03

6 2 7
                                    


Arin sedang menikmati waktu istirahatnya di kantin dengan meminum orange juice. Arin bingung, Lidia tak kunjung kembali setelah tadi pamit ke belakang.

Arkan datang menghampiri Arin, dia pun duduk di kursi depan Arin yang dibatasi meja.

Arin melirik ke arah Arkan, lalu menoleh kanan kiri dan menatap Arkan lagi.
"Geral mana?" tanya Arin sambil menatap Arkan.

"Gak tau, emang dia gak kabarin lo ya?" Arkan balik bertanya.

"Nah itu makannya gue tanya," jawab Arin.

"Dia emang gitu Rin, kerjaannya ngilang-ngilang mulu," jelas Arkan.

"Iya emang kek taik tu orang, chat aja centang 2 tapi gak di bales," gerutu Arin kesal dengan tingkah Geral.

"Rin, mau gibahin Geral gak?" tanya Arkan dengan suara agak pelan.

"Gas lah, gibahin aja," Arin kini antusias mendengarkan.

"Geral itu kaya cewe, suaranya, kelakuannya, apa-apa kaya cewe," jelas Arkan.

"Meskipun gitu, gue tetep sayang kok," ucap Arin tersenyum lebar ke arah Arkan.

"Buchen" pekik Arkan kepada Arin.

Arin hanya tertawa mendengar ledekan Arkan. Tak sedikitpun tersinggung karna pada dasarnya itu memang fakta.

"Saran gue, sedikit hati-hati jangan terlalu berekspetasi tinggi, yodah gue balik kelas ya bye " ucap Arkan dengan nada serius sambil pamit pergi meningalkan Arin.

"Kenapa?" tanya Arin tak paham.

Arkan menghentikan langkahnya lalu berbalik ke arah Arin sambil mengatakan. "Nanti lo juga tau sendiri kalo dugaan gue bener."

Arin bingung, apa yang di maksud Arkan?

...

Setelah bel pulang, Arin hendak pergi menemui Geral ke kelasnya. Namun setelah sampai, tidak ada satupun tanda-tanda keberadaan Geral disana.

Arin berjalan malas, jika tau akan seperti ini dia tidak akan menyuruh Bang Dias pulang duluan. Sekarang Arin harus pulang dengan siapa? Dia tidak tau, mungkin naik angkutan umum saja.

Lama berjalan, Arin pun sampai di depan gerbang sekolah. Menengok kekanan dan kekiri kali saja ada yang bisa di tebengi. Merasa tidak ada tanda-tanda keburuntungan hidupnya hari ini. Arin mencoba mengirim pesan kepada Geral.

Oh iya Arin juga sudah mengganti nama kontak pacarnya itu menjadi "Arallllll"

__________________________________________

Aralll
Terakhir dilihat pukul 14.55

Arall..

Sya

Lu dimana?

Nongkrong sama kawan


Ouh ok gpp lanjut aja

Ok
___________________________________________

Kini Arin makin lemas lesu dengan sikap Geral. Sedikitpun dia tidak peka padanya. Tapi yasudahlah Arin tak peduli dengan hal itu.

Menunggu lama, Arin tak kunjung mendapati angkutan umum yang lewat. Waktu sudah menunjukan pukul 15.34 sudah lebih dari setengah jam Arin menunggu disitu. Kini tidak ada pilihan lain selain menelpon Bang Dias untuk menjemputnya.

GERINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang