"Selamat datang di ibu kota kekaisaran Eldaim"
Psyche melihat sekelilingnya dengan takjub. Kekaisaran Eldaim terlihat luar biasa. Banyak hal yang tidak di jumpai Psyche pada ibukota kekaisaran Eperanto.
"Ini- seperti dongeng"
Psyche bisa melihat menara jam yang ada di tengah, karena menara jam itulah pusatnya ibu kota ini. Banyak anak kecil yang terbang di udara dengan penuh tawa karena orang tua mereka melakukan sihir penerbangan. Beberapa orang tua membuat anak-anak mereka terbang dan berputar yang membuat tawa anak-anak begitu ceria.
Ibu kota Eldaim sama seperti ibu kota lainnya, yang membedakan hanyalah sihir mereka. Ini benar-benar indah! Seperti dunia fantasy dalam sebuah buku dongeng dimana ada seorang kaisar yang membuat rakyatnya tertawa bahagia. Psyche jadi merasa ingin sekali tinggal di sini.
Psyche sedang mengagumi kekaisaran Eldaim dan mendengar Pheron bicara.
"Tidak semua bisa menggunakan sihir"
Psyche menoleh pada Peron, agak terkejut dengan apa yang di dengarnya.
"Oh? Benarkah?"
"Ya, mereka yang mempunyai mana dalam tubuhnya rata-rata bekerja untuk kekaisaran.. bagi kekaisaran Eldaim mereka yang kuat dan berbakat harus melindungi orang yang lemah tanpa kemampuan.. itulah sebabnya warga kekaisaran ini saling mendukung dan mereka sangat mencintai Eldaim"
Psyche tersenyum.
"Ku rasa sekarang aku juga mulai menyukai Eldaim"
Peron melirik Psyche dan diam-diam menyetujui perkataan itu. Siapa yang tidak akan menyukai kekaisaran ini yang selalu di liputi kebahagian dimana bebas peperangan dan bebas dari kaisar gila seperti seseorang.
Peron melanjutkan berbicara sambil berjalan. "Di kekaisaran ini kamu bisa menemukan buku sihir tentang apapun.. tapi untuk sihir yang tingkat tertinggi hanya ada di perpustakaan istana, karena hanya orang-orang istana yang boleh membacanya"
"Mm? Apakah pelayan juga bisa sihir?"
"Tentu saja"
"Hmm.. kepercayaan di sini sangat besar ya, pasti orangnya baik-baik"
Pfft.
Psyche ini sangat murni, dia benar-benar seperti malaikat. Tapi kardinal merasa sedih untuk Psyche yang terkurung di dalam istana dan tidak mengetahui dunia luar. Peron jadi ingat perkataan Medeia.
'Bukankah kardinal sangat bahagia bertemu dengan jiwa yang begitu murni'
'Dia adalah yang termurni dari semua jiwa, itu sebabnya dewa begitu menyayanginya'
Itu benar. Karena seseorang yang bahkan tidak percaya pada dewa pun bisa mengatakan demikian.
"Bukan begitu, tapi istana punya cara sendiri untuk mengatasinya. aku tidak tau kebenarannya, hanya mendengar dari beberapa rekan prajurit bahwa perpustakaan itu dilindungi oleh sihir yang dimana tidak bisa dimasuki oleh manusia tanpa mana dan buku tentang sihir gelap dan sihir langka tidak ada di sana tapi ada di perpustakaan kaisar. Bisa di katakan bahwa perpustakaan pribadi kaisar itulah tempat buku terlengkap"
Psyche menganggukkan kepalanya mengerti, selain kaisar tidak ada yang bisa masuk dalam perpustakaan itu tanpa seijinnya. Psyche cemberut, ini artinya dia tidak akan mendapatkan informasi apapun jika tidak datang ke istana kaisar.
"Apa kamu lapar?"
Psyche menoleh pada Peron yang menunjuk pada suatu tempat. Itu adalah bar yang biasanya para prajurit datang berkunjung untuk minum minum atau merayakan sesuatu tapi di sana juga menyediakan daging panggang dan beberapa limun dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
ETERNITY (REZEF*PSYCHE)
FanfictionCinta yang selama ini Psyche dapatkan ternyata hanyalah sebuah kebohongan. Pria yang dianggapnya dewa, yang paling di cintainya hanya berpura-pura. Datang pada Psyche dengan cerita cinta yang indah seperti bunga bermekaran tapi ternyata semua itu ha...