06 : Do You Want Me?

577 68 6
                                    

Sudah satu minggu lebih tepatnya Ahn Mina masih setia untuk tidak berkomunikasi barang sedetik pun pada si pemuda Jeon. Melalui beberapa pesan tak dibalas, panggilan tak dijawab, dan makanan yang selalu digantung tepat didepan pintu apartement walau pada akhirnya tetap akan dimasukkan kedalam tong sampah sekali pun. Mina bukanlah gadis bodoh atau pun gadis yang akan menganggap biasa apa kata-kata yang Jungkook ucapnya padanya. Cacian makian yang baru pertama kali dirinya dengar dari mulut seorang teman prianya itu mampu membuat Mina meringis pilu. Sakit sekali, bagaimana dirinya dikatakan murahan, dikatakan memberikan tubuhnya hanya untuk menuntaskan perasaannya sendiri pada seorang Casanova hanya karena Ahn Taehyung datang dimalam hari dan meminta izin untuk menginap. Dimana kesalahannya? Dimana letak dirinya memberikan tubuhnya pada Taehyung? Itu benar-benar jelas suatu hal yang sangat tidak mungkin. Jungkook juga seorang pria yang keras kepala, jika pria itu tidak diberi tamparan, mungkin mulutnya masih akan berbicara seperti itu sampai jam yang entah keberapanya.

Jungkook itu memang pria baik dan terkenal aktif di kampus. Pemuda itu sering disebut multitalent, dia bisa semuanya. Berlari, karate, memasak, bahkan tidak lupa jika sosok itu sangat berbeda jauh dengan Jimin dan Taehyung. Gosip-gosip yang dirinya dengar melalui bibir para mahasiswa pun tidak ada yang berbicara buruk tentang Jungkook. Keluarga pemuda itu memang terpandang. Ayahnya seorang CEO dan Ibunya seorang Dokter kecantikan yang lumayan terkenal. Pantas saja wajah anaknya setampan itu, Ibu dan Ayahnya sudah mempersiapnya banyak sejak jauh-jauh lamanya. Terlebih pemuda itu dikenal anak tunggal. Tentu hidupnya semakin nyaman dan menyenangkan, uang selalu mengalir kedalam kartu miliknya. Bahkan dulu dirinya pernah kehilangan black card nya dan dengan santai berkata setelah ditemukan, ‘Kupikir tidak akan ketemu lagi, terima kasih, Yera-ssi.’

Song Yera juga dikenal banyak mahasiswa, parasnya yang cantik juga memikat sempat masuk kedalam kategori tipe ideal sekali. Tubuhnya yang tinggi dan berisi, namun sayangnya Jungkook sendiri tidak tertarik, dengan alasan, jika Song Yera tidaklah tipenya sekali. Gadis itu sangat jauh. Jungkook menyukai gadis yang lebih pendek darinya, mungkin itu sebabnya Mina selalu menjadi bahan ledekan oleh pria itu sendiri.

Dan bertepatan dengan itu, matanya menatap kearah jam tangan yang melingkar. Jam sepuluh lima belas menit. Jika dirinya keluar sekarang, maka sudah pasti dirinya akan berpapasan dengan Jungkook. Pemuda itu selalu menunggu dimeja miliknya saat jam istirahat selama beberapa hari berturut-turut. Mina menghela napas dan menyandarkan tubuhnya pada dinding didalam toilet, dirinya masih tidak ingin melihat wajah Jungkook, sungguh. Kepalanya juga tiba-tiba terasa pening sekarang. Sedikit, akan tetapi mampu membuat dirinya mendesis pelan sebelum telinganya mendengar suara ketukan beberapa kali. Maka dengan segera, dirinya berdiri. Menata kembali rambut coklat gelapnya, Mina lantas membuka pintu sebelum matanya dibulatkan dengan pemandangan yang semakin membuat dirinya merasa semakin jengkel. Ada mahasiswi yang berdiri didepan pintu sambil memegangi sekotak susu coklat, Mina sudah dapat menduga yang akan terjadi.

“Mina, aku—”

“Kau minum saja, aku tidak berminat.” Mina segera pergi setelah memotong pembicaraannya dengan si lawan bicara. Mina tidak tau itu siapa, akan tetapi dari gerak geriknya sudah pasti itu adalah utusan Jungkook untuk mau membujuknya. Memang, harga dirinya hanya sebatas susu kotak? Dasar. Mina bersumpah akan menginjak kaki Jungkook dengan kuat jika saja dirinya tidak terperanjat kaget saat baru saja keluar dari toilet dan langsung menemukan Jungkook yang sudah berdiri. Pemuda itu menatap lurus kedepan sebelum menatapnya balik saat mendengar dirinya mengumpat dengan suara kecil. Tak lupa tatapan sinis setajam belati yang mampu membuat kegugupan seorang Jeon Jungkook semakin diambang.

“Mina,” Panggilnya lagi setelah sekian lama. Jungkook dapat menemukan gerak gerik gadis itu yang berniat pergi, maka dengan segera Jungkook menarik tangannya. Sampai pada akhirnya membuat kepala si gadis Ahn membentur kuatnya dada bidang Jungkook. “Hei, kau tidak apa-apa? Ada yang sakit?” Tanyanya khawatir seraya merapikan anak rambut.

FASTER OR DIE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang