....

80 19 17
                                    

Pada sore ini seorang perempuan yang bernama YENIZAVETHA SYAKILA AZ ZAHRA PRANAJAYA yang sering dipanggil dengan NIZA Atau ZAA mempunyai janji untuk bertemu dengan sang pujaan hatinya yang bernama ARKAN ALVARO ARZIKI yang sering dipanggil ARKAN .

Dia rela berbohong kepada kyai dan ustad-ustad yang disana untuk menemui sang pujaan hati . Perempuan itu ingin membahas sesuatu yang sangat penting sebenarnya dia tidak berani untuk membicarakan ini tapi ini harus segera dilaksanakanya .

Perempuan ini baru sampai disebuah cafe yang dekat dengan sekolah atau asramanya dan langsung mencari sang pujaan hatinya

"NIZAAAA! I'm hereee!"

Teriak seseorang sambil melambaikan tangannya dan perempuan itu menoleh sambil tersenyum lalu berjalan sedikit berlari kearah orang itu

"Maaf , lama ya?" Ujarnya saat sudah ada dihadapan pria itu lalu duduk

Pria itu hanya mengelengkan kepalanya sambil tersenyum sebagai jawaban

"Emm , maaf aku ga bisa lama-lama disini"

"Iya aku ngerti kok" ujar pria itu lalu meminum coklat panas yang ada dihadapanya "Oh iya , minuman kamu udah aku pesenin tinggal tunggu aja , tadi maunya barengan sama ini tapi engga deh nanti cair es nya , kamukan sukanya yang ada es batunya , es cream dan lain lain pokoknya harus ada es" ujarnya lagi lalu terkekeh

"Arkan" ujar perempuan itu sedikit gugup dan matanya sedikit berkaca kaca , pria itu yang melihat langsung menunjukan wajah kekhawatiranya

"Ada apa? Ada masalah sama temen-temen kamu lagi?" Ujar pria itu khawatir

"A-aku mau jujur sama kamu tapi aku mohon jangan marah dan jangan pernah berubah" ujar perempuan itu lalu membuka tasnya dan memberikan surat kepada pria yang didepanya

"Apa ini? Surat cinta? Aku ada didepanmu jangn malu malu begitu" ujar pria itu yang berinisial A.A.A lalu mengambil surat yang diberikan lawan bicaranya yang berinisial YSAZP itu saat pria itu ingin membuka suratnya dan ingin membaca perempuan itu langsung mengambil kembali suratnya

"Kumohon jangan sekarang dibacanya oke? Maaf karena hanya bisa menjelaskan dengan ini jujur aku ingin langsung mengatakanya tapi aku terlalu takut dan gugup" ujar perempuan itu sambil tersenyum canggung

"Emm oke , oiya kamu selalu ingatkan kata-kataku?" Ujar pria itu sambil tersenyum dan menatap mata lawan bicaranya

"A-aku selalu ingat , ini baca nanti ya jika sudah ada dirumahmu" ujarnya sambil menaruh surat itu ditempatnya kembali

"Apa kata-kataku?" Ntah kenapa pria itu mengatakanya lalu terkekeh sendiri hingga perempuan itu sedikit kebingungan 'kenapa pria ini? Apa kurang minum obat?'

"Sebrengsek-brengseknya kamu ga akan ambil aku dari tuhanku dan katakanlah apa saja jangan dipendam sendiri nanti kita cari solusinya bersama sma , bukankah itu yang selalu kamu katakan?"

"Good girl , jadi jangan pernah sungkan ya" Pria itu menyodorkan tissu kepada lawan bicaranya dan mengelap air mata yang tiba tiba menetes tanpa persetujuan siapapun

"Kenapa nangis? Kangen bunda kamu?" Ujar pria itu sedikit terlintas kekhawatiran dan kesedihan dimata pria itu

"Tuhan memang satu tapi kita yang berbeda" Ujar perempuan itu pelan sambil menunduk tapi pria itu hanya mendengar kata 'Tuhan memang satu'

KITA BERBEDA [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang