I love you!

123 24 18
                                    

Happy reading (and also sorry for typo(s))

❣ Happy reading (and also sorry for typo(s)) ❣

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Kecewa.

Itu perasaan yang lagi melanda Bian saat ini.

Pagi tadi, Bian yang bosan itu berusaha membujuk Sarah untuk mengajaknya jalan-jalan, selagi akhir pekan dan keduanya memiliki hari yang santai.

Walaupun membutuhkan effort lebih untuk membujuk Sarah yang kaku itu, akhirnya Sarah setuju untuk membawa Bian keluar jalan-jalan, namun kenyataannya, Sarah malah mengajak yang lain untuk ikut bersamanya dan Bian keluar.

Udah gitu bukannya ngajak ke cafe, resto, atau tempat-tempat romantis lainnya, pagi ini Sarah malah ngajak mereka ke ragunan.

Iya, ragunan yang isinya temen Bian semua itu.

Apa gak bad mood jadinya si Bian?

"Ih uni kok malah ngajak yang lain?" rengeknya yang lalu menggoyangkan tubuh Sarah kesal.

Shasha yang berdiri di belakangnya lantas memelototi Bian, "ya emang kenapa kalo kita ikut? gak suka lo?!" balasnya sewot.

Bian menatapnya sinis, "iya gak suka! kenapa?! lo itu gak diajak!"

"Dih! gue ikut karena diajak uni, bukan diajak lo! lo aja yang sewot pengen jalan berduaan! zinah tau zinah!"

"Halah! sok-sokan bahas zina! kemaren gue liat lo gelendotan ke Alin, dasar genit!"

"Eh si anying! berantem lah kita!"

"Ayok siapa takut!"

Jelita menghela napas, menengahi Bian dan Shasha yang sudah menarik lengan bajunya masing-masing ke atas.

"Udah atuh kalian mah," lerainya seraya menahan Shasha yang hendak meninju Bian, "udah sampe sini mah dibawa happy aja, jarang kan kita jalan-jalan bareng gini."

Shasha dan Bian yang tadinya sudah siap untuk menghantam satu sama lain itu akhirnya terpaksa menenangkan diri masing-masing.

"Kalo gak ada Jelita, abis lo sama gue!"

"Sini lo maju!"

Tama yang ngantri di belakang cuma bisa ngelus dada capek, "udah Abian, gak baik berantem sama yang lebih tua," larangnya yang lalu menarik Bian.

Shasha memelototi Tama, "maksud lo gue tua?!"

Tama tertegun, "b-bukan!" sangkalnya, "ah elo sih Bian!" kesalnya yang lalu mendorong kembali tubuh Bian.

"Lah kok jadi gue?!"

"Udah udah! ini tiketnya udah saya beli, kita mau masuk mana dulu?" sela Sarah yang sudah menggenggam 6 buah karcis masuk.

TRIPLE MAHANTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang