"kak Devi"
"Ah iya ada apa?"
Sosok gadis memanggil nya dari kejauhan,Devi segera menyembunyikan foto yang ia pegang
"Apa yang kakak sembunyikan?"
"Bukan apa apa,oh ya kenapa manggil?"
"Gini kami berempat kan mau mengenang kematian kakak kelas kami tapi kami butuh bantuan kakak buat mengisi bagian acara kami bisa gak kak?"
"Boleh coba tunjukkin mana yang bakal dipersebahkan"
Gadis itu mengangguk lalu menunjukkan sebuah ruangan yang hening dan banyak sekali coretan dinding
"Ini ruangan nya?"ucap Devi dengan tidak percaya melihat ruangan yang seperti sudah tidak digunakan lagi
"Iya kak kenapa?"gadis itu menjawab
Devi hanya terdiam ia melihat sana sini seperti orang gila
Gadis itu tertawa melihat tingkah Devi yang kebingungan saat melihat ruangan tersebut
"Oh ya aku lupa kakak kan anak pindahan dulu disekolah ini"
Gadis itu segera pergi ke sebuah laci kecil dipojokkan dinding
"Oh ya kak kenalin namaku Amel"sambil mengenalkan diri gadis itu mengambil sebuah surat
"Mel siapa kakak kelas yang bakal jadi acara?"tanya Devi kepada gadis tersebut
"Mawar murid yang bunuh diri di ruangan ini menyimpan banyak sekali cerita orang nya banyak pendiam daripada berbicara-"
Ditengah gadis itu menjelaskan tiba tiba
"Woi disini ada yang namanya Devi"teriak lelaki itu mengagetkan mereka berdua yang ada disana
"Kak Kiki ngangetin aja"jawab gadis yang disamping Devi
"Ruangan apa ini"ucap Kiki sambil melihat lihat isi ruangan
"Heh jangan masuk pelanggaran itu namanya, kenapa manggil?"tanya Devi lalu menghentikan langkah kaki dari kiki
" traktirin gue,uang sangu gue pas Pasan nih"ujar Kiki sambil merayu Devi
"Bilang aja mau beli pentol pak camat lagi "ujar Devi lalu pergi dari ruangan tersebut
"Mumpung promosi"
"Vi lu mau kemana?"tanya Kiki melihat Devi yang melewati nya seketika tanpa memberikan seupah pun
"Balik ke kelas "ucap Devi lalu bergegas pergi menuju ke kelas alias kabur
Sampai nya di kelas Devi segera membuka foto tersebut lagi belum saja dia membuka foto tersebut sosok lelaki berdiri dihadapannya dengan muka datar nya tanpa kata apapun ia langsung mengambil foto tersebut.
"Ngambil gak izin izin"teriak Devi kepada lelaki tersebut
Lelaki itu tetap saja bersih keras tidak mengembalikan foto tersebut lalu pergi begitu saja tanpa sepatah kata apapun
Lelaki yang baru saja pergi tidak lain adalah irfan
###
Bel berbunyi waktu nya pulang Devi masih sama memikirkan foto tersebut Sambil berjalan ke arah ruangan kosong yang sunyi.
Terlihat sosok gadis berdiam diri sambil melihat luar jendela
"Amel!!"
Gadis yang tadinya sibuk melihat luar jendela sekarang menoleh ke arah Devi
Devi segera berlari ke arahnya
"Amel disini ya kamu"tanya Devi sambil menunjukkan sebuah foto
"Kenapa kak??"
"Oh ya kak kayaknya acara nya ditunda dulu deh kalo udah ada kabar kapan kapan aku kabari"ucap gadis itu sambil mengambil tas yang berada di meja lalu pergi tanpa sekata apapun melontar dari mulut nya
Devi pun terdiam,ia lalu pergi menuju ke laci kecil yang sangat kotor dan sarang laba laba disaat hendak membuka nya ternyata laci tersebut terkunci
"Tadi kayaknya udah dibuka"
###
Sampai nya dirumah Devi segera berbaring dikamar nya lalu mengecek handphone nya kembali
Batin nya masih bertanya siapa mawar dan mengapa kehadiran nya sangat asing baginya
.crring
Suara dari handphone Devi,ia segera mengecek
Devi segera meletakkan handphone nya setelah membalas pesan tersebut,lalu ia baringkan kepala nya ke tumpukan batal
KAMU SEDANG MEMBACA
Lukisan Masa Lalu | End
Teen FictionBukan cerita romantis. Hanyalah fiksi remaja dan misteri bukan menyeramkan tapi lebih kematian Tidak harus disedihkan tapi diamati Bercerita remaja yang memiliki masa lalu tersendiri dari kematian maupun percintaan Akan kah kalian tertarik untuk men...