Dimalam harinya
"Zaidan, mau kemana kamu!" Teriak Doni (papa) Zaidan, saat melihat Zaidan yang sudah rapi dengan pakaiannya
Langkah Zaidan terhenti, mendengar terikan cukup kuat dari sang papa. Ia memutarkan tubuhnya dan menatap papa dengan malas.
"Zai, mau keluar pa. Mau kumpul sama temen-temen dan Luna" jawabnya malas
"Ngga, ngga ada kumpul-kumpul buat kamu malam ini! Malam ini kamu harus ikut papa!" Mendengar ucapan papa membuat Zaidan menatap bingung?
"Zaidan ngga bisa, pa. Zai harus ketemuan sama Luna. Lagian papa mau ajak Zai kemana sih?" Tolaknya dan diakhiri dengan pertanyaan yang penasaran
"Kamu lupa? Malam ini papa mau ngajak kamu ketemu sama calon mantu papa dan mama" jawab papa
Zaidan memejamkan matanya sesaat, ia hampir lupa bahwa ia sudah berjanji sama papa-nya untuk ikut menemui calon istri pilihan kedua orangtuanya
“Em.. ngga bisa ditunda ya, pa? Malam besok gitu atau besok nya?” ucapnya bernegosiasi. Kali aja papanya mau?
“ngga bisa ditunda, Zai! Kamu harus ikut” kata papa tidak mau dibantah
“tapi-
"Ngga ada tapi tapi, Zaidan! Cepat ganti baju kamu sekarang! Dan ikut papa sama mama"
Zaidan menatap kearah mama, kali aja sang mama bisa ngebujuk papa buat membatalkan semuanya ini. "Mama,.."
“turutin apa yang papa kamu mau, sayang" kata mama lita
"Tapi ma,.. Zai ngga kenal sama orang yang mau mama sama papa jodohin" ucapnya malas
Mama menepuk pundak Zaidan. "Zai sayang, maka dari itu kamu harus ikut buat liat siapa calon istri kamu, soal cinta kamu bisa belajar pelan-pelan untuk mencintainya." Jelasnya pasalnya mama tau Zaidan bakalan bilang.
'aku ga cinta dia, ma'“jadi mama mohon ikut ya, sayang” mohon mama
Melihat raut wajah sang mama seperti itu membuat Zaidan iba dan terpaksa menerima perjodohan ini! “iya ma, Zai mau.” mama tersenyum mendengar jawaban dari Zaidan
•••
Dirumah Aliza
“Aliza, kamu malam ini harus siap-siap dan dandan ya sayang. Malam ini calon suami kamu mau datang”
Aliza yang lagi rebahan diatas kasur sambil video call sama ketiga sahabatnya. Saat ia mendengar suara sang bunda dari balik pintu, membuat Aliza spontan segera mematikan telepon nya
"Ya Allah, Aliza! Belum siap lagi kamu sayang?!" Tanya bunda Dita kaget melihat Aliza yang masih lekat dengan kostum baju tidur
“siap untuk apa bun? Kan ini udah malam, bun. Lagian siapa juga yang datang” jawabnya sambil tersenyum kearah bundanya
“calon suami kamu mau datang sayang, jadi kamu harus ganti baju dan siap-siap. Dan satu lagi bunda tunggu dibawah, okey sip?!” jelas bunda panjang kali lebar. Seperti dari Sabang sampai Merauke!
“kok mendadak bun? Kan Aliza belom setuju dengan perjodohannya.”
“bunda juga gak tau, Za. Soalnya om Doni datangnya ga kasih kabar lagi ke bunda dan bang Arun” kata bunda, "udah cepet kamu siap-siap ganti baju kamu. Bunda tunggu dibawah ya" lanjutnya
"Bun,.. ga bisa ditunda ya?” tanyanya sekali lagi. Barang kali bunda berubah pikiran
Bunda menggelengkan jarinya kedepan wajah Aliza
"no no no. Gak bisa tunda-tunda. Udah cepet ganti baju, bunda tunggu dibawah ya sayang” kata bunda langsung menutupi pintu kamar Aliza. Lalu berjalan menuju ke dapur
KAMU SEDANG MEMBACA
ALIZA [Tolong, Beri Aku Cinta]
Fiksi Remaja"mencintai mu ibaratkan luka dan duka yang ku dapatkan" Aliza Marcella Zalianty Siapa yang tidak marah dan murka. Saat mendapatkan perjodohan dengan orang yang tidak kita cintai, dan apalagi kita harus menikahi orang tersebut. Ia sama seperti halny...