Acara penobatan Pheron Sove Eperanto sebagai kardinal berjalan dengan baik walaupun ada beberapa kecelakaan kecil namun semuanya sudah terselesaikan dengan cepat. Psyche dan Iaros tengah berdiri menjamu para tamu yang berpesta setelah acara selesai dan pada saat itu juga Psyche terus tersenyum sepanjang acara, dia merasa bahagia karena acara sahabatnya berjalan dengan baik dan Iaros tidak membuat masalah sesuai dengan janjinya.
"Kelihatannya kamu lebih senang pada acara penobatan kardinal daripada bertemu tunanganmu" Iaros berbisik di telinga Psyche. Dari posisinya, semua orang melihat bahwa mereka sangat romantis tanpa tau apa yang mereka bicarakan.
"Berhentilah berpura-pura mencintai dan peduli padaku yang mulia" Psyche membalas dengan bisikan dan senyum manis di wajahnya.
Iaros memberikan senyum indah pada Psyche tapi di balik senyum itu Psyche bisa merasakan itimidasi dari Iaros. "Masih tersisa dua puluh hari jika kamu lupa.. tidak, harusnya aku mengatakan 'hatiku terluka melihat kamu bahagia untuk orang lain' begitu kan"
Psyche menghela nafas pelan, walaupun dia sedikit takut dengan Iaros tapi Psyche berusaha untuk tetap pada pendiriannya. Psyche tidak boleh takut menghadapi apapun yang menurutnya benar, itu yang dikatakan Medeia padanya supaya Psyche tidak lagi menjadi gadis bodoh dan naif. Psyche tersenyum kembali dan tidak menggubris perkataan Iaros sama sekali.
Iaros memandang Psyche yang mengabaikannya. Sejauh dia mengenal Psyche, gadis itu tidak pernah mengabaikannya bahkan membuatnya tersinggung tapi ini gadisnya berubah begitu banyak dan itu dimulai saat Psyche tau perasaan Iaros pada Medeia.
Hati Psyche terluka, rasanya dia ingin pulang dan menangis di rumahnya tapi ketika mengingat Medeia dia tidak melakukannya. Psyche berusaha untuk berubah menjadi gadis yang lebih kuat lagi karena dia ingin menjadi seperti Medeia, tangguh dan pandai. Psyche melihat kearah kerumunan dan menemukan pria berambut kuning dan bermata biru, jika Psyche tidak salah mengingat pria itu adalah kaisar dari kekaisaran Eldaim. Pria itu tersenyum dan membungkuk kecil dengan telapak tangan menempel pada dada kiri membuat Psyche tersenyum kecil dan mengangguk untuk menerima sapaannya. Entah kenapa, walaupun Psyche tidak tau kapan pria itu mengenalnya tapi Psyche tidak merasa risih sama sekali. Psyche malah merasakan perasaan yang belum pernah dia temukan ketika bersama Iaros.
Acara penobatan kardinal telah usai dan Psyche bisa tersenyum lega karena rasa letih yang di tahannya sejak tadi sekarang tidak perlu di tahan lagi. Para tamu undangan ada beberapa diantaranya yang langsung kembali dan ada beberapa diantaranya masih menunggu sore hari untuk kembali. Psyche sudah pergi dari tempat acara meninggalkan Iaros yang menjamu tamu, biarkan saja Iaros mengurus tamu itu sendiri.
Psyche berjalan ke taman belakang istana Eperanto dan mendudukkan dirinya di atas batu besar yang ada di sana. Menghembuskan nafas pelan sambil mengingat kenangannya bersama dengan Iaros. Kenangan itu dibungkus dengan sangat indah oleh putra mahkota hingga Psyche tidak tau bahwa semua itu hanya kepalsuan. Psyche ingin berteriak di depan Iaros dan ingin sekali memukulnya, tapi Psyche tidak bisa melakukannya karena dia tidak mau menggagalkan rencana putri Medeia yang sudah di susun dengan rapi. Psyche tidak mau bertindak bodoh dan menghancurkan hati Medeia untuk yang kedua kalinya.
Derap langkah kaki mendekat kearah Psyche. Bayangan tinggi tegap berdiri di depannya. Psyche melihat sepatu orang itu dan langsung tersenyum, Psyche mengenali pemilik sepatu dan langkah kaki itu. "Salam kardinal"
Pria itu tersenyum mendengar suara lembut dan senyuman Psyche padanya. "Salam untuk yang mulia putri mahkota"
Pheron datang dengan jubah kebesaran seorang kardinal dan duduk di rerumputan dekat Psyche. Bisa saja Pheron duduk di samping Psyche hanya saja dia tidak mau melakukannya karena merasa gugup. Sebenarnya Pheron sedang mencari Psyche dan tidak menemukannya dimanapun tadi akhirnya Pheron memutuskan berkeliling untuk mencari Psyche dan menemukannya terduduk di taman yang sepi ini lalu berjalan menghampirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ETERNITY (REZEF*PSYCHE)
FanficCinta yang selama ini Psyche dapatkan ternyata hanyalah sebuah kebohongan. Pria yang dianggapnya dewa, yang paling di cintainya hanya berpura-pura. Datang pada Psyche dengan cerita cinta yang indah seperti bunga bermekaran tapi ternyata semua itu ha...