Brima: Raysa tolong ke ruangan saya sekarang!
Raysa : Baik Pak.Raysa mendengar nada suara dari Brima, sudah membuat pusing dengan memikirkan kesalahan apa yang telah diperbuat, semua sudah terihat dari gerak-geriknya yang tidak tenang setelah menerima telepon. Padahal, baru saja dibahas olehnya dengan Mika tentang pembicaraan bersama bos killernya itu.
Mau--nggak mau, Raysa harus menghadapinya dengan tenang supaya tidak terlihat bahwa, dirinya takut untuk bertemu. Akan tetapi, ia harus mencoba bersikap dan berpikir positif terhadap yang akan terjadi.
Raysa mulai menarik nafas secara perlahan sambil berjalan pelan walaupun, hati sudah menolak dan juga semua memang harus di jalanin. Ia yang hanya sebagai karyawan biasa, tidak punya kuasa untuk membatah perintah dari Brima kalau masih ingin bekerja.
"Kak Raysa itu pak Brima yang telepon ya?" tanya Mika sudah terlihat begitu khawatir bagaimana seniornya menghadap seorang Brima.
"Iya nih, do'ain saja semuanya berjalan lancar dan dapat kabar baik untuk rencana kamu," jawab Raysa sedikit berharap dengan apa yang sudah terencana.
"Semoga saja ya kak," kata Mika memberi semangat untuk Raysa supaya tenang ketika bertemu dengan Brima tanpa perlu memikirkan apapun.
"Terima kasih ya," ucap Raysa langsung pergi menemui Brima dan tidak ingin membuatnya menunggu terlalu lama.
Mika tersenyum dan berdo'a supaya semua ini sesuai dengan harapannya untuk bisa bekerja sama dengan Raysa karena, hanya dialah satu-satunya harapan yang ia punya.
Dengan menarik nafas, Raysa berjalan perlahan menuju ruang direktur untuk pertama kalinya masalah projek dan biasanya ketika ada projek tidak ada masalah.
Harap-harap cemas, jantung yang berdebar keras dan perasaannya serba salah bertemu dengan Brima membahas projek yang diberikan untuk Mika tanganin.
Sesampainya di ruangan direktur, Raysa mengetuk pintu dan menunggu Brima merespons atau mempersilahkan untuk masuk ke dalam supaya tidak ada karyawan lain yang melihatnya. Brima yang sudah menunggunya lalu, mempersilahkan dia masuk supaya tidak makan waktu lebih lama lagi dan juga projek bisa langsung ditangani.
"Masuk saja Raysa," ucap Brima cukup paham kinerja karyawannya ini yang selalu tidak pernah membuatnya kecewa.
"Baik pak," ujar Raysa membuka pintu lalu, masuk dan duduk ketika Brima menyuruhnya.
"Langsung saja mungkin, kamu sudah dengar pendapat Mika tentang projek Bangun wisata di salah satu daerah yang ingin kamu ikut adil di dalamnya," kata Brima berbicara cukup tenang.
"Iya pak, Mika sudah bicara dengan saya masalah itu dan baru saja kami membahas rencananya," ujar Raysa berbicara sangat berhati-hati.
"Bukannya kamu menolak?" tanya Brima sedikit bingung dengan apa yang dibilang oleh Raysa bahwa ia telah membahas rencana untuk projek bangun tempat wisata di daerah yang dituju.
"Awalnya, iya Pak. Namun, setelah saya cukup lama mempertimbangkannya. Saya langsung memberitahu Mika bahwa saya menerima sarannya untuk bisa bekerja sama," jawab Raysa lupa memberitahu berubah pikirannya sebelum pergi ke ruangan ini.
"Bagus kalau kamu setuju, saya memang ingin memberitahu bahwa semua ini sangat menguntungkan untuk kalian berdua," kata Brima tidak terkejut mendengar bahwa Raysa telah berubah pikiran.
Memang setelah Mika menjelaskan tentang Raysa yang sudah mempersiapkannya sudah dari lama untuk projek wisata, Brima sudah ingin membujuknya bahwa bukan hanya Mika saja mendapat bonus dari hasil kerjanya itu.
Beberapa kali klien yang datang merasa puas ketika melihat arsitek dari Raysa serta perincian meterial yang diperlukan maka dari itu, tidak ada salahnya Raysa bergabung membangun atau mengawasi projek senilai 12 M.
Tidak terduga reaksi Raysa yang mendengar bahwa dirinya yang mendapat bonus dan promosi juga dari Brima sangat membuatnya terkejut karena, dia sudah tidak berharap seperti ini yang terpenting dirinya sudah dianggap dan diakui oleh yang lain.
"Bapak serius, saya kira hanya Mika saja yang menerima itu semua setelah bapak memberikan kewenangan projek itu ke Mika?!" tanya Raysa sungguh tidak menduga akan hal ini.
"Ya, tidak mungkin saya seperti itu. Apalagi, kamu cukup berpengaruh menghadapi permintaan klien yang cukup sulit itu," jawab Brima sudah puas memang kerja sama antara Mika dan Raysa sangat diperlukan.
"Terima kasih banyak pak, saya pasti bisa membuat bapak bangga ketika klien merasa puas dengan kinerja kami berdua nanti," ucap Raysa baru sadar kalau mengambil keputusan dengan bijak semua akan sama rata.
"Sekarang juga kamu beritahu Mika untuk apa yang kalian rencanakan dan keputusan saya tadi, ingat Mika bisa diandalkan ketika mengambil keputusaan disaat tenang," ujar Brima memperingati karyawan satu ini selalu ceroboh ketika melakukan sesuatu yang justru mempersulit diri ya sendiri.
"Baik pak dan tentang rencana, kami berdua sepulang dari sini ingin langsung survei toko bahan material yang terbaik untuk kepuasaan klien," kata Raysa harapannya sudah terlihat titik terang.
"Bagus kalau seperti itu, kamu memang selalu bergerak cepat tanpa saya minta dan silahkan kembali bekerja," ujar Brima sudah tidak sabar melihat kinerja mereka berdua apa bisa bekerja sama dengan baik.
"Baik pak, saya permisi melanjutkan pekerjaan," pinta Raysa ingin langsung memberi kabar untuk Mika bahwa rencananya telah diterima oleh Brima yang sangat dingin.
"Ingat bekerjasama dengan baik kamu dan Mika, saya yakin kalian pasti bisa melakukannya," kata Brima tidak pernah salah menilai orang ketika dirinya yakin akan kemampuan orang lain bahkan dirinya tidak ragu untuk memujinya.
"Siap pak," ucap Raysa harus bisa mengalahkan egoisnya untuk tidak membuat kekacauan lagi dalam hidupnya saat ini.
Setelah selesai membahas projek, Raysa bernafas lega untuk menyiapkan semuanya serta tidak lupa memberitahu Mika untuk rencana selanjutnya yang telah disepakati oleh mereka berdua.
Dia mengambil ponsel di dalam saku untuk segera mengirim pesan karena, bisa menggunakan waktunya untuk melanjutkan mencari referensi toko bahan bangunan.
Raysa
Mika saran mu sudah diterima dan disetujui oleh pak Brima jadi, kita sehabis pulang langsung pergi ke toko material seperti yang aku omongkan tadi.Mika
Alhamdulillah kak, baik nanti pulang kerja aku ke ruangan kak Raysa untuk bisa pergi ke sana bareng dan terima kasih juga sudah mau bekerjasama dengan aku.Raysa
Oke aku tunggu dan juga nanti sekalian buatkan aku cappucino ya.Mika
Siap kak"Akhirnya semua berjalan sesuai harapan. Projek ini pasti sukses," gumam Mika sangat bahagia hingga wajahnya tidak lepas dari senyuman, mata yang berkaca-kaca.
***
Sementara itu, Raysa yang sangat puas dengan saran dari Brima dan juga Mika langsung memeriksa toko material bahannya berkualitas untuk mempermudah kinerja juniornya itu. Tentu saja semua juga sebagai pelajaran berharga untuk Mika yang sudah mau repot-repot memikrkan semua itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aries Love Of Story
RomanceRaysa seorang gadis yang selalu yakin dengan dirinya sendiri namun, semua itu mulai memudar setelah membaca ramalan zodiak dari majalah yang selalu ia baca. Di awal ia mulai bekerja sudah dihadapi oleh laki-laki yang tidak percaya dengan apa kata ra...