05

1 1 4
                                    

Arin berjalan di koridor kelas hendak pulang. Tiba-tiba ponselnya berdering, menampilkan nama Arallll di layar ponselnya. Arin langsung mengangkatnya.

"Hallo Ger," sapa Arin.

"Aku izin nongkrong sama kawan ya, maaf gak bisa nganter kamu pulang," jelas Geral dari sebrang sana.

"Ouh ok," jawab Arin datar lalu mematikan panggilan tersebut.

Arin tak masalah dengan hal itu, namun entah mengapa dia merasa keberatan kalo dia selalu di nomor duakan.

Arin berjalan menuju parkiran, berharap Dias belum pulang duluan. Setelah sampai di parkiran, sialnya motor Dias tak ada disana. Arin pun berjalan lesu menuju gerbang.

Tiba-tiba sebuah sepeda motor berhenti di belakangnya lalu membunyikan klakson. Arin berbalik melihat siapakah orang tersebut.

Arin menatap Yata dengan tatapan datar, sedangkan Yata tersenyum lebar kepada Arin.

"Bang Dias kemana?" tanya Arin dengan wajah khas juteknya.

"Ke tongkrongan palingan," jawab Yata ramah.

"Lu gak ikut?" tanya Arin lagi.

"Kagak lagi males kesana gue," jelas Yata.

"Dari pada bonceng angin mending bonceng gue," saran Arin penuh basa basi.

"Naik aja," Yata dengan senang hati mepersilahkan Arin duduk di jok motor ninja miliknya.

Setelah Arin naik ke atas motor, Yata pun melajukan motornya.

...

Geral sedang berada di warung pinggir jalan langganannya bersama teman-temannya. Biasanya mereka disini nongkrong-nongkrong biasa. Geral sedang meminum secangkir kopi sambil menghisap rokok di tangannya.

Disana ada Geral, Arkan, Liyan, Dera, Juwan, dan Andre. Mereka adalah satu circle yang bernama REXA. Nama circle ini cukup terkenal di kalangan circle pemuda putih abu lainnya.

Anggota mereka sebenarnya ada 17 orang, namun sebagian kadang mangkal di tempat yang berbeda. Dan akan berkumpul seluruhnya jika ada hal penting yang akan mereka bicarakan.

"Kalian ada yang tau circle Trouble maker?" tanya Juwan kepada teman-temannya itu.

"Oh Trouble maker, katanya mereka udah hampir bubar gara-gara ada salah satu pendiri yang out," sambung Arkan.

"Dan katanya mereka bakalan bangkit lagi," sambung Juwan lagi.

"Emang tujuan circle mereka apa?" tanya Geral.

"Katanya sih cuma bergerak di malem hari, berantas kejahatan malam," jelas Juwan.

"Gila juga tu circle, tapi selagi gak ada urusan sama kita. Mending jangan ada yang main-main sama mereka," ucap Dera.

"Tapi kan mereka udah bubar, mana bisa diajak main-main," ucap Liyan sambil menghembuskan asap rokok dari mulutunya.

"Kita gak tau mereka bakal bangkit kapan," ucap Dera lagi.

Tiba-tiba Arkan menatap sebuah sepeda motor yang melintas sambil menunjuknya. Dan semua yang ada disana melihat ke arah sesuatu yang di tunjuk Arkan.

"Bukannya itu Arin Ral?" tanya Arkan memastikan.

Geral langsung mengambil kunci motornya yang tergeletak di meja dan bergegas pergi hendak menyusul motor tadi.

GERINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang