FIRST

38 10 7
                                    

~ Houston, Texas Amerika

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~ Houston, Texas Amerika.

.

.

06:15 AM

dreetttzzzz.... dreetttzzz....

dering telpon kini terdengar keras, tangan mulai meraba-raba di sekeliling tempat dimana letak benda itu berdering dan perlahan meraih handphone untuk melihat siapa yang menelpon sepagi ini?

"wake up babe!" terdengar suara yang begitu nyaring setelah di terima panggilan.

"please masih Pagi, sangat berisik!" balas Areta.

"cepat bangun. Hari ini kau ada kelas pagi kan"

"masih ada waktu untuk tidur" rasa mengantuk semakin kalut dan mengakhiri panggilan dengan cepat.

mengganggu tidur saja batin Areta. Areta berlarut dalam mimpinya lagi tetapi selang beberapa menit kemudian handphone kembali berdering sehingga Areta mulai terusik.

Aaaaakhhh.... Areta mulai kesal kemudian menerima panggilan itu.

"why why why...." nada kesal

"segera beranjak dan lakukan aktivitas" pintanya tak sabar.

"iyaaaaaa" jawab Areta semakin kesal dan terdengar suara tertawa puas dalam sebrang telpon.

"20 menit lagi aku akan tiba" ungkap alasan kenapa menelpon sepagi ini.

"tidak perlu, merepotkan. bukannya kau berada di Austin?"

"tidak, aku sudah kembali semalam. cepat bangun, semester awal jangan malas! nanti aku transfer uang tambahan hahaha" sedikit menyuap adik perempuan nya.

Yaps, yang menelpon pagi hari ini adalah Saudara laki-laki Areta! yang masih satu kampus dengannya.

"hmm... sedikit curiga, aku matikan telponnya. Aku akan segara mandi!" di akhirinya percakapan hari ini.

.

12:15 AM

"... Introduction to Statistics and Data Analysis adalah materi selanjutnya setelah ujian minggu depan. sekian untuk hari ini" perkataan akhir dari profesor luis langsung meninggalkan kelas.

Mahasiswa mengemasi bukunya dan segera meninggalkan ruangan. Tidak dengan Areta, dia sibuk dengan bukunya yang sangat tebal itu.

"Taa, besok ada festival. kau pergi tidak?"

"Tidak" jawabnya tanpa sedikitpun melihat lawan bicaranya.

"why?" penuh tanda tanya tapi tidak ada jawaban dari Areta.

"sepertinya aku butuh gula, let's drink coffee" ajaknya sambil menatap seluruh isi ruangan yang cukup besar karena mereka saja yang tersisa.

"kau duluan saja, aku belum haus" posisinya masih sama sambil membolak-balik lembaran buku.

hi, hadwin : beautiful eyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang