panggilan terakhir

29 12 0
                                    

{ [driing-driing] }

Panggilan itu datang lagi, menganggu sosok malam indah seperti ia meminta pertolongan

Lagi dan lagi bukan cuman 1 kali

"Ki itu telepon jawab dulu ih berisikin banget"teriakan wanita itu dikamar nya

Jarum jam sudah menunjukkan ke pukul 0.00 mengapa ada orang yang masih bangun dijam itu

Kiki bangun dari tempat tidur nya ia mengambil handphone yang Ter ces

Segera ia angkat telepon itu

:Kak ini aku mawar adek irfan aku mohon pe-

Seketika panggilan itu terputus Kiki segera meletakkan handphone nya ia benar benar mengantuk tanpa memikirkan apa maksud dari telepon itu

Pagi keesokan deringan telepon itu berhenti Kiki pergi dapur untuk sarapan pagi

"Ki jangan kira kita bakal ke sekolah hari ini kamu libur"

" sebentar lagi kita ke rumah nenek"ucap wanita itu lalu mengambil porsi nasi 🍚

Kiki hanya mengangguk ia tidak tau harus memberikan reaksi apa tetapi ia sangat suka saat mendengar kata nenek karena sudah lama ia tidak datang

Kiki kembali ke kamar nya sambil memegang handphone nya

"Apaan ini"

Notifikasi panggilan penuh di handphone Kiki benar benar nomer yang tidak ia kenal memenuhi latar handphone tersebut

Kiki mengingat lagi apa yang terjadi dimalam tadi

"Panggilan"

Setelah mengingat kembali Kiki baru menyadari nya ia segera menelpon nomer itu

*Panggilan tidak terjawab

Sudah berapa kali panggilan tidak terjawab

"Ki kok gak siap siap sih"wanita itu berdiri didepan pintu melihat Kiki yang tergeletak di ranjang

"Nanti gue kesana "tegas Kiki

"Yaudah awas kalo lama"jawab wanita itu lalu pergi

Gimana keadaan dia sekarang.

Tahun yang lalu:

"Dasar cewek lemah"teriak wanita yang berdiri didepan gadis yang sudah tidak berdaya dengan injakan wanita lainnya

Kiki menyaksikan hal itu ia segera menghentikan

"Woi udah, sama sama cewek kok berkelahi"amuk Kiki kepada dua. Gadis didepannya

"Lu mau bantuin kotoran najis ini iuhh"ujar salah satu gadis

"Mulut lu gak pernah disogok sambel ya?mau gue sogokin sana pergi"

Segerombolan wanita itu segera pergi meninggalkan wanita yang tergeletak lemas

"Ayo berdiri"ucap Kiki sambil mengelurkan tangannya

Wanita itu membuka matanya segera Kiki mengangkat  tangan wanita itu

"Lu kok biarin mereka kayak gitu"

Gadis itu menggelengkan kepalanya sambil menunjuk dirinya sendiri sebagai isyarat dari mulainya pertengkaran

"Udah nyalahin diri lagi"

Kiki segera mengambil pulpen dan kertas kecil yang dibawa oleh gadis itu sambil menulis kan sesuatu disana

"Nih nomer gue kalo lu digituin lagi telpon aja"

Gadis itu menolak tetapi karena Kiki terus memaksa ia menerimanya

"Nama gue Kiki"

"mawar"

Mereka berdua berjabat tangan

"Kalo ada masalah telepon gue jangan lupa"

Setelah mengucapkan nya Kiki meninggalkan wanita itu

•••

"Pasti tu cewek kecewa banget sama gue"batin kiki

Tempat kejadian itu dekat dengan rumah nenek Kiki setelah dia sampai ke rumah nenek nya Kiki segera pamit untuk pergi sebentar sambil membawa lembar

Ia mencari tempat kejadian yang dulu pernah ditempati segerombolan wanita itu seperti taman bermain

Hening seperti tempat tersebut sudah ditinggal Sangat lama, sebelum nya tempat itu sangat populer disaat Kiki masih menduduki sekolah menengah pertama nya

Kiki segera menuliskan sesuatu dilembar kertas lalu ia letakkan di salah satu kursi tunggu disana yang pernah diduduki oleh gadis itu

Ia segera kembali ke rumah nenek nya sebelum kakak perempuan nya memarahi nya

Lembaran itu bertulis

Mawar

Next episode

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Next episode

Lukisan Masa Lalu | EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang