Ohara

269 22 0
                                    

Aku berdiri mematung seakan tak percaya akan kembali lagi ke Ohara. Tanah ini, suasana ini dan semua kenangan yang berada disini seketika membuat tanganku bergetar.

Tak kusangka aku menjejakkan kakiku lagi di Perpustakaan Pohon yang sangat kurindukan, disini aku disambut sangat gembira oleh Profesor Clover dan teman teman lamaku. Mataku berkaca-kaca melihat banyaknya buku yang ditinggalkan oleh ibuku.

Beberapa tulisan ibu bahkan di bingkai dengan rapi. Aku meneteskan air mata ketika melihat biografi dengan wajah ibuku. Aku mengusap fotonya "Ibu.. Aku kembali.. Apa yang harus kulakukan sekarang? aku merindukanmu" ujarku lirih.

"Robin, tidak kusangka kau kembali lagi kesini. Apa kau ingin melanjutkan study disini? Banyak program yang bisa kuajarkan untukmu terutama kelanjutan mengenai abad kekosongan dan poneglyph" Profesor Clover sedikit berbisik. Poneglyph dan abad kekosongan adalah hal yang tabu untuk dibicarakan.

"Ya Profesor, aku ingin tinggal dan belajar disini, ini adalah impianku sejak lama. Bolehkah?" ujarku sambil tersenyum.

"Tentu saja Robin dan mengenai tempat tinggalmu, aku memiliki sebuah rumah kecil yang sudah lama tidak ditempati, jaraknya sekitar sepuluh menit dari sini. Kau bisa tinggal disana jika kau menginginkannya"

"Dengan senang hati aku akan menyewa rumah milikmu Profesor, pasti sangat menyenangkan jika tinggal di dekat Perpustakaan Pohon" ucapku tersenyum.

"Tidak usah menyewa, cukup dibersihkan dan kau renovasi sedikit saja, karena rumah itu lama tak terpakai. Aku sungguh senang jika seorang jenius sepertimu kembali kesini. Sebuah kehormatan bisa memberimu tempat tinggal"

"Aku sangat beruntung, baiklah besok aku akan mulai merenovasinya" ujarku bersemangat.

"Ehm.. Tapi maaf Robin, apakah itu suamimu?" ujar Profesor Clover sambil mengarahkan wajahnya ke Law.

"Oh.. Dia temanku Profesor, dia bernama Trafalgar Law dia membantuku dalam banyak hal. Law seorang dokter bedah jenius" ujarku.

"Maaf kupikir dia suamimu, karena sepertinya dia sangat perhatian padamu" Profesor Clover tersenyum. Aku kaget mendengar ucapannya.

Sepertinya Law mendengar pembicaraan kami. Dia menoleh dan tersenyum padaku. Aku membalas senyumnya, sejujurnya aku merasa tak enak padanya. Betapa banyak hal yang dia korbankan untukku. Aku berhutang budi padanya.

Zorobin - My New WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang