Prolog

12.2K 794 24
                                    

Hanzo, adalah nama orang yang selalu membuat Hayabusa berdebar-debar. Wajahnya, sifatnya, suaranya, semua adalah candu bagi Hayabusa. Sudah berapa lama perasaan ini tumbuh? Sang ninja kecil juga tidak tahu. Anak berambut merah itu hanya berhasil menarik perhatiannya sedari awal mereka bertemu.

"Hanzo~! Kalau kita sudah dewasa nanti, jadilah istriku, ya!" Kata Hayabusa sembari memegang kedua tangan mungil milik lawan bicaranya.

Terlihat Hanzo memiringkan kepala bingung, berpikir apa yang dimaksud dengan kata 'istri' itu. Karena mereka adalah teman baik, jadi Hanzo berpikir bahwa yang dimaksud Hayabusa adalah partner atau rekan.

Dengan senyuman polos, diapun menjawab "tentu! Aku akan jadi istrimu, Haya."

Sang ninja kecil bersurai hitam itupun tersenyum senang. Dia menarik Hanzo dan memeluknya erat-erat. Berulang kali kata terimakasih terucap dari bibirnya karena orang yang sangat didambakan oleh hatinya menerima lamaran yang asal terucap itu.

Tunggu saja... Saat usia mereka sudah cukup, Hayabusa akan memastikan bahwa orang ini akan bersamanya, selalu menjadi miliknya baik di masa lalu, sekarang, ataupun di masa yang akan datang.

Seharusnya semua rencana Hayabusa bisa berjalan dengan semestinya... Tapi⎯

Hanzo pergi meninggalkannya.

-

-

-

"Ini adalah takdir kita, Hayabusa...."

Hanzo menatap lirih kearah sahabat karibnya yang kini hanya bisa menatap sambil berlutut akibat luka yang ia terima dari pertarungan sebelumnya.

Dia tidak pernah sekalipun berpikir untuk menyakiti orang itu, tidak sama sekali. Tapi takdir yang digariskan untuk mereka adalah 'musuh abadi'. Mau tidak mau, pada akhirnya perpecahan bukanlah suatu hal yang bisa dihindari.

"Suatu hari nanti, akan datang saat dimana kau membunuhku dengan tanganmu sendiri. Sampai saat itu tiba, jagalah dirimu dengan baik."

Tanpa sadar, air mata menetes dari iris merah milik Hanzo. Merelakan sahabatnya untuk menjadi musuh yang ditakdirkan merupakan hal terberat yang harus dia tanggung.

Karena tidak ingin lebih jauh terikat dengan perasaannya sendiri, Hanzo memilih berbalik dan segera beranjak dari tempat itu. Namun sahutan Hayabusa yang suaranya sudah serak berhasil membuatnya terdiam.

"Hanzo... Kumohon⎯ jangan tinggalkan aku. Jangan pergi! Tetaplah disini bersamaku! Aku tidak akan pernah melukaimu... Jadi kumohon-!"

Hanzo bahkan tidak perlu melihat untuk tahu bahwa Hayabusa sekarang sedang menangis. Jangan berbalik, jangan melihat, dan jangan dengarkan... Itulah yang ada dalam pikiran Hanzo. Dia tahu, bahwa keyakinannya bisa runtuh jika dia menatap Hayabusa sekarang.

".... Selamat tinggal, Haya."

Setelah salam perpisahan terakhir itu, Hanzo menghilang dan tidak pernah terlihat lagi, meninggalkan Hayabusa yang masih terjebak dengan perasaannya pada sang surai merah yang sangat ia cintai.

-

-

-

TBC!

Ini fanfic MLBB kedua ku dan hadir dengan ship yang bisa dibilang lumayan jarang:v

Hayabusa Dominant
Hanzo Submissive

Semoga kalian suka ya😘
Note: Bacanya habis buka puasa 🗿jan macem-macem klean

17 April 2022

Possession! (Hayabusa x Hanzo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang