Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamualaikum
Hallo semunya, gimana kabarnya?
Semoga baik-baik saja ya :)
Oh ya, selama datang ya. Dalam cerita keduaku. Semoga betah
Okey kita mulai saja
Heppy reading ♥️
____
"Pagi! Bundaaaa!"
Teriak seorang gadis berparas cantik, yang memiliki wajah mungil hidung mancung dan bibir yang merah alami. kini ia berdiri dari atas anak tangga lalu ia tersenyum sehingga membuat gigi gisul nya terlihat, membuat ia tambah manis dan cantik
Ia melihat kearah semua orang yang tengah duduk di meja makan
Dan gadis itu berjalan menghampiri sang bunda. Bunda yang sedang menyiapkan makanan untuk sarapan pagi, namun saat mendengar suara menggelegar kan milik anak gadisnya membuat bunda menggeleng-gelengkan kepala
"Assalamualaikum nya mana? Kebisaan kamu, Za. Dan satu lagi ini masih pagi, ga baik kayak gitu Aliza." protes bunda Dita ke Aliza. Lalu mencubit kecil hidung Aliza
"Assalamualaikum bunda. Hehe iya bun, maaf lupa besok-besok ingetin Aliza buat salam ya bun," ucapnya sampil cengengesan
"Waa'alaikumssalam" sang bunda menjawab
"alah lupa terus kamu, za. Buat mengucap salam. Besok-besok juga kamu bakalan teriak-teriak lagi kayak tarzan, za." ejek Harun yang tengah duduk satu meja bersama Aliza
"abang apaan sih, Aliza itu manusia bukan Tarzan!- Bundaa liat bang Arun!" jawab Aliza Sambil mengadu ke Bunda.
Bunda melihat tingkah laku kedua anaknya membuat ia hanya bisa menggeleng saja. "Arun, udah." Tegurnya
"Lho kok Arun, sih Bun? Yang disalahin?"
"Udah mas ngalah dikit dengan Aliza. Diakan masih kecil," cegat Lia sambil menggenggam tangan suaminya
"Bener juga, Aliza kan masih kecil. Walaupun umur udah kepala dua." Katanya setuju dengan ucapan sang istri
Aliza mencomot roti kedalam mulutnya. "biarin umur Aliza tua. Yang penting muka Aliza babyface. ga kayak bang Arun umur udah tua. tapi, masih kayak anak kecil. Tidur aja masih di kelonin sama mba Lia!" ucapnya
"Biarin,.. dari pada kamu ga ada yang ngelonin. Ya ga sayang" ejek Arun sambil menarik tubuh istrinya kedalam pelukan.
Aliza menarik napasnya panjang, agar ia bisa sabar menghadapi dua makhluk bucin dihadapannya.
"Makanya za, nikah biar tau rasanya bucin dengan pasangan halal. Enak lho za, kalau kita udah halal bisa-" Lia langsung mencubit pinggang suaminya. Hingga membuatnya kesakitan
"Za, bunda mau omong sama kamu." ucap bunda serius ke Aliza
"Mau omong apa bun?" tanyanya penasaran
"za, umur kamu kan udah mau 20tahun. Kamu kapan mau nikah?"
Hah? Nikah?
Ini beneran? pacar aja Aliza tidak punya apalagi calon suami. Gimana ia bisa nikah kalau tidak ada lawan main. Eh maksudnya calon suami
"Apa bun, nikah? Bunda apaan sih, umur Aliza ini masih muda. Aliza belum ada bun kepikiran buat nikah, soalnya Aliza mau kuliah dulu mau gapai cita-cita, Aliza." ungkapnya ke bunda
"Kamu bisa kok za, selesai nikah lanjut kuliah kamu. Dan kejar cita-cita kamu." Timpal mba Lia.
"Iya Aliza tau, tapi.." ucapnya ragu. Melihat raut muka Aliza ragu akan bicaranya, membuat bunda menggenggam erat tangan Aliza
KAMU SEDANG MEMBACA
ALIZA [Tolong, Beri Aku Cinta]
Teen Fiction"mencintai mu ibaratkan luka dan duka yang ku dapatkan" Aliza Marcella Zalianty Siapa yang tidak marah dan murka. Saat mendapatkan perjodohan dengan orang yang tidak kita cintai, dan apalagi kita harus menikahi orang tersebut. Ia sama seperti halny...