00 : Zero O'Clock

1.4K 80 27
                                    

Orang-orang pikir, menjadi anak laki-laki tunggal kaya raya adalah hal yang paling diinginkan. Memiliki apa pun dan semua bisa didapat hanya dengan sekali ambil.

Namun nyatanya, semua yang dimiliki tidak selamanya indah. Semua itu dimulai dari kisah seorang anak laki-laki berusia 4 tahun yang saat ini sedang duduk dibalkon kamar sambil kedua mata besarnya menatap berbagai macam ukuran bintang diatas sana. Menopang dagu dengan satu tangan, pikirannya mulai berkeliaran kesana kemari. Namanya Ahn Taehyung, anak dari Ahn Tae Oh dan Ryu Keyra. Sepasang suami istri yang disibukkan akan dunia untuk meraih semua uang yang ada, agar semua menjadi milik mereka. Seolah mereka tidak memiliki satu kewajiban untuk menjadi sepasang orang tua yang baik bagi anak mereka.

Memiliki kekayaan akan ladang anggur besar berhektar-hektar, dan tak lupa berbagai macam perusahaan minuman milik keluarga Ahn mulai berpencar di dunia ini. Dimulai dari berbagai macam olahan minuman anggur merah, whisky, dan alkohol. Menjadi gila. Semua uang masuk kedalam kartu setiap detik, menit, dan jam. Membuat anak tunggal mereka menjadi incaran para gadis yang ada di Kota kelahiran.

Sedangkan Ahn Taehyung semakin tersiksa. Selama 4 tahun saja, dirinya tidak pernah merasakan akan hangatnya pelukan kebanggaan dari seorang Ayah, tenangnya usapan tangan lembut dari sang Ibu, bahkan tidak pernah sekali pun dilihat kendati kedua orang tuanya lebih banyak tinggal di Penthouse mereka yang berada jauh didalam hutan. Tempat dimana ladang anggur besar mereka berada. Diasuh oleh berbagai macam para maid dan orang-orang baru yang bahkan dirinya sendiri sudah bosan. Taehyung kecil tersiksa. Taehyung kecil merasa jika hidupnya tidak ada gunanya sama sekali. Apakah untuk mendapat pelukan dari sang Ayah, Taehyung kecil harus membuat sebuah penghargaan sebagai tanda kebanggaan? Haruskah Taehyung kecil menjadi cengeng agar sekali saja Ibunya mau membacakan dongeng sebagai alunan pengantar tidur? Kenapa harus para maid? Kenapa? Kenapa harus selalu orang-orang baru yang selalu berada didekatnya?

Didikan keras dari orang tua membuatnya semakin tau akan bagaimana arti kehidupan saat ini. Disaat teman-temannya diantar kesekolah, Taehyung hanya menatap semua itu dari gerbang taman sekolah yang belum ditutup. Disaat teman-temannya mendapat kecupan atau pelukan dari kedua orang tua mereka, disaat itu pun juga pertahanannya runtuh. Topeng yang hanya remuk setiap malam, kini mulai kembali retak saat melihat bagaimana tawa teman-temannya yang mulai melambai saat akan masuk kedalam sekolah. Sedangkan dirinya? Hanya diantar oleh supir pribadi yang memang sangat menyayanginya. Jeongsun tau, bagaimana mental dari anak atasannya yang selalu mereka abaikan hanya karena urusan pekerjaan. Pria yang menginjak umur kepala empat yang sudah mengabdikan diri pada keluarga Ahn, juga merupakan salah satu supir kepercayaan Tae Oh. Pria itu memberikan pekerjaan untuk menjaga anaknya disaat mereka tidak bisa pulang kerumah.

Menemani Taehyung kecil sarapan, keluar untuk membeli mainan baru adalah suatu kewajiban setiap Taehyung kecil pulang dari sekolahnya. Walau masih memiliki sisa senyuman manis yang sedikit, Jeongsun masih sangat menghargai itu. Dirinya bahkan sudah menganggap jika anak setampan Taehyung menjadi anaknya sendiri. Menjaga dan memberikan kasih sayang layaknya pengganti Tae Oh yang tidak bisa memberikan semua itu. Mengajarkan Taehyung kecil menaiki sepeda disaat dirinya mulai menginjak usia empat setengah tahun, merayakan setiap tahun perayaan hari lahirnya, bahkan memancing ikan setiap sore dikolam ikan belakang Mansion. Menghabiskan waktu hampir seharian untuk bermain mobil ATV sekedar mengelilingi jalanan Mansion. Semua senyuman manis dan tawa ringan Taehyung berhamburan. Membuat hampir beberapa maid disana tersentuh akan pemandangan yang selalu mereka saksikan setiap harinya.

Hingga tepat ketika usia Taehyung menginjak 5 tahun, salah satu psikiater pribadi dikeluarga Ahn menelfon Jeongsun yang tak kunjung datang ketempat perayaan hari lahir Taehyung yang sudah disiapkan jauh-jauh hari. Tentu hal itu membuat beberapa orang khawatir tak terkecuali Taehyung yang selalu merengek meminta Jeongsun untuk segera datang. Kebetulan keadaan malam itu adalah hujan badai, sedangkan jarak antara Mansion ke restoran yang mereka sewa lumayan jauh. Semuanya ikut panik dan berusaha untuk membantu menghubungi.

FASTER OR DIE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang