•••
"Tidak mungkin, Heeseung Sunbae-nim tidak akan memiliki waktu luang untuk membuatmu ketakutan."
Ucapan Jay ada benarnya juga, tapi maksudnya tidak seperti itu. Bisikan itu sangat mengganggu untuk Jake akhir-akhir ini. Bisikan yang entah dari mana datangnya dan membuat pikiran Jake berantakan.
Jake mencoba menghilangkan pemikirannya yang tidak-tidak dan mulai fokus kembali pada robotnya. Jake membubuhkan sedikit teknologi yaitu face detected dimana terdapat sensor pada kornea mata robot yang bisa mendeteksi 'tuan' nya dan tidak akan salah.
"Jay kemari."
"Apa?"
"Kemari."
Jay menghampiri Jake setelah pekerjaan yang dia lakukan sudah disimpan sebelum kejadian tidak mengenakkan seperti hilang file terjadi kembali. Jay berdiri tepat di samping Jake, menanyakan apa yang perlu dia lakukan untuknya.
Belum juga pertanyaannya dijawab, Jake mengarahkan sensor pada wajah Jay. Menyeluruh dan benar saja, Jay masuk dalam sensor. Sehingga robot itu akan bisa mendeteksi wajah Jay.
"Aku kira apa."
"Ya kau kira apa?"
"Dasar."
Jay kembali ke kursinya dan melanjutkan pekerjaannya. Sedangkan Jake masih melengkapi komponen robot itu.
"Jay aku mengirim data face scanning jangan lupa di simpan dan tambahkan pada program sistem. Aku akan menyempurnakan robot ini dulu."
"Arraso arraso. Kau bisa lakukan apa yang kau inginkan dan aku? Aku bisa melakukan apa yang kau perintahkan tuan,"ucap Jay terlampau kesal dengan Jake yang seenaknya selalu menyuruhnya.
Dia ingin marah, tapi ini pekerjaannya.
Sedikit demi sedikit robot itu sudah dilengkapi, komponen tangan, jari, telinga semuanya mirip dengan manusia. Jake bisa menyelesaikan sebuah robot dalam jangka waktu satu Minggu namun masih memerlukan beberapa penyempurnaan.
"Jay, lihat ini."
Jay menolehkan kepalanya dan melihat robot itu mengedipkan matanya, seakan melihat sekelilingnya. Robot itu bisa mendeteksi wajah Jake dan Jay secara bersamaan dan memberikan tanda zona aman pada keduanya. Robot ini belum sempurna tapi sudah sangat bagus jika dilihat.
"Bagus, lanjutkan,"jawab Jay.
Jake mematikan sistem robot dan meninggalkannya untuk meminum kopi. Jake melihat pekerjaan Jay, semua sistem dan program yang ada pada robot akan dijalankan oleh komputer. Jake bisa menggunakan komputer atau remote control tapi dia lebih memilih komputer. Dia tidak ingin remote control nya hilang sama seperti sebelumnya. Setelah menghabiskan kopinya dia kembali sibuk dengan pekerjaannya.
"Aku akan keluar sebentar."
Jake tidak menanggapi ucapan Jay. Hanya ada Jake sendirian di laboratorium, Jay meninggalkan tempat itu tanpa sepengetahuan Jake walau sebelumnya Jay sudah mengatakannya pada Jake.
Jake terlalu sibuk dengan robotnya, dia memilah bahan yang pas untuk membuat tampilan robotnya menjadi realistis dan bagus.
Jake membuat lensa yang lebih minimalis namun masih memiliki nilai dan fungsi yang sama dengan lensa-lensa sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SMARTBOT | JAKE SIM [✓]
Science Fiction[mini story] Hidup sudah berjalan, peradaban dunia sudah banyak berubah. Kantor-kantor menjadi besar, perusahaan menjadi meluas, tekhnologi mulai berkembang, tangan manusia berubah menjadi lonjongan besi dan banyak perubahan. Di dunia yang serba ca...