[7] The Case

44 13 6
                                    

•••

Sudah 2 Minggu semenjak mereka mengerjakan project yang sangat penting ini. Kinerja mereka agak terganggu karena Jake tidak bisa bekerja dengan efektif. Dia mulai cepat merasa lelah, gangguan penglihatan dan pendengaran secara bersamaan.

Seperti seseorang yang hanya bisa terbaring di rumah sakit, Jake hanya bisa memberi waktunya 1 jam lebih lama di laboratorium. Dia seakan menjadi sangat lemah akhir-akhir ini.

Padahal jika dilogika, selama dia bekerja di perusahaan dia pernah mengerjakan project selama seminggu penuh tanpa jeda dan dia tidak merasa lelah sama sekali. Rumah yang biasanya Jake kunjungi sekali dalam dua Minggu kini bisa dia kunjungi 50 kali dalam 2 Minggu.

Perubahan itu tentu membuat Jay sebagai rekan kerjanya merasa khawatir. Apakah kerja keras Jake selama ini baru berimbas pada temannya? Tapi dia mencoba melakukan yang terbaik untuk membantu temannya itu.

Jay menyarankan Jake untuk tidur di rumah hari ini, selama sehari penuh Jake tidak berangkat ke perusahaan dan itu rekor pertamanya. Dia menghabiskan waktu di kamar tanpa niat keluar.

"Aku bosan,"gumam Jake.

Jake menekan tombol di lampu tidurnya, terpampang hologram besar bak monitor yang berada di depan Jake. Dengan posisinya yang tengah duduk bersandar pada kepala ranjang, Jake mengintruksikan Jay untuk bekerja dengan benar.

"Wah, boleh aku lihat robotnya?"tanya Jake.

Selama sehari ditinggal saja, Jay bisa menyempurnakan robot yang mereka buat. Robot itu tinggi setara dengan Jay dengan lensa mata berwarna silver dan material kulitnya yang halus.

Jake menekan tombol pada proyeksi hologram di depannya dan mulai memindai robot yang dia lihat. Sangat indah, hanya saja butuh beberapa komponen untuk menyempurnakan.

"Jay, bisa kau aktifkan? Aku akan melihatnya beroperasi,"ucap Jake.

Jay mengaktifkan sistemnya. Terlihat cahaya silver di matanya mulai menyala dan tatapan yang tadinya kosong menjadi terpaku pada tatapan Jake. Jake yang merasa ditatap dengan tatapan dalam itu mencoba mengecek apakah ada yang salah dengan robotnya.

Tapi nihil, tidak ada apa-apa. Seakan robotnya pintar, dia bisa mendeteksi Jake walaupun dari kejauhan. Jake memindai robot itu sekali lagi.

"Jay, bagian ini kurang detail. Aku akan datang ke perusahaan untuk menyempurnakannya,"ucap Jake.

"Tidak usah, aku saja. Kau di situ, katakan mana yang kurang sempurna?"tanya Jay.

"Ini, di bagian jarinya. Akan sangat sulit untuk menempel pada benda. Kau tau, jarinya tidak akan bisa kontak pada objek, dia tidak memiliki media yang kuat untuk melakukan kontak. Tapi jika kita menambahkan sidik jari, maka akan lebih sulit karena akan mudah dikenali,"ucap Jake.

"Haruskah kita membuat material baru?"

"Aku akan mengirimkan prosedur pembuatannya, kau berhati-hati lah."

"Baiklah."

"Aku rasa ini sudah bagus. Aku akan memeriksanya secara langsung besok,"ucap Jake.

"Beristirahatlah dulu, tidak perlu buru-buru."

"Aku sudah lama terbaring di sini, sepertinya aku sekarat."

SMARTBOT | JAKE SIM [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang