Pagi ini Angel datang terlambat. Alhasil ia harus di hukum dengan membersihkan toilet sekolah. Hukuman yang sangat dibenci Angel. Sebab, toilet sekolah adalah tempat terkutuk yang menjijikan. Padahal itu toilet siswi, tetapi sangat jorok. Angel bahkan tidak habis pikir dengan siswi-siswi disini. Padahal sudah ada tempat sampah di luar pintu masih saja membuang tisu atau sampah lainnya sembarangan. Bahkan, ada bagian bilik yang kloset nya tidak di siram bersih.
"Benar-benar menyebalkan! Sebenarnya mereka itu manusia apa makhluk hutan sih?" gerutu Angel.
"Pantesan aja bu Jiah ngeluh capek tiap bersihin WC cewek. Gue kalo jadi bu Jiah bakalan ngamuk tiap hari ke mereka yang sembarangan makai WC." Dumel Angel.
"Eh lo ada bawa liptint, ga?"
"Gue ada, tapi sisa dikit."
"Pake punya gue aja."
"Abis ini kita bolos ke kantin, yuk."
Samar-samar Angel mendengar beberapa suara di luar toilet. Sepertinya bakal ada yang masuk ke toilet. Dari kedengarannya mereka ada lebih dari dua orang.
Brakk!
"Duh, sorry gue gak sengaja. Gue gak liat ada lo disini." Ucap salah satu dari mereka yang memakai bando pink.
Angel menggeram melihat ember bekas pell di tendang oleh salah satu dari mereka. Angel tahu cewek itu hanya pura-pura tidak melihat, padahal terlihat jelas barusan kakinya sengaja menendang ember tersebut. Gara-gara itu lantainya kembali basah.
"Eh, lo Angel dari kelas IPS 1 'kan? lo lagi di hukum bersihin WC ya?" tanya Laras, cewek dengan bando pink.
Angel hanya diam kemudian melanjutkan perkejaan nya.
"Cih, songong amat ni cewek." Decihnya. Kini ketiga temannya yang lain ikut menghujat Angel.
"Lo gatau, Ras? si Angel ini yang katanya sok kecakepan sama cowok-cowok. Dan dia juga sering caper ke guru makanya rangking terus." Ucap Fena.
"Eh hati-hati guys ngomongin dia soalnya anak guru tuh. Entar dia cepu ke bokapnya."
"Hah dia anak guru? Kok gue baru tau, sih. Pantesan nilainya tinggi anak guru ternyata. Pasti udah dapat contekan duluan." Mereka semua langsung tertawa.
Kuping Angel rasanya panas. Tangannya terasa gatal ingin menampar mulut-mulut dusta itu. Namun, Angel masih menahannya. Saat ini ia sedang di hukum dan tidak mungkin ia menambah hukuman gara-gara kepancing oleh omongan cewek-cewek jablay di hadapannya.
"Eh," Laras maju dan mendorong tubuh Angel. "Kok lo diem aja sih? sengaja lo ngajak ribut gue?"
"Kenapa lo yang sensi? disini kalian yang bacotin gue, harusnya gue yang sensi. Tapi gue bukan kalian yang harus koar-koar gak jelas. Lebay tau gak." Ucap Angel dengan berani.
Laras tidak terima dengan jawaban Angel. Matanya menatap tajam Angel, tanda permusuhan. Begitupun Angel menatapnya tajam. Tiba-tiba tangan Laras mengulur ke arah teman-temannya. Mengerti maksud kode Laras salah satu temannya mengambil gayung yang sudah diisi air. Dan....
Byurrr
Laras tersenyum jahat, sementara teman-temannya sudah tertawa di belakang. Angel yang di siram itu hanya bisa terdiam dan masih menatap tajam Laras. Ia tidak expect kalau Laras akan menyiramnya dengan air bekas pel.
"Yaah tumpah, iuww jadi bau deh. Sorry ya Angel gue sengaja, hehe." Ujar Laras sambil terkekeh.
"Udah yuk guys keluar aja, kita pakai toilet guru. Soalnya disini bau." Ucap Laras dan disahuti teman-temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Classmate Crush
Teen FictionSetiap orang mempunyai caranya sendiri untuk jatuh cinta. Seperti halnya yang di lakukan oleh Angel yang diam-diam mencintai teman sekelasnya. Namun, Angel harus dibuat rumit dengan pilihannya, antara maju ataukah mundur? karena disisi lain sahabat...