole lagi Fatimah.. Akak kan baru pindah " jawab Aisyah cuba mencari jawapan agar dapat memujuk adiknya

Kedengaran suara Puan mariam sedikit mengeluh

" kalau begitu.. Bila kakak akan pulang ke kampung? " soal Fatimah

" atau Kak Aisyah sudah lupa jalan pulang ke kampung? " tambah Fatimah dengan sinis

" in shaa Allah, awal Bulan depan akak pulang ya Fatimah " jawab Aisyah

Dia bukan tidak tahu bahawa ibu dan adiknya telah lama menunggunya untuk pulang .

Dia sahaja yang tidak ingin pulang dan sering mencari alasan.

" baiklah akak..maaf menganggu waktu akak " kata Fatimah

" tidak Fatimah " balas Aisyah

" assalamualaikum Kak "

" waalaikumsalam" kata Aisyah sebelum mematikan panggilan tersebut

Dia menghembuskan nafas beratnya .



~~~



" ibu..akak kata dia akan pulang awal bulan hadapan " kata Fatimah sambil meletakkan kembali phone miliknya di atas meja makan

" tidak usah percayakan kata dia Fatimah , 3 bulan lalu juga dia katakan seperti itu " balas Puan mariam

Wajah puan Mariam dipandang sayu oleh Fatimah. Kesian ibu

" kalau begitu,  biarlah kita yang pergi melawatnya ibu " Cadang Fatimah walaupun Aisyah sudah berpesan kepadanya

" kita tiada alamat rumahnya Fatimah " balas puan Mariam lagi

" nanti Fatimah usahakan ibu " ujar Fatimah

Puan mariam memandang wajah anaknya dengan tatapan serius

" nanti sajalah.. Banyak lagi yang perlu kita fikirkan disini " kata Puan mariam sebelum berlalu pergi

Fatimah menghembus nafas berat. Banyak yang bermain di benak pemikirannya ketika ini.

" ibu...." seru Fatimah , Puan mariam terus memandang wajah Anak bongsunya itu

" Fatimah rasa.. Selepas keputusan SPM ni keluar... Fatimah ingin mencari kerja " kata Fatimah dengan lembut

" Kau nak jadi apa Fatimah? Ibu masih mampu menyekolahkan ! Tidak usah kau fikirkan tentang duit... Lagi pula... Aisyah sudah bekerja.. Sudah tentu dia dapat membantu ibu sekolahkan kau " panjang lebar Puan mariam berkata.. Fatimah hanya menundukkan wajahnya

" Fatimah tidak ingin susahkan ibu dan kakak " bisik hati Fatimah

" Tapi ibu nak sambung belajar tu memerlukan kos yang banyak... Fatimah tidak ingin susahkan ibu dan kakak lagi " bidas Fatimah

" kau masuk sahaja Tingkatan 6 " Puan mariam terus berdiri dan meninggalkan Fatimah yang masih terpinga pinga


wanita yang ku beliWhere stories live. Discover now