Starting Point

257 20 11
                                    

Ruang latihan tim e-sport FTT sudah gelap karena jam telah menunjukkan pukul dua pagi. Hanya terdapat penerangan minim dari sebuah layar komputer yang menyala di depan seorang laki-laki yang sedang menyendiri. Kedua siku tangan laki-laki itu tertekuk di atas meja melamina. Jari-jarinya mencengkeram kepala sendiri sebelum kembali melirik perban di pergelangan tangan kanannya.

"ARGGHHH!!!" erangnya frustasi. Jemarinya lantas meremas rambut hitam sendiri lagi.

Tanpa diduga-duga, sebuah bantal terjun bebas dari lantai dua, tepat mengenai kepala laki-laki itu. Merusak suasana melankolis saja!

"Ribut sekali! Aku tidak bisa tidur!"

Kalimat marah-marah tersebut dilontarkan seorang laki-laki dari balkon atas bersamaan dengan sebuah bunyi nyaring.

Pranggg!

Mereka berdua kemudian fokus melihat ke arah asal suara dengan kelopak mata melebar. Aksi berikut dua orang itu adalah menelan ludah susah payah di tengah rasa tercekat dalam tenggorokan. []

***
🖱Kamis, 07 April 2022🖱

Bukan terjemahan. Bukan fanfiksi. Orisinal karya Nade Claire dan dilarang keras melakukan plagiat dalam bentuk apa pun karena hak cipta dilindungi UU.

METALOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang