Zoro POV
Markas kami mengalami kerusakan yang cukup parah, kami diserang segerombolan orang tak dikenal memakai pakaian dan penutup wajah hitam yang masing-masing dari mereka mempunyai kekuatan yang aneh, kami masih belum bisa menebak apakah mereka pemakan buah setan ataukah memakai teknologi senjata yang sangat canggih.
"Hooyy marimo, tidakkah kau dengar salah satu dari mereka tadi menyebutkan nama Nico Robin?" Sanji berkata padaku sambil mengepulkan asap rokoknya.
"Ya, aku mendengarnya alis keriting" aku tak bisa menutupi rasa cemasku. Aku khawatir dengan keselamatan Robin di Dressrosa.
"Sebaiknya kau hubungi Robin agar dia berjaga-jaga"
Aku berjalan menjauhi Sanji, aku masih ragu harus berbuat apa. Selama ini Robin tak pernah membahas kekuatannya, sepertinya memang dia sengaja menyembunyikan identitas dirinya.
Apa yang dia sembunyikan dariku? Aku duduk bersandar dibawah pohon dan memandang langit. Lalu seseorang mendekatiku, Franky.
"Hei Zoro.. Aku tau yang kau pikiran" ujar Franky, aku hanya diam tidak menanggapinya.
"Kau memikirkan Nico Robin si anak iblis itukah? Aku tau masa lalunya" ucapan Franky membuat mataku membelalak.
"Katakan semua yang kau tau Franky"
"Superr.. Aku akan menceritakan garis besarnya saja karena aku juga hanya mendengar dari Iceburg, Robin sejak kecil menjadi seorang pemakan buah setan aku tak tau dia memakannya dimana. Dia sejak kecil menjadi buronan pemerintah dunia karena kepintarannya dalam membaca Poneglyph dan dia adalah anak dari Nico Olivia, orang yang menjadi target utama pemerintah saat itu karena pengetahuannya dianggap mengancam." aku tersentak mendengarnya.
"Sejak Nico Olivia meninggal, Robin berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya sendirian karena hidupnya tak pernah aman. Dia sejak kecil tak segan membunuh orang yang dirasa mengancam nyawanya. Itulah sebabnya dia dijuluki anak iblis " ucapan Franky membuatku sulit berkata-kata.
"Jadi dia bukan mata mata?" tanyaku.
"Baakaaa... Tentu saja bukan, dia sibuk menyelamatkan hidupnya sendiri dan tak ada waktu untuk memikirkan hidup orang lain" Franky tertawa.
"Zoro.. Dia membutuhkan perlindungan darimu, selamatkan masa depan hidupnya" ujar Franky melanjutkan sambil menatapku.
"Arigatou Franky, aku akan menghubunginya"
"ROOM..." tiba2 aku mendengar suara berasal dari arah belakangku, lalu terjadilah konflik dan kami pun bertarung.
Aliansi kami dengan D Water Family mengalami sedikit keretakan, kami di tuduh menyerang markas mereka disaat markas kami juga diserang, ada yang sengaja melakukannya dan ingin menghasut kami.
Pemimpin kami Monkey D Luffy sudah berdamai dengan pemimpin mereka Trafalgar D Water Law. Tapi bagiku penyerangan ini tak bisa dilupakan begitu saja.
Selang beberapa hari setelah itu, entah kenapa aku sangat mengkhawatirkan Robin. Aku menghubunginya berkali kali tapi tidak diangkat.
Setelah beberapa lama akhirnya dia menjawab."Ya Zoro" ujar Robin. Kenapa suaranya sangat formal, biasanya dia bersuara lembut.
"Robin, kemana saja kau kenapa sedari tadi tidak mengangkat panggilanku" aku lega mendengar suaranya sekaligus kesal.
"Maaf Zoro, aku sedang ada tamu. Bisakah kau menghubungiku sejam lagi?" jawabnya.
"Tamu? Malam malam siapa yang bertamu?" siapa yang bertamu? Bukankah dia selalu sendiri.
"Eh.. Ini tetangga sebelah, dia baru pindah pagi ini" jawabnya. Mengapa suaranya sedikit gugup.
"Apakah dia seorang pria?" tanyaku.
"Ya.. Namanya Law. Trafalgar Law" jawaban Robin membuatku seperti terbakar, aku tiba-tiba merasa sangat marah.
"Siallll..." umpatku. Aku benar-benar tak tau harus bereaksi apa.
"Robin, jauhi dia. Berhati-hatilah, percayalah padaku. Aku tau orang itu, jangan dekati dia."
"Jangan memberi informasi apapun kepadanya dan perlu kau ketahui dia memiliki kekuatan buah setan" aku mencoba memperingatkan dia betapa bahayanya kekuatan Law, aku takut terjadi sesuatu dengannya.
"Akan kuhubungi kau nanti" itu kata terakhirnya lalu dia mematikan ponselnya.
Apa maksudnya ini. Apa dia dalam bahaya!? Aku sama sekali tidak tenang memikirkan Robin bertemu dengan Law.
Aku.. Cemburu.. Sighhh..
KAMU SEDANG MEMBACA
Zorobin - My New World
Fiksi Penggemar"Aku milikmu seorang.. Robin.. Maukah kau menjadi wanitaku satu satunya.. kekasihku?" aku melumat bibirnya, sungguh kerinduanku tak tertahan lagi. "Zoro.." dia menatapku lekat lekat lalu air matanya kembali menetes "Aku mencintaimu Zoro" bisiknya. M...