Flashback - Old Story

236 44 4
                                    

Sekilas memori yang kembali datang terkadang membuat Mina sedikit merasakan sakit dibagian dadanya. Tepat ketika umurnya menginjak angka tiga, sosok sang Ibu kandung harus pergi menyusul kepergian sang Ayah setelah insiden kecelakaan maut yang menewaskan dirinya. Hujan badai yang membuat konsentrasi teralihkan, Ayahnya—Im Jeongsun harus kehilangan nyawanya sebab harus merelakan diri untuk melajukan mobil ketika badai menerpa Kota Seoul. Mina tidak mengingat jelas, intinya sang Ayah pergi untuk menghadiri acara ulang tahun anak dari atasannya, Tae Oh, pria yang sudah menitipkan anak lelakinya pada Jeongsun. Mendapati kabar besar yang lumayan mendadak itu langsung membuat sang Ibu tumbang dikamar mandi. Mina yang masih berumur tiga tahun pun tidak tau harus melakukan apa hingga pada akhirnya seseorang datang kerumahnya. Memberikan kabar duka jika Ayahnya tak dapat diselamatkan. Ibunya juga masuk rumah sakit akibat serangan jantung. Dirinya sendirian, ditemani oleh seorang wanita cantik yang mengelus pundaknya beberapa kali.

Jika tidak salah mengeja, Mina mendengar wanita itu memperkenalkan dirinya sebagai Ryu Keyra. Wanita blasteran yang darahnya bercampur Korea dan Jerman. Wajahnya yang cantik juga semakin membuat Mina kadang selalu menatapnya walau pun sedang menangis tersedu.

“I-Ibu ...” Ujarnya lirih dan Keyra membawa kepalanya untuk dipeluk. Memberikan pelukan hangat disaat kepergian sang Ayah ditambah Ibunya yang juga harus dilarikan ke rumah sakit. Tidak semua orang bisa merasakan bagaimana ditinggal oleh sosok kedua orang tua di umur sekecil ini. Mina memang anak yang cantik dan pintar, walau pun begitu tetap saja sosoknya masih dikatakan sebagai gadis kecil.

Keyra juga hanya bisa menenangkan. Suaminya juga masih sedang mengurus bisnis. Terkadang dirinya juga membenci sifat suaminya yang hanya mementingkan uang dibanding orang lain yang sedang terkena musibah. “Sayang, tenang saja. Ibu pasti akan bangun lagi, dia wanita yang kuat. Dia juga sayang denganmu, tidak mungkin dia akan meninggalkan Mina sendirian.” Keyra mengusap pucuk kepala Mina dengan lembut penuh kasih sayang. “Jangan menangis lagi, hm? Jika Mina menangis, Ibumu juga pasti akan menangis.”

Mina mengusap air matanya dengan cepat. Mina tak bisa melanjutkan kata-katanya lagi tatkala dirinya ditarik kuat agar bisa masuk kembali kedalam pelukan hangat seorang wanita dengan nama Ryu Keyra. Sosoknya yang sungguh membawa aura keibuan membuat Mina semakin nyaman berada disisi wanita itu. Menunggu setidaknya sampai dua jam lebih hingga akhirnya sang Ibu dikatakan sudah sadar walau masih harus ditangani oleh tenaga medis. Jantungnya kian melemah, nafsu makan menurun, dan permintaan terakhir wanita beranak satu itu adalah meminta Ahn Keyra untuk menemuinya setelah Mina tertidur akibat menangis ingin bertemu Ibunya.

Sosok yang terbaring lemah, meminta Keyra untuk duduk tepat disamping tempat tidurnya. Hening menyelimuti keduanya, hingga berakhir dengan Im Yura meraih telapak tangan Keyra. Menggenggamnya dengan erat walau napasnya juga tersendat, bibirnya pucat bahkan tangannya terlampau dingin. Bibir yang pucat itu pun berujar teramat lirih. “A-aku tidak akan lama, Mina akan tinggal sendiri.” Ujarnya terbata. Setetes liquid bening mengalir membasahi sudut mata akibat dirinya terbaring lemah dengan tatapan sayu. “K-Keyra ...” Panggilnya.

“I-Iya?”

“Tolong, jaga Mina dengan baik.” Ujarnya memberikan pesan. Membuat Keyra seketika terdiam seribu bahasa. Tak tau harus kata apa lagi yang akan dirinya ucapnya. Didalam pikirannya, terlintas sosok anaknya-Ahn Taehyung yang pastinya masih tertinggal sendiri di mansion sebesar itu. “Mina anak yang baik, dia pantas diberi kasih sayang dari orang baik sepertimu.” Lanjutnya.

“K-Keyra juga punya Taehyung,” Katanya. “Keyra sendiri bahkan tidak bisa memberikan kasih sayang pada Taehyung sendiri.”

Yura meneguk ludah susah payah. Kerongkongannya terasa kering, hingga pada akhirnya dirinya sulit untuk mengambil napas. Menatap Keyra dengan susah payah dan berakhir dengan seukir senyuman tipis. “Aku tidak meminta untuk memberikan Mina kasih sayang lebih dari anakmu sendiri. Aku hanya ingin Mina diberi pendidikan yang baik, dia sudah pernah berkata padaku jika dia ingin menjadi seorang Dokter.”

FASTER OR DIE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang