Finding Home - Part 8 (Last)

164 33 11
                                    

Akhirnya kita sampai dipenghujung serie Finding Home.
Fyuhhh 😬
Beneran double up niiih, seneng gak seneng gak?? 😂
Setelah ini lunas ya!! 😂

🏡🏡🏡

"Penasaran ya?" goda Tuan Aldrich, memang laki-laki paruh baya ini jiwa mudanya masih melekat ya?

"Tidak usah penasaran. Saya disini juga mau mengumumkan bahwa malam ini anak terakhir saya Byantara akan bertunangan dengan perempuan yang dicintainya. Aduh, saya yang deg-degan jadinya. Cantik banget calon mantu saya ini, seperti istri saya waktu masih muda."

"Ini kalo saya perkenalkan juga calon mantu saya, bakal direbut nggak ya? Cantik banget soalnya. Enggak bohong."

Byan disamping Ayahnya memutar bola matanya jengah. Ayahnya ini konyol sekali pembawaannya. Sampai kadang Byan kesal sendiri karena suka tidak tahu waktu dan tempat, seperti sekarang.

"Sudah sudah, ditunda dulu bercandanya. Anak ganteng saya wajahnya udah sepat banget seperti mangga muda." Lagi-lagi seisi ruangan tertawa.

"Aduh, sudah deh. Saya takut dimusuhi anak saya kalo digodain terus. Yaudah, saya mau panggil si cantik nih. Tania..."

Yang namanya dipanggil tersenyum bahagia, sedangkan kedua orang tuanya juga ikut bahagia dan bangga karena sebentar lagi mereka dan keluarga Aldrich akan menjadi besan. Oh, membayangkan bagaimana kerjasama nantinya terjalin, sebesar apa keuntungan yang akan mereka dapatkan?

Tania sudah maju dua langkah ke depan dengan senyum sumringah, sebelum kalimat selanjutnya berhasil membuat tubuhnya membeku di tempat dan wajahnya berubah pias.

"Maaf ya, saya tidak bisa menjodohkan anak saya dengan kamu. Karena Byan sudah memiliki pasangan pilihannya sendiri."

"AHAHAHA-- ups? Maaf," Bayu langsung menutup mulutnya rapat-rapat karena malu. Ya bagaimana ya, ia tidak bisa lagi menahan tawa melihat Tania dengan percaya dirinya maju ke depan dengan senyuman bangga.

Di kanan kirinya, ketiga temannya juga menyikapinya dengan jenaka. Lalu tamu undangan lainnya juga memberi pandangan yang berbeda. Ada yang merasa kasihan, ada yang menatapnya aneh, ada juga yang mencibirnya terang-terangan.

Sontak hal itu membuat Darwis menahan malu, sekaligus marah karena merasa dipermainkan di depan semua orang.

"Ini nih perempuan satu-satunya yang berhasil merebut hati anak saya. Rhysa, kemari nak."

Rhysa yang sedari tadi diam memperhatikan, sama sekali tidak terkejut dengan candaan calon ayah mertuanya, akhirnya maju menghampiri pasangan ayah dan anak itu. Untuk mencapai ke depan, Rhysa harus melewati Darwis beserta istri dan Tania.

"Akh"

Rhysa memekik kesakitan karena tiba-tiba Darwis mencengkeram pergelangan tangannya sangat kencang.

"Apa-apaan ini, Tuan Aldrich? Apa ini semua hanya lelucon? Saya pikir Tania, putri saya yang akan bersanding dengan Byan mengingat pembicaraan kita tadi."

Sejujurnya, Darwis merasa was-was karena secara tidak langsung ia menentang pertunangan anak dari Tuan Aldrich.

"Bukankah Anda sudah menyetujui bahwa Tania lah yang akan menjadi pendamping putra Anda?"

"Darwis, sejak kapan saya menyetujui semua yang Anda katakan? Apakah Anda mendengar langsung bahwa saya mau menjadikan Tania menantu saya? Darwis, jangan membuat diri Anda malu di depan tamu undangan saya, hahaha."

Amarah Darwis memuncak. Ia merasa telah direndahkan juga dipermalukan disini. Namun ia sudah kepalang basah. Maka ia akan maju terus demi anak semata wayang dan juga perusahaannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 24, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ugly Duckling SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang