Official Nih?

367 49 4
                                    

[Sebelum baca badayakan vote dulu]

[Awas typo bertebaran]

___________
Kalau mendung belum tentu hujan...
Terus kalau perhatian belum tentu sayang?
___________

[Awas part ini mengandung gula]

Sesuai dengan janji aku kemaren, kalau part sebelumnya tembus 30 vote aku bakal up hari ini...

*****

Happy Reading...

Sakit itu lah yang pertama kali Ivan rasakan setelah sadar.

Ivan mengedarkan pandangannya dan tampak sebuah alat (EKG) dan satu kantong inpus yang menggelantung.
Kosong, tak ada orang satu pun di ruangan Ivan.

Ivan melihat tubuhnya yang penuh dengan perban, terutama kakinya. Ivan memejamkan lagi matanya, tidak lama kemudian terdengar suara pintu terbuka.

"Jadi dok gimana keadaanya?" Terdengar suara seorang wanita.

"Untuk saat ini masih perlu di pantau, terutama bagian kaki dan kepala"

"Tapi tidak parah kan dok"

"Untuk saat ini tidak"

"Baik dok,, terimakasih"

Ruangan kembali sunyi, tak terdengar satu pun suara.

"Bangun Van..." Terdengar suara isakan kecil setelahnya.

Ingin rasanya Ivan bangkit dan memeluk sang empunya suara, namun Ivan masih ingin lebih lama mendengar apa yang di katakan empunya suara.

"Rumah sepi loh 2 hari gak ada lo."

"What 2 hari!?" Pikir Ivan, selama itu lah dia tidak sadarkan diri.

Tok... Tok...

"Masuk" Ucap Wanita itu.

"Masih belum sadar?" Terdengar suara lelaki

"Seperti yang lo lihat"

"Lebih baik lo pulang deh Yu" Ucap lelaki tersebut. Ya wanita itu adalah Ayu.

"Nanti yang jaga Ivan siapa? Mamah lagi gak ada di sini."

"Segitu khawatirnya kah lo sama Ivan? Lo suka sama dia?"

Diam Ayu tak menjawab Apa pun. Suasana dalam ruangan menjadi canggung

"Gue balik bentar, buat mandi" Ucap Ayu dan mengambil barang-barangnya.

Sepeninggalan Ayu...

"Kecewa bro?" Celetuk Bensu, yang ternyata sadar bahwa Ivan sedari tadi sudah sadarkan diri.

Diam Ivan tak menjawab apapun, dia menyenderkan tubuhnya di ranjang.

"Lo kenapa bisa jatuh dari motor sih?" Ucap Bensu mengalihkan pembicaraan.

"Ngebut,, takut kehujanan, karena hari udah mendung banget." Jawab Ivan tanpa menatap Bensu.

"Mendung belum tentu hujan" Gumam Bensu

Diam... Ivan kembali diam... Ruangan kembali sunyi.

Beberapa saat kemudian...

"Kalau mendung belum tentu hujan... Terus kalau perhatian belum tentu sayang?" Celetuk Ivan sambil menatap ke arah jendela. "Miris" Gumam Ivan sambil tersenyum miring.

Rahasia HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang