Epilog : Rusty Iron

82 15 5
                                    

Tangan itu mengepal, berdiri turun dari tempatnya dibaringkan. Cyborg itu berjalan menghampiri pintu dan meninggalkan laboratorium. Belum jauh dia berjalan sepasang manusia menemukannya berjalan tanpa adanya kontrol.

"Apa yang kau lakukan?!"tanya seseorang dengan name-tag Dr. Munjoo itu.

Seseorang yang diyakini sebagai Hanseok itu menarik Cyborg yang dia ciptakan masuk ke dalam laboratorium, tapi sebelum hal itu terjadi. Cyborg dengan nama JGR itu menendang Hanseok.

Melihat kekerasan yang terjadi Munjoo dengan segera meraih tombol off pada tengkuk JGR namun tangannya dicengkram kuat dan dengan sekali gerakan Munjoo terbanting ke lantai.

Suara pekikan itu membuat seseorang terkejut dan menghampiri lokasi. Orang itu melihat Munjoo dan Hanseok yang mengalami benturan parah di kepalanya dan tidak tau apa yang terjadi.

Direktur melihat ke arah laboratorium dan tidak ditemukan adanya JGR. Dengan segera Direktur menyewa seseorang untuk membereskan kasus ini, Hanseok dan Munjoo diamankan ke sebuah tempat yang tidak ada seseorang yang tau.

Direktur tidak mencari dimana hilangnya JGR karena dia yakin akan memakan banyak uang dan dia melupakan keganasan JGR yang hampir membunuh penciptanya.

Direktur segera mematikan sistem pada JGR walau dia tidak tau betul dimana sumber sistem dia hanya mematikan beberapa sistem dan saat itu juga JGR tidak pernah ditemukan.

.
.
.

Direktur menatap Jake yang sedang ditahan oleh banyak keamanan bahkan dengan permintaan Direktur, Jake dilindungi oleh tabung disekelilingnya.

"Saya sudah mengamankannya,"ucap Heeseung.

Direktur masih diam.

"Kami sudah menemukannya, menurut memori yang ada dalam JGR, saya menemukan adanya kekerasan sebelum sistemnya mati,"ucap Heeseung.

Direktur kini menatap Heeseung.

"Saya tau, Munjoo Sunbae-nim dan Hanseok Sunbae-nim menjadi korban dari JGR. Dimana mereka sekarang?"

"Aku menyembunyikan mereka,"ucap Direktur.

"Ini sudah termasuk pelanggaran dalam prosedur pembuatan robot,"ucap Jay menyela.

Direktur tersenyum. "Aku tau, maka dari itu aku menyembunyikan mereka. Tidak membiarkan siapapun tau. Karena aku tau mereka akan menuntut perusahaan ku,"ucap Direktur.

"Perusahaan ini sudah terlalu besar berkembang, sampai aku tidak rela kehilangannya karena sebuah kasus."

"Tapi robot hidup itu sudah sangat parah,"ucap Jay.

"Aku tau, apakah ini saatnya aku menyerah?"tanya Direktur.

"Kami percaya pada anda,"ucap Heeseung.

Direktur tersenyum menatap ke depan.

Beberapa hari setelah dilepaskannya Munjoo dan Hanseok, perusahaan GR-Company mendapat tuntutan resmi dari pihak kenegaraan. Perusahaan itu resmi tutup dan kini sudah tidak ada lagi.

Direktur dijerat karena kasus penyelundupan dan harus mendekam di penjara selama 10 tahun.

Jay menatap perusahaan yang biasanya dia gunakan namun sekarang sudah ditutup secara resmi dan tidak akan dibuka sampai kapanpun.

"Ayo."

Jay menatap Heeseung yang membawa sekotak dus penuh peralatannya. Mau tidak mau Jay harus mengikuti Heeseung pergi dari tempat ini.

Jauh di dalam sana sebuah cyborg yang dipajang dalam sebuah etalase besar dengan keamanan yang ketat. Semua tekhnologi keluaran GR-company disimpan dan Direktur menolak untuk melelangnya.

Setiap cyborg diberikan nama, begitu juga HGS-C10 yang berada di sana. Dan kini lengkap dengan JGR-C15 yang sempat menghilang.

—END—

Copyright ©220710

SMARTBOT | JAKE SIM [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang