Finding Home - Part 3

83 31 7
                                    

Selamat membaca 💚

🏡🏡🏡

Dua bulan berlalu semenjak pertemuan pertama Felycia dan Byan. Dari sana Felycia tahu jika Byan adalah adik dari dokter Helena sekaligus juga seorang dokter hewan yang memiliki klinik sendiri. Dari pertemuan pertama mereka lah berlanjut menjadi pertemuan kedua, ketiga, hingga dua bulan lamanya mereka cukup sering bertemu. Lebih tepatnya Felycia yang sering mengunjungi tempat praktek Byan sebab disana ia bisa bermain dengan anjing dan kucing.

Sebentar saja, biarkan Felycia bahagia, begitu batinnya berbicara.

Sejak dua minggu yang lalu Felycia resmi bekerja di klinik Byan. Berkat Byan, Felycia bisa menjadi pekerja paruh waktu disana dan upahnya akan ia gunakan untuk kebutuhan sekolah dan sehari-harinya. Ia hanya membantu membersihkan dan merawat tempat itu, atau terkadang ikut serta ketika Byan memeriksa pasien hewannya.

Baik ibu tiri dan adik tirinya tidak tahu tentang kedekatannya dengan Byan. Walaupun cepat atau lambat, mereka akan tahu. Namun, boleh Felycia berharap agar waktu itu tidak akan pernah datang?

Felycia itu keingintahuannya sangat tinggi. Kekurangan yang dimilikinya tak menghambatnya cepat belajar.

Byan tahu Felycia tertarik dengan pekerjaannya dan ia juga tahu Felycia menyadari kekurangannya sehingga gadis remaja yang akan mulai beranjak dewasa itu menekan kuat-kuat keinginannya. Tak dapat Byan pungkiri jika kekurangan Felycia juga menjadi hambatan besar sebab pekerjaannya membutuhkan komunikasi yang baik.

Selama bekerja di kliniknya, menurut Byan, Felycia adalah tipikal gadis yang ramah, baik, dan ceria. Ia dapat berteman baik dengan pegawainya di klinik.

Felycia itu suka tersenyum.

Namun ada saat ketika Byan mendapati Felycia sedang melamun ketika bermain dengan seekor anak anjing. Kala itu Byan bisa melihat dan merasakan kesedihan di wajahnya. Tatapannya sendu. Helaan napas terdengar berulang kali. Bahkan pernah Byan melihat setetes air mata jatuh dari pelupuk mata Felycia.

Byan jadi penasaran bagaimana sebenarnya kehidupan Felycia setelah turun dari mobilnya. Iya, jika tidak sedang sibuk dan Byan pulang lebih awal, ia akan mengantar Felycia pulang ke rumahnya. Tidak sampai persis depan rumahnya, hanya sampai depan komplek perumahan gadis itu.

🏡🏡🏡

"Kak Cia?"

Felycia menoleh cepat ke arah datangnya suara. Tubuhnya mematung. Itu Tania, berdiri memperhatikan Felycia dan Byan secara bergantian.

"Adek..." sebutnya lirih.

Dua bulan mengenal Felycia, Byan sudah hapal kebiasaan-kebiasaannya, termasuk meremat baju atau bawahannya ketika Felycia sedang ketakutan.

Takut? Tapi kenapa? Begitulah kira-kira pemikiran Byan.

"Kok baru pulang sih~? Adek kan kangen kak Cia~"

Tentu Byan langsung menaikkan sebelah alisnya. Kangen? Sama Felycia 'kan? Lalu kenapa tatapan gadis itu ke dirinya? Aneh sekali. Seketika bulu kuduknya merinding.

Felycia sedikitnya takut dengan sikap Tania yang tiba-tiba bergelayut manja kepadanya.

"Oh iya kak, dia siapa? Nggak mau dikenalin sama aku?"

Oh seharusnga Felycia dapat menebaknya. Jika Tania bersikap baik pasti karena ada maunya.

Felycia meringis sakit saat Tania mencubit kecil sisi lengan yang tak terlihat oleh Byan. Namun Tania tidak tahu jika Byan memiliki penglihatan setajam mata elang. Ringisan kecil tentu tidak akan terlewat olehnya dan hal itu cukup membuat Byan paham alasan ketakutan Felycia.

Ugly Duckling SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang