Possession! (Hayabusa x Hanzo)

11. Sangkar🔞

⚠WARNING⚠
⚠18+⚠
⚠BLOOD⚠
Makin kesini, makin kesana pula kurasa ni fanfict🗿 Saya suka saya suka~~

-

-Di akhir aku bakal jelasin sedikit detail kalau-kalau kalian agak bingung dengan alurnya. Boleh nanya-nanya lewat komen kok.

-

Hanabi saat ini sedang banyak pikiran. Semenjak hari dimana Hanzo melarikan diri, Hayabusa jadi menggila. Pemimpin Shadow Sect itu mengirimkan seluruh ninja yang berada dibawah kekuasaannya untuk mencari jejak Hanzo hingga ke seluruh penjuru Land Of Down, namun tidak pernah ada kabar baik yang datang.

Setiap ninja yang berhasil menemukan Hanzo, pasti tidak akan selamat. Tentu saja, bagaimanapun, Hanzo adalah wadah Hanakage, dia sangat kuat. Hayabusa tampaknya lupa akan fakta itu karena mereka telah bersama selama beberapa saat. Pada akhirnya, dia sendiri yang harus turun tangan.

Dan hal itulah yang membuat pikiran Hanabi jadi berat. Hayabusa telah memberikan tanggung jawab mengurus Klan padanya, dan selain itu, dia juga merasakan ketakutan mendalam yang tidak seharusnya ada pada seorang ninja.

Jika Hayabusa tahu apa yang terjadi hari itu, bisa saja bukan hanya dia yang akan jadi korban. Tapi orang tua, Kagura, dan bahkan Hanzo...

Meski Hanzo memintanya untuk memutus hubungan mereka, Hanabi tidak bisa benar-benar meninggalkan Hanzo, Tuan-nya, orang yang telah dia ucapkan sumpah setia. Jadi Hanabi diam-diam mengirim surat setidaknya seminggu sekali. Tentu saja dia tidak bertemu Hanzo secara langsung, tetapi hanya menyimpan surat tersebut pada cabang sebuah pohon, tempat dimana Hayate mati. Hanzo memberitahunya semua kebenaran itu sebelum pergi.

Hayabusa sangat gila, dia bukan lagi sosok ninja kebanggaan Shadow Sect, melainkan iblis yang terobsesi pada seseorang hingga berani melakukan segala macam cara demi memiliki apa yang dia inginkan seutuhnya.

"Apa aku... harus pergi dari sini?"

"Pergi kemana, Hana-chan? Aku ikut~!"

Kehadiran Kagura yang sangat tiba-tiba membuat Hanabi terlonjak kaget. Keringat dingin tanpa sadar mengalir melalui pipinya, dan untuk sesaat, dia berpikir bahwa ajalnya sudah tiba. Dia mati-matian berusaha menenangkan diri, berpikir bahwa ini hanya Kagura dan bukan Hayabusa. Kagura tidak akan menyakitinya.

".....Ada apa? Kau terlihat sangat ketakutan."

"A-aku tidak apa-apa."

Kagura bukan orang bodoh, tentu saja dia tahu bahwa Hanabi sedang berbohong. "Kau tahu kau bisa percaya padaku 'kan? Aku akan mendengarkan apapun masalahmu, jadi tidak usah ragu, Hanabi."

Benar, Kagura adalah satu-satunya yang dia punya saat ini, satu-satunya tempat bagi dia untuk bersandar. Jika dia ingin melarikan diri sejauh mungkin dari cengkraman Hayabusa, maka dia pasti harus membawa cinta dalam hidupnya untuk ikut bersamanya. Kalau tidak, bisa-bisa justru Kagura yang akan dijadikan sandera, dan pada akhirnya pelariannya hanyalah sebuah kesia-siaan.

Hanabi sebenarnya sadar bahwa hidupnya yang damai akan menjadi rumit. Namun seorang ninja sejati tidak akan pernah melanggar sumpah setia pada tuannya, maka dia lebih memilih untuk mati dalam kehormatan daripada hidup sebagai ninja yang tercemar.