*prank* bunyi kaca pecah
"woy! Siapa tu" teriakkan dari pak senan membuat jero dan beberapa temennya berlari berhamburan
"mampus mencar" sahutan dari leon dan di iyakan oleh yg lainnyaJero mengambil langkah seribunya berlari melewati koridor saat ini yg di penuhi oleh siswa siswi "anj rame bener" umpat jero kembali berlari menembus kerumunan tersebut
"sembunyi disini aja kali ya" batinnya memasuki sebuah kelas yg tampaknya baru di bersihkan, namun malah kotor oleh telapak sepatunya."loh kok kotor" ucap seseorang sambil memandangi lantai kelasnya binggung
"ada yg nginjak tadi hen" jawab salah satu temannya
"Ha? Mana orangnya" tanyanya yg tak lain mahen nama pemuda tersebut
"noh di pojokkan" jelasnya sambil menunjuk sudut kelas, mahen menggeram kesal lalu menghampiri pria yg sudah berani mengotori kelasnya itu"LO YG NGINJAK LANTAI KELAS GW KAN! " teriak mahen sambil menatap kesal pria tersebut, jero hanya diam
Tidak tau saja dia ini sedang bersembunyi "GW NGOMONG SAMA LO! OH LO BUDEG YA? " gerutu mahen sambil mendecih kesal, jero hanya memandangnya malas niatnya untuk bersembunyi jadi urung seketika"diam dulu bisa? "ucap jero kesal, mahen semakin di buat emosi kalau di liat-liat pria di depannya ini adalah adek tingkat di bawahnya namun sudah berani melawan
"mana sopan santun lo? Main injak aja" mahen menentang orang di depannya saat ini"hen?lo nga kenal dia? "sahut seseorang dengan suara pelan
"emang siapa?"pikir mahen ia tak kenal sama sekali, dari penampilannya sih kayak beban keluarga
"Berisik" kesal jero kenapa kakel yg satu ini sangat menjengkelkan, masalah sepele gini aja diributin
"APA LO BILANG? BERISIK! ELO ITU YG YG NGA SADAR DIRI!! " oceh mahen, tidak peduli siapa didepannya saat ini
"serah"akhir jero melangkah keluar kelas tanpa rasa bersalah, membuat mahen mengelus dadanya, untung saja sapu di tanganya tidak melayang, bayangkan saja kalau melayang sudah di pastikan wajah pemuda songgong itu akan rusak."Berani banget lu hen, sama dia" ucap rangga teman sebangku mahen
"loh? Kenapa sih, emang dia siapa" binggung mahen menggaruk tengkuknya "dia laksamana jero, masa lo nga kenal sih! " jelas rangga namun mahen hanya merolling bola matanya malas "pernah denger namanya, cuman gw nga tau wajahnya, ternyata songgongya" jawab mahen,tak ada gunanya juga mengenal manusia tanpa sopan santun itu.
"Hati-hati ntar lo jadi sasaran empuk pembullyan! " pesan rangga, selain nakal jero itu juga tidak kenal umur siapa aja di buat kapok olehnya.---------------------------------
-----------------------------------------------------------"Siapa di antara kalian, yg mecahin kacanya? " intimidasi pak senan menunjuk 3 orang di depannya, Leon diam sambil menyengol bahu abim, begitupun dengan abim yg ikutan menyenggol bara, jadilah mereka saling sengol-senggolan tak mengaku, pak senan di buat menggeram oleh tingkah ketiga pemuda di depannya.
"SAYA TANYA SEKALI LAGI, SIAPA YANG MECAHIN KACANYA!! "Tegas pak senan, leon abim dan bara hanya diam tanpa dosa
"Saya pak.." Tutur seseorang yang melangkah memasuki rungan BK dengan wajah menentangnya, pak senan melipat kedua tanganya, di depan dada, datang juga sih pembuat ulahnya."sekarang kamu dan 3 anggota kamu, berdiri di lapangan, jangan lupa ganti kacanya!" perintah pak senan menunjuk ke arah lapangan yg sedang terik-teriknya di sinari oleh matahari. "Aman pak" jawab jero lalu melangkah keluar ruangan bersama 3 rombangan di belakangnya, emang pada dasarnya kalau nakal dari lahir susah di obatin.
"jer? Beneran nih kita bakal berdiri?" Tanya bara, seriusan di lagi males panas-panasan pengen ngantin sekarang sambil makan mie ayam, apa lagi ngutang, rasanya itu dua kali lebih mantap, askar menggelengkan kepalanya sebagi jawaban, dia juga malas mendingan tiduran di uks
"Nah gitu dong, gaskeun ngantin" girang abim menarik tangan leon "anjing! Gua di tinggal" umpat bara, perasaan tadi dia yang pengen ngantin "sana susul" ucap jero mengibasi tanganya, menyuruh bara berlari menyusul abim dan leon
"Lu kgk ngantin? " tanya bara, kan kalau jero ngantin dia bisa minta bayarin, biasa bestie rich
"kgk lu aja" jawab jero, perutnya tidak lapar sekarang, cuman matanya yang ngantuk "oklah gua duluan" sahut bara menyusul abim dan leonUKS
Jero merebahkan tubuhnya di atas kasur uks, kantuknya langsung menguasi pikiran jero, membuatnya tertidur dengan pulas, uks itu memang tempat bolos paling enakeun.
"Lah kpn ada yg sakit? " suara itu menggangu tidur jero "bangun? " sahutnya sambil menepuk- nepuk pelan lengan jero yang sedang berbaring enak, jero mengumpat istirahatnya selalu saja di ganggu
"duh kak, pusing banget" keluh jero sambil memegangi kepalanya, yg sama sekali tdk pusing maupun sakit
"LAH ELO?" Kagetnya sedikit berteriak, jero mengintip sih pemilik suara tersebut" lo? Yg nginjak kelas gua tadikan! " tuduhnya, jero diam dan terpaksa, menghentikan actingnya "Bacot bener! " kesal jero, menatap kakel di depanya itu, masalah kecil itu aja sampe di ungkit-ungkit."lo itu udh nga sopan, nga tau diri lagi" gerutunya memaki-maki jero, tak ada balsan jero hanya memandangnya malas
"berisik gua mau tidur,dasar pendek"
Jero memejamkan matanya dan kembali berbaring, malas mencari urusan dengan kakel bacot itu
"Gua punya nama! MAHEN KANANTA" jelas mahen, tidak terima di bilang pendek, dia itu udah tinggi cuman itu manusia biadab aja yang kayak tiang "nga nanya" sahut jero menyampingkan tubuhnya lelah, memilih tidur, mengabaikan mahen yg mengoceh tdk jelas"Gua doain lo entar, pulang sekolah di kejar anjing di perempatan" sumpah mahen meninggalkan uks dengan kesal, padahal tadi ia sedang mendaur keadaan uks, dia juga salah satu bagian kesehatan di sekolah ini, namun urung karena moodnya harus rusak lagi karena bertemu dekel biadabnya"Serah" tutur jero melanjutkan tidurnya yg sempat terhenti, sekarang ia bisa tidur tenang tanpa harus mendengar bacotan dari kakelnya itu
Kantin.
"jero mane? " tanya abim ketika mereka hanya bertiga di kantin, padahal tadi ancang-ancangnya minta dibayarin" nga mau katanya" tutur bara sambil memakan mie ayam pesanannya, abim menghembus nafas lemah terpaksa hari ini harus mengeluarkan uang
"paling di uks" Sahut leon, dia sudah tau pasti kebiasaan jero, si tukang tidur itu ketika siang tapi kalau udh malam berkamuflase jadi kelelawar nga bisa tidur.Sampe ini aja.
Maaf kalau nga nyambung atau banyak kata" yg kurang, masih pemula soalnya hhh
KAMU SEDANG MEMBACA
Altaskar [Nomark]
RandomKita tidak tau bagaimana kedepannya nanti, cukup menunggu dan jalani semua yg terjadi