❣ Happy reading (and also sorry for typo(s)) ❣
ღ
Hari pertama sekolah, hari yang paling ditunggu oleh para siswa. Selain karena bisa bertemu dan mengenal teman-teman baru, biasanya di hari pertama sekolah beberapa mata pelajarannya hanya diisi dengan perkenalan dan cerita dari para guru, jadi belum ada pembahasan materi apalagi quiz.
"Gue MIPA 1," ucap Tama, "lo berdua masuk mana?" lanjutnya bertanya. Ketiganya kini tengah berdesakan dengan siswa lain untuk melihat daftar kelas dan nama para siswa pada papan mading.
"MIPA 3," jawab keduanya bersamaan.
Seka dan Bian lalu saling menatap.
"Dih! kok gue doang yang gak sekelas?" protes Tama, "padahal gue mau sekelas sama Seka, Bian tukeran dong!" lanjutnya.
Seka menatapnya jengah, "mana bisa dituk–"
"Ayo," balas Bian, mukanya berseri seakan berharap hal tersebut bisa dilakukan.
Bian tak mau bila harus sekelas dengan Seka, pasti nanti dirinya akan direpotkan oleh Tama yang memintanya melakukan ini itu untuk Seka, benar-benar membuat Bian kesal. Karena saat dirinya duduk di bangku SMP hal itu memang pernah terjadi.
"Gak usah banyak tingkah," ucap seorang gadis dari arah belakang.
Bian yang tahu betul suara tersebut lalu menoleh ke belakang, dan benar saja, ia mendapati Sarah dengan wajah datarnya.
"Un–"
"Jangan panggil saya uni di sekolah, gak usah sok kenal," tutupnya yang lalu pergi menuju gerbang depan, hari ini jadwalnya untuk piket mencatat siswa yang telat masuk sekolah.
Bian memegangi dadanya, "sakit..." ucapnya memelas, hal tersebut mengundang tawa dari siswa lelaki di sampingnya.
Ketiganya lantas beralih untuk menatap ke samping.
Nakula yang merasa ditatap lalu hanya menampakkan wajah bingung, "d-did i do something wrong?" tanyanya yang hanya dibalas gelengan oleh ketiganya.
Walaupun sudah tahu fakta bahwa ketiganya adalah anak kembar, tetap saja Nakula kadang masih suka terkejut bila melihat ketiganya bersama, ia merasa seperti hal itu benar-benar unik dan luar biasa, padahal dirinya sering melihat anak kembar, namun baru pertama kali menemui anak kembar tiga dalam hidupnya.
"Selamat pagi manusia copy paste paste!" sapa Gilang yang baru saja sampai, memiliki tujuan yang sama, Gilang lalu mencari namanya sendiri di papan mading.
"Pagi," balas ketiganya.
"Gue? gak disapa?" tanya Nakula selanjutnya.
Gilang mengalihkan pandangannya dari mading lalu mengeluarkan cengirannya, "morning Nakula, hau ar yu duing?" tanyanya sok Inggris. Gilang sebenarnya jago Bahasa Inggris, tapi karena logat Sunda nya, kadang jadi bikin orang lain pengen ketawa denger dia ngomong Bahasa Inggris.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRIPLE MAHANTA
FanfictionHanya kisah keseharian si kembar tiga Mahanta selama merantau ke Kota Bandung.