03

344 46 5
                                    

Rezef memacu kudanya dengan sangat cepat sesuai dengan apa yang diminta Psyche. Sebenarnya Psyche mengatakan pada Rezef bahwa dia akan sangat berterima kasih jika Rezef mau memberikan kudanya pada Psyche dan dia kembali ke perjamuan. Tapi dengan tegas kaisar Eldaim itu menolak permintaan Psyche dengan alasan jika ada hal yang terjadi pada Psyche, Eperanto akan menyalahkan Eldaim karena kaisar mereka membuat putri mahkota kekaisaran Eperanto terluka. Akhirnya Psyche menyerah dan membiarkan Rezef mengantarnya sampai ke tempat tujuan.

"Rezef.. walaupun aku tidak tau kenapa kamu bisa kebetulan ada di sana, terima kasih karena sudah membantuku" sambil duduk diatas kuda dengan Rezef, Psyche membuka pembicaraan.

Hm? Rezef mengangkat salah satu alisnya. "Bukankah aku mengatakan kalau aku tersesat"

Psyche yang mendengar jawaban Rezef menyikut pelan dada kaisar Eldaim. "Berhenti membohongi ku"

Rezef terkekeh pelan. "Jadi.. sudah ketauan ya?"

Psyche mendengus pelan lalu tertawa. Setidaknya kaisar Eldaim ini telah mengurangi rasa gugup seandainya nanti ada sesuatu yang akan membuatnya terkejut. Iaros, pria itu seharusnya tidak mengorbankan orang lain hanya untuk kepentingannya sendiri. Psyche tidak tau apakah Iaros pernah berpikir jika tindakannya ini akan mendatangkan murka dewa.

Rezef melirik Psyche sekilas sebelum kembali fokus pada kudanya. Gadis ini benar-benar cantik luar dan dalam, bagaimana bisa orang seperti Iaros menyakiti gadis seperti ini. Tidak, pria egois itu telah menghancurkan hidup dua orang gadis. Jika bukan karena status Psyche yang masih menjadi tunangan Iaros, sudah dari lama Rezef akan membawanya ke kekaisaran Eldaim.

Kuda yang membawa Psyche dan Rezef sudah sampai pada tempat terjadinya ledakan. Suasana di sini sangat kacau, rumah rumah yang hangus terbakar dan tanah yang berlubang besar karena ledakan. Masih ada sisa sisa dari api bekas ledakan itu dan ada begitu banyak orang yang terluka dan tewas.

Rezef turun dari kudanya lalu mengangkat tubuh Psyche untuk membantunya turun. Rezef terkejut saat Psyche hampir terjatuh jika tidak dia pegangi. Tubuh gadis dalam pelukannya ini bergetar dan Rezef bisa mendengar isak tangis pelan dari gadis ini. Baru saja Rezef akan bertanya, Psyche sudah mendongak untuk menatapnya.

Airmata sudah membasahi kedua pipinya, matanya sangat merah dan menunjukkan sorot sedih, terluka, dan kemarahan. Rezef memandang Psyche dengan sendu, melihat gadis yang dicintainya menjadi seperti ini membuat hatinya tercabik cabik dan itu sangat menyakitkan.

Psyche merasakan sakit yang luar biasa di hatinya ketika melihat rakyat Eperanto banyak yang tewas mulai dari anak-anak sampai dewasa. Psyche melepaskan pelukan Rezef dan berjalan menuju seorang anak kecil yang menangis karena ibunya terluka parah dan memejamkan mata, di sekitar anak itu juga banyak yang terluka.

Psyche mendekat pada anak kecil itu, tubuhnya banyak luka tapi anak itu tidak mengeluh dan hanya menggoyang tubuh ibunya supaya bangun. Psyche mengulurkan tangan untuk memeluknya berharap bisa meredakan sedikit kekhawatiran anak itu akan ibunya.

"Tidak apa-apa.. semua akan baik-baik saja"

Sambil memeluk anak itu, Psyche mengalirkan kekuatan menyembuhkannya pada orang-orang yang terluka. Cahaya kuning keemasan keluar dari tubuhnya, tapi orang biasa tidak akan bisa melihat kekuatan yang keluar dari tubuh Psyche. Hanya orang-orang yang memiliki sihir atau keistimewaan seperti Psyche yang bisa melihat cahaya itu.

Cahaya yang keluar dari Psyche menyebar pada orang-orang yang terluka bagai kunang kunang yang beterbangan dan cahaya itu sangat kuat sampai menembus langit membuat orang yang memiliki kemampuan terkejut.

Cayena yang menikmati hidangan di Eperanto menghentikan aktivitasnya untuk memandang cahaya itu. Matanya menyipit lalu kembali meminum teh dengan pelan, belum pernah Cayena temui kekuatan yang sebesar ini.

ETERNITY  (REZEF*PSYCHE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang