Sepuluh

1.4K 125 22
                                    

WARING!!
CERITA YAOI/HOMO/GAY/COWOK x COWOK/BELOK DLL.

Part 10

•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•

"Gimana sama kencannya? Lancar?"

Haechan menyeritkan jidatnya saat Mark tiba-tiba menanyakan hal yang menurutnya tak masuk akal.

"Apa sih kak? Aku tuh kesini di suruh bunda buat nganterin martabak malah kakak nyambut aku pakek bahas kencan segala. Emang aku kencan sama siapa sihh?" Haechan sudah mem- pout kan bibirnya kesal

"Bunda lagi gak ada" Jawab Mark asal

"Ih? Kakak bohong ya? Satu jam yang lalu bunda nelfon Haechan kok, katanya minta di anterin martabaak"

Mark menatap Haechan jengah.
"Cek ke dalam aja kalau gak percaya"

Haechan mendengus lalu mulai memasuki rumah Mark yang memang kelihatannya sepi.

"BUUUNNNN.. BUNDAAAAA HAECHAN DATANG BUUUNNN"

"BUUUNNN YUHHHHUUU"

"BUNDAA?"

Teriakan demi teriakan telah Haechan keluarkan namun tak ada sautan sama sekali dari seseorang yang berstatus menjadi ibu kandung Mark itu.

"Bunda kemana sih sebenarnya kak? Kok cepet banget ngilangnya?"

Mark tak menjawab, namun perlahan mulai mendekat ke arah Haechan dan mengukung pria mungil tersebut dengan kedua tangannya.

Haechan kaget, namun ia hanya bisa menempel pada tembok yang ada di belakang tubuhnya.

"K-kak? Ke-kenapa?"

"Be mine?"

Haechan terdiam dia mengerjapkan kedua matanya untuk menyakinkan dirinya sendiri bahwa dia tidak sedang bermimpi

"M-maaf kak, aku gak bisa" jawabnya lirih

"Apaan maksud lu dek? Bukannya selama ini lu ngejar-ngejar gua? Kenapa saat gua minta lu jadi milik gua lu malah nolak"

Haechan menundukkan kepalanya.
"Maaf kak, tapi aku sudah menjadi milik Jaemin"

"Apa maksud lu sialan?!"

Haechan meringis karna Mark tiba-tiba mencengkeram kedua bahunya dengan kencang.

"S-sakit kak" lirih Haechan

"GUA TANYA SEKALI LAGI! APA MAKSUDNYA HAECHAN!"

"Aku dan j-jaemin sudah berpacaran kak.. t-tolong lepaskan ini s-sakit" mohon Haechan dengan menatap langsung ke dua mata Mark.

"Oh ternyata lu *sasimo ya chan? Nempel sana nempel sini. Bagus banget gak ngejalang aja sekalian?"

"K-kak aku gak bermaksud kayak gitu.. aku cuma-"

Mark langsung menghempaskan tubuh Haechan begitu saja tanpa mendengar penjelasan lanjut dari Haechan.

"Pergi lu dari rumah gua, gua muak ngeliat muka lu"

Nafas Mark kian menggebu membuat Haechan menangis begitu saja.

"Aku pergi" Ujar Haechan dengan dan lari sesegera mungkin menjauh.

Dia butuh kedua orang tuanya sekarang.

*Sasimo= sana sini mao

*********************************

Haechan menghapus kasar air matanya saat dirinya tepat berada di depan rumah kedua orang tuanya.

Menghela nafas pelan, dia lalu memasuki rumah itu dengan wajah tersenyum nya.

Smile On my Face [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang