My Pretty Nerd Girl - Part 5 (Last)

303 64 29
                                    

3k+ words 😱
Semoga kalian nggak gumoh yaa bacanya 😂

Part sebelumnya nggak sesuai target ya?
Nggak papa, ini untuk kalian yang udah semangatin aku lewat vote dan komen 🤗❤️

Happy reading!

*****

"Woy, gila gila gila!"

Vincent ribut sendiri. Ia tergopoh-gopoh menghampiri ketiga temannya yang sedang asik nongkrong di taman belakang fakultas mereka.

"Apasih, V? Lo tuh ya kalo nggak ribut nggak tenang hidup lo."

"Ini tuh big news, Je! BIG. NEW. Lo semua harus liat ini," katanya menunjukkan layar ponsel yang menampilkan sebuah video dimana ada lima cewek yang sedang bersiteru.

"Laura?"

"Yep, sama Kaluna," balas Vincent.

Sepanjang video diputar, Jean maupun Damar tidak bisa menutupi emosi mereka. Melihat Abel mendadak jadi drama queen ditambah kedua antek-anteknya yang seperti banteng bertemu kain merah. Keduanya tidka menyangkan kalau mereka akan sejahat itu. Kata-kata yang diucapkan sangat menyakitkan untuk didengar. Berbeda dengan Elvaro yang menonton itu dengan raut wajah datar.

Marah. Tentu ia sangat marah ketika ada orang yang berbuat jahat kepada Laura. Terlebih, kata-kata kasar yang terlontar dari bibir mereka.

"Gila, cewek gue keren banget dah. Sayang kagak ada adegan tarik-menarik rambut, pasti lebih seru."

"Yeuu, belegug sia. Malah pengen liat ceweknya berantem. Kalo dia luka ntar nangeees," ledek Vincent.

"Luna mana mau kalah sama nenek lampir kayak gitu. Ibaratnya nih ya, Kaluna nggak sengaja nyenggol pot bunga terus pecah, bukan Kaluna yang minta maaf, tapi pot bunganya."

"Hahaha, suek. Jadi maksud lo cewek lo tuh selalu mode senggol bacok ya dimana aja?"

Tak, Jean menjentikkan jarinya. "Seratus buat lo. Makanya gue yakin banget kalo dia bakalan menang lawan tuh nenek lampir."

"Gue cabut duluan."

"Eh eh, mau kemana lo? Kita ada kerja kelompok woy anjir."

*****

Sebuah motor besar berhenti di depan Laura. Helm full face yang didesain menutupi wajah itu dilepaskan dan barulah Laura tahu siapa itu.

Elvaro dong, memang siapa lagi?

"El? Lo ngapain kesini?"

"Mau nganterin lo balik."

"Lah? Gue kan tadi bilang udah pesen ojol. Tuh abang ojolnya dateng."

Sebuah motor matic berhenti di depan mereka. "Atas nama kak Laura?"

"Iya, saya--"

"Pak, maaf. Ojolnya nggak jadi. Saya yang nganter dia pulang."

"Loh, nggak bisa gitu dong kak. Saya udah jauh-jauh jemput kesini masa nggak jadi sih? Rugi bensin dong saya."

"Maaf ya, pak. Pacar saya tadi lagi ngambek makanya maksa mau pulang sendiri. Ini buat bapak. Kembaliannya ambil aja," kata El sambil memberi lima lembar uang kertas berwarna merah."

Laura di belakang Elvaro melotot sempurna. Terkejut sama apa yang Elvaro omongin.

Pacar? Sejak kapan mereka jadian?

"Loh loh loh, ini mah kebanyakan kak."

"Nggak papa, pak. Bonus buat bapak. Maaf yaa."

"Alhamdulillah Ya Allah, rejeki hari ini buat anak dan istri saya. Makasih banyak ya kak. Saya doain semoga masalah kalian cepet selesai. Saya duluan ya kak."

Ugly Duckling SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang