(一) GLHF

171 12 13
                                    

XIAO NA mengedarkan pandangan ke sekeliling kamar dan seisinya yang telah menemani perempuan itu selama delapan belas tahun. Bukan ekspresi sedih yang melekat pada wajahnya, melainkan raut kesenangan.

"Yes!" jerit Xiao Na tertahan dengan dua kepalan tangannya diangkat melewati batas kepala.

Tanpa sesal apa pun yang tertinggal, Xiao Na segera menarik koper kain berwarna hijau army ke luar dan menutup bilah pintu kamar. Karena ukuran tempat tinggal mereka cukup kecil, sebatas 8 × 8 meter persegi, Xiao Na bisa langsung melihat orang tuanya sudah berdiri di pintu utama yang berada antara ruang duduk dan ruang makan yang terhubung langsung.

"Aku pergi, Ma, Pa. Kalian harus jaga diri baik-baik selama aku di Shanghai." Xiao Na bergantian memeluk ayah dan ibunya.

Sudut-sudut bibir sepasang paruh baya itu tertarik ke atas menanggapi ucapan Xiao Na yang akan meninggalkan Guangzhou untuk melanjutkan pendidikan.

"Hati-hati dalam perjalananmu, Xiao Xiao. Semoga kamu beruntung dalam pembelajaran dan masa-masa di universitasmu menyenangkan," tutur sang ibu.

Walaupun enggan berpisah, tetapi sepasang paruh baya itu rela dan bangga akan anak tunggal mereka yang berhasil diterima di salah satu universitas kota terbesar Republik Rakyat Tiongkok.

"Kurangi bermain game!" Peringatan terakhir dari ibunya sebelum Xiao Na keluar rumah.

❤🎮❤

Universitas tentu bukan alasan Xiao Na begitu lega meninggalkan rumah. Iya, perempuan itu berbohong kepada orang tuanya. Setelah bokongnya kebas duduk dua setengah jam di pesawat ditambah tiga jam di bus, sekarang kakinya linu gara-gara celingukan ke sana ke mari selama satu jam. Xiao Na mencari letak rumah e-sport yang mengirim surat undangan elektronik. Sialnya belum ketemu juga!

"Ini bangunannya perlu dilihat pakai indra ke-enam apa gimana, sih?" gerutu Xiao Na mulai kesal. Jangan-jangan, ini memang penipuan, sesuai dugaan awalnya. Namun, kata teman gimnya yang berasal dari Shanghai, klub e-sport itu benar-benar ada dan cukup dikenal.

Xiao Na terus mengayunkan langkah mengikuti jalanan setapak. Merasakan ada sesuatu yang tidak dapat ia halang aksesnya keluar hidung, Xiao Na buru-buru berhenti dan menyusupkan tangannya ke saku kiri celana panjang katun berwarna hitam yang ia pakai. Mencari keberadaan tisu.

Astaga, ini menjijikkan! Xiao Na membatin demikian kala merasa cairan bening turun dari hidung mengenai bibir tipisnya, sebelum ia sempat mengeluarkan sehelai tisu untuk menyekanya.

Sudah memasuki bulan April, herannya udara belum terlalu hangat. Bagaimanapun, yang lebih patut disalahkan adalah denah yang diberikan pihak klub FTT tidak cukup jelas! Atau ..., sebenarnya Xiao Na yang tidak terlalu kenal arah sehingga berputar-putar di tempat sedari tadi.

Mendapati cahaya di langit sudah mulai meredup, Xiao Na segera melanjutkan langkah kakinya setelah ia membuang tisu bekas pakai tadi ke kaleng besar berwarna kuning yang tersedia.

"Xie tian xie di! (Terima kasih langit, terima kasih bumi!)" seru Xiao Na begitu menemukan sebuah papan bertulisan 'FTT' di salah satu rumah bertingkat dua yang didominasi cat jingga dalam kurang dari setengah kilometer.

Xiao Na menghentikan tangannya menggeret koper. Dua belah telapak tangannya saling digosokkan. Perempuan itu mengembungkan pipi dan mengembuskan napas pelan-pelan. Ia menantikan sambutan hangat dari future teammate. Dengan perasaan gugup yang mendera, tangan Xiao Na menyentuh sebuah tombol yang membunyikan seisi gedung klub FTT.

Hanya perlu hitungan detik sampai saat seorang laki-laki mungil menampakkan diri dengan senyum lebar. "Kau pasti utusan Shangguan Fengwei, ya?" tanyanya kepada Xiao Na dengan warna suara tipisnya.

Xiao Na mengernyit bingung. Siapa pula Shangguan Fengwei? Perempuan itu pun menggeleng-geleng pertanda bukan. Begini cara mereka menyambut Xiao Na yang bersusah payah sampai ke lokasi dengan keadaan utuh? Pakai acara salah orang segala! []

***

🖱Jumat, 08 April 2022🖱

GLHF adalah salah satu sebutan dalam bermain gim yang mempunyai kepanjangan Good Luck Have Fun!

METALOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang