"Zaidan, papa mau omong sama kamu." ucap laki-laki paruh baya yang sedang duduk sambil membaca koran
Zaidan yang baru saja pulang bersama pacarnya. Mendengar suara papa ingin berbicara kepadanya. Membuat ia harus meninggalkan pacarnya di ruangan tv.
"Bentar ya sayang.. papa mau omong sama, aku." Pamit Zaidan ke sang pacar. Luna menganguk setuju mendengar perkataan Zaidan
"Papa tunggu kamu di ruangan, kerja papa." kata papa sekali lagi. Lalu meninggalkan Zaidan
Meninggalkan Luna, lalu Zaidan berjalan menuju keruangan kerja papa yang berada dilantai dua. Saat ia sudah sampai ruangan kerja papa, Zaidan sudah disambut dengan papa dan mamanya juga. Tidak biasanya papa dan mama memanggil ia keruangan kerja Doni membuat Zaidan bertanya-tanya ada apa?
"Ada apa, pa?" Tanya Zaidan
"Duduk papa mau omong sama kamu." Jawab papa (Doni Saputra)
Mendengar nada bicara papa sangat serius membuat Zaidan segera duduk. Ia tidak berani untuk melawan sang papa saat ini. Karena moodnya lagi mode singa!
"Kamu kapan nikah?" Tanya papa membuat Zaidan kaget atas pertanyaan papanya barusan
Zaidan seneng mendengar pertanyaan itu keluar dari mulut papa. Pasalnya Zaidan pacaran sama Luna, papa selalu menyuruhnya untuk meninggalkan Luna. Dan sekarang papa menanyakan kapan ia nikah, ini adalah momen langkah ia tidak boleh melewatkan nya.
"Papa ngizinin aku, buat nikahin Luna?" Tanyanya semangat.
"Siapa yang izinin kamu, buat nikah sama Luna?" Semangat Zaidan luntur saat mendengar ucapan dari papa
"Terus maksud papa tadi?"
Doni melihat raut wajah Zaidan seperti orang kebingungan, membuat Doni harus bicara dengan detail agar anaknya paham.
"Papa mau kamu nikah dengan calon pilihan papa. Papa bakalan ngejodohin kamu dengan anak sahabat papa." Jelas Doni hingga membuat Zaidan tersentak kaget
Zaidan menggeleng tak percaya apa yang sedang di bicara Papanya saat ini. "Papa ngga bercanda 'kan? Papa pasti bohong."
"Papa serius, Zai."
"Papa jangan gila, deh. Zaidan bukan anak kecil, pa. Zai juga udah ada Luna." kata Zaidan masih tak percaya
"Papa ngga gila, Zai. Papa serius." Jawab papa Doni dengan nada serius
"Ngga, aku ngga mau, pa. Walaupun papa maksa aku. Aku bakalan nolak!" Tolaknya
"Zaidan! Kamu harus terima perjodohan ini!" Bentak Doni
"Zaidan ngga mau. Pa! Zai udah punya Luna! Luna pacar Zai! Papa ngga paham!?" Tanpa Zaidan sadari ia meninggikan suaranya
"Kamu pilih Luna atau pilih perjodohan yang papa kasih buat kamu?! Kalau kamu pilih Luna, siap-siap kamu bakalan keluar dari rumah ini! Dan, semua aset yang papa kasih buat kamu. Papa tarik kembali!" Terang papa. Membuat Zaidan terdiam membeku
"Zai, nurut ya nak. Permintaan papa kamu, mama ngga mau kamu pergi dari rumah ini. Mama mohon sama Zaidan," mohon mama Fara
Menarik napasnya panjang, Zaidan terdiam ia bingung harus pilih mana. Disisi lain Zaidan tidak mau pisah dari mama. Dan disini lain ia tidak bisa ninggalin Luna gadis yang ia cintai.
"Baiklah, Zai bakalan turutin kemauan papa. Zaidan terima perjodohan ini" jawabnya membuat papa tersenyum
"Nah gitu dong, ini yang papa mau. Malam ini kamu harus ikut papa kerumahnya calon mantu, papa." Kata papa Doni. Zaidan tidak menjawab ia hanya diam. Lalu pergi meninggalkan papa dan mamanya
KAMU SEDANG MEMBACA
ALIZA [Tolong, Beri Aku Cinta]
Teen Fiction"mencintai mu ibaratkan luka dan duka yang ku dapatkan" Aliza Marcella Zalianty Siapa yang tidak marah dan murka. Saat mendapatkan perjodohan dengan orang yang tidak kita cintai, dan apalagi kita harus menikahi orang tersebut. Ia sama seperti halny...