Dari kamar nya aiden , ia melihat segerombolan anak bermain . ia berniat untuk bermain alhasil ia keluar dari kamar nya dan turun dari tangga .
Kondisi rumah sepi , karena semua sedang pergi belanja . Aiden memang tidak ingin ikut bukan ia tidak di ajak tapi ia nya memang tidak mau ikut .
Lama lama ia juga bosan , ia keluar dari rumah nya , menghampiri segerombolan anak itu , " aku boleh ikut main ?" Anak anak itu melihat aiden dan membolehkan saja bermain .
Mereka bermain bola basket sejauh ini dengan baik baik saja , tapi ketika salah satu anak ingin melempar bola ke ring tetapi terjadi insiden yaitu bola nya terkena hidung aiden .
"aduh" dengan raut muka nya yg cukup menahan rasa sakit . "Maaf... maaf , aku ga sengaja " jawab anak itu . "Gapapa , ya udah kalian lanjut main aja aku udahan dulu ya mau sekalian obatin ini . "
Aiden lalu berlari meninggalkan teman teman nya itu . ia langsung bergegas ke kamar mandi .
ia membersihkan darah yang ada di hidung nya . "Cape banget rasanya" kata aiden sembari menatap kaca yang ada di kamar mandi nya
Ketika semua nya pulang , rumah sudah rapi . Kalau aiden tidak merapikan sebelum mereka sampai sini aiden sudah tau ia akan di apakan oleh bunda nya .
Ketika semua sampai aiden langsung membantu menurunkan belanja ayah bunda nya . "Kakak sini jessica bantu juga " kata jessica sembari memakan permen nya
"Ga usah de biar kakak aja ya , ade duduk aja di ruang tamu nanti kakak kesana kalau udah selesai" mendengar perkataan seperti itu dari kakak nya jessica pun menganguk kan kepala nya dengan arti an iya .
Aiden sudah menaruh semua nya di kulkas , ia menghampiri jessica yang sedang menonton Tv .
"Jessica lagi nonton kartun ya ? " sembari aiden duduk di sebelah jessica ."Iya nih kak , oiyaa kak tadi jessica beli in buku buat kakak , terserah kakak mau apa in soalnya jessica juga bingung mau beli in apa buat kakak " jessica memberikan buku itu kepada kakak nya .
"Haha...sebenarnya ga usah di beli in apa apa juga de , makasih yaa " aiden mencium kedua pipi adik nya itu.
Sudah larut malam . Sekitar jam 11 aiden belum bisa tidur , ia mendengar percakapan orang tua nya yang mengarah pada dia . Karena kamar aiden sebelah an dengan kamar ortu nya jadi aiden bisa mendengar percakapan orang tua nya .
"AKU BENER BENER CAPE KALAU HARUS NGURUS ANAK PENYAKITAN KAYAK AIDEN , APA KAMU GA CAPE ? " Kata kata itu dilontarkan oleh edgar pada istrinya .
"AKU TANYA KAMU DEH MAS , EMANG KITA PERNAH NGURUS AIDEN YA ? " Tanya clarrisa pada suami nya .
"MEMANG KITA GA PERNAH NGURUS AIDEN TAPI APA KAMU GA MALU PUNYA ANAK KAYAK AIDEN ?"Perdebatan itu berlanjut kurang lebih 1 jam .
Sendari tadi aiden terus saja mendengarkan percakapan orang tua nya sambil meneteskan air mata ."Maaf ayah .... Maaf bunda .... Maaf kalo aiden jadi beban kalian aja , Tuhan aiden cape , aiden boleh nyerah ? Tapi aiden ga mau jessica sendiri an "
Rasanya sakit sekali kalau harus menyerah sekarang karena ia belum bisa memberikan apa apa ke keluarga nya .Aiden membuka laci nya , ia menggores kan cutter ke tangan nya . 1 gores an.... 2 gores an.... 3 gores an... dan goresan itu berlanjut sampai menghasilkan goresan yang banyak.
Rasanya sakit mengapa ia harus seperti ini . Apakah semesta terlalu jahat dengan ia atau memang ia di takdirkan seperti ini .
Mengapa aiden tidak seperti yang lain ? Mengapa aiden seperti ini Tuhan ? . Aiden harus apa ? Menyerah atau bertahan ? Tetapi rasanya sakit sekali kalau harus bertahan .
KAMU SEDANG MEMBACA
Garis luka aiden
Fiksi UmumBercerita tentang suatu keluarga , mempunya 2 anak laki laki juga perempuan , anak mereka yang pertama bernama aiden , ayah bunda nya tak suka dengan aiden karena aiden menyusahkan mereka saja , aiden mempunya sakit yang selalu saja menyusahkan ayah...